~pertemuan kita memang singkat, namun akhir dari cerita kita tak sesingkat itu~
***
"Inza, sibuk nggak? Bisa tolongin ibu sebentar?" Tanya seorang wanita dengan kerudung biru terbalut di wajahnya.
"Engga. Bantuin apa, bu?" Seorang gadis remaja yang di panggil Inza itu pun menoleh dan mengalihkan perhatiannya pada sang ibu.
"Tadi kan kita semua udah ngumpulin baju-baju yang ngga kepake buat di sumbangin ke panti, tapi ibu ngga ada yang nganterin. Inza anterin ya?" Ucap ibu Inza dengan memperlihatkan sebuah kotak penuh baju.
Inza pun tersenyum dan mengiyakan perintah ibu nya.
***
Karena jarak rumah Inza dan panti lumayan dekat, hanya butuh waktu kurang dari 1 jam agar Inza bisa sampai. Dan sekarang, Inza dan ibunya sudah sampai di depan panti.
"Assalamualaikum, permisi." Salam ibu Inza sambil memencet bel panti.
Setelah beberapa kali memencet bel, akhirnya sang pemilik panti keluar menyapa ibu Inza dan Inza.
"Waalaikumsalam, bu Ririn. Ada perlu apa bu?" Tanya sang pemilik panti ramah.
"Ini, saya ada beberapa rezeki untuk anak-anak baik disini." Ucap ibu Inza dengan senyuman yang tak lepas dari wajah nya."Alhamdulillah, terima kasih banyak bu Inza. Ibu selalu membantu kelancaran jalannya panti ini." Ucap Pemilik panti dengan wajah terharu, iapun masuk kedalam panti sambil membawa serta kotak baju tadi.
"Anak-anak, lihat kita dapat apa hari ini? Baju baru!!" Seru pemilik panti dengan riang, anak-anak yang tadinya bermain pun langsung berhamburan ke arah sang pemilik panti.
"Wahh, asyikk baju baru. Dari kakak baik itu lagi, bunda?" Tanya seorang anak perempuan yang terlihat paling ceria.
"Bukan, kali ini dari ibu dan kakak cantik ini" Ucap sang pemilik panti sambil menunjuk Inza dan ibunya.
"Wahh terima kasih ibu dan kakak cantikk" Ucap anak-anak panti riang bersama-sama.
Inza tersenyum melihat kelakuan anak-anak itu. Sejujurnya, ia tidak terlalu bisa akrab dengan anak-anak kecil. Namun, ia selalu merasa tenang bisa melihat anak-anak seperti mereka masih bisa tertawa bahagia.
"Kakak tadi yang dimaksud anak itu siapa,Ma?" Tanya Inza penasaran.
"Ya ndak tau,Inza. Kan banyak yang dateng kesini." Ucap Ibu Inza seadanya.
"Kakak yang dimaksud Nindi itu Dharma, dek." Jawab pemilik panti yang ternyata mendengar pertanyaan Inza.
"Dia selalu kemari setiap minggu. Dia pemuda baik. Anak-anak panti jadi akrab dan sangat menyukainya." Jelas pemilik panti dengan senyuman ramah.
"Hari ini juga dateng?" Tanya Inza sekali lagi.
"Ish, kepo amat jadi anak" Ucap ibu Inza sambil menyentil pelan kening Inza.
"Belum, biasanya sebentar lagi dia datang. Makanya anak-anak mengira tadi dari Dharma" Jawab pemilik panti sambil tertawa kecil.
"Ya sudah, hanya ini yang bisa saya beri. Semoga bermanfaat buat anak-anak disini. Saya permisi, Wassalamu'alaikum" Ucap Ibu Inza mengakhiri kunjungan nya hari ini.
"Waalaikumsalam, terima kasih banyak. Ini sudah lebih dari cukup untuk anak-anak." Jawab sang pemilik panti.
"Anak-anak sini lucu-lucu ya, In" Ucap Ibu Inza saat mereka hendak masuk kedalam mobil.
"Iya, ma. Lain kali kalo mau kesini ajak Inza aja ya" Ucap Inza. Ia sepertinya tertarik mengunjungi panti itu karena masih penasaran sosok pemuda yang di nanti oleh anak-anak.
Saat mobil Inza hendak keluar dari parkiran, sebuah mobil putih dengan seorang pemuda tampan didalamnya berpapasan masuk dengan mobil Inza.
Inza melihatnya sekilas. Ia berpikir, apa dia pemuda yang dimaksud pemilik panti?
"Inzaa, kok bengong. Ayo jalan." Titah ibu Inza menyadarkan Inza dari pikirannya.
"Ehh, iya." Ucap Inza yang tersadar dan langsung menjalankan mobilnya keluar dari parkiran.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
GARAM DAN LADA
Romancekukira kita garam dan lada ternyata kita islam dan buddha :) Aku memang mencintaimu. Namun, takkan ku rebut engkau dari tuhanmu. ~Dharma. Kalau begitu, akan kujemput dirimu dengan kekuatan do'a ku ~ Inza. dua insan yang saling mencintai, namun...