27.

24 1 0
                                    

"chaer bangunn chaerr , pliss gue khawatir bangettt anjir pliss jangan buat gue panik"
"hyun lo jangan mati dulu , lo belom jadi nikah sama chaer" ayen berbicara seolah mereka mendengarnya

"chaeryeong bangun yukk , maafin abang udah lalai jagain kamu. jangan tinggalin abang disini ayo bangun" ucap jeno pada chaeryeong yang belum sadarkan diri

keadaan sangat ricuh. semua anak komplek panik akan kecelakaan chaeryeong dan taehyun. setengah ada di ruangan taehyun dan setengah ada diruangan chaeryeong. terlebih lagi keadaan taehyun yang sangat mengkhawatirkan. ia butuh beberapa pasokan darah dan sialnya persediaan darah yang sama dengan taehyun habis .

"nak ayoo bangunn jangann tidur terus.. nanti cherry nya kamuu sedihh lohh" lirih papa seokjin memandangi anak semata wayangnya iba "jangan susul mama dulu nak.. papa sendirian disini" lanjutnya

di sisi lain terlihatlah sepasang makhluk adam dan hawa berdebat. siapalagi kalau bukan jaemin dan minju

"Jaem serius gaada pasokan darah Ab?"
"serius minjuu , darah itu memang sedikit langka. gue juga gabisa bantu darah gue O" fyi jaemin pemilik rs nya
"Nah iya gue juga O jaem. gimana dongg gue khawatir banget kalo chaeryeong bangun taehyun masih begituu keadaannya"
"hmm gimana yaa" jaemin mencari akal agar mendapatkan darah untuk sang teman

"MINJUU.." lia dan soobin berlari menghampiri mereka yang ada di depan ruangan taehyun
"keadaan taehyun gimana?"
"taehyun baik baik aja kan?"

"kritis li , dia butuh darah ab" lia menghela nafasnya perlahan
"yahh ju , gue lagi datang bulan gaboleh donor darah , gimanaa dong" lia berfikir sejenak
"oiya ju ! bang mark darahnya ab juga. bentar gue telpon"

sementara mark  kai yuna dan karina yang ada di ruangan chaeryeong menemani ayen. hp nya langsung berdering , oh itu panggilan dari lia "halo?"

"Abang , hah akhirnya. chaeryeong gimana bang?"

"chaeryeong baik li , udah sadar kok sekarang dia nyariin taehyun , gimana keaadaan taehyun?"

"matilah gue , taehyun butuh darah ab , abang bisa donorin nggaa? lia lagi datang bulan. dan inget ! chaeryeong jangan sampe tau. dia belum pulih"

"okey abang nyusul , bentar li" mark mematikan telepon nya

"kenapa bang?" tanya ayen . mark menggeleng
"gapapa kok lo tenang aja.. gue ke taehyun dulu. lo jagain chaer aja"
"bang mark chaer bole ikut nggaa?" lantas mark menggeleng kembali
"nanti yaaa chaerr.. tunggu taehyun sembuh dulu okey?" chaeryeong mengangguk "okeii titip salam yaa dari chaeryeong"
akhirnya mark bergegas ke ruangan taehyun

setelah transfusi darah

"gimana keadaan taehyun dokter?" tanya pak seokjin. dokter nam tersenyum simpul

"alhamdulillah untung aja adek ini cepat cepat mendonorkan darahnya , kalau tidak mungkin teman kalian bisa dalam bahaya"

"ish ni dokter kalo ngomong ngadi ngadi" desis lia dengan nada julid nya. dokter nam terkekek sekilas
"baik teman kalian sudah bisa di jenguk , ingat ! jangan berisik okay?" mereka ber 4 mengangguk

ugd
taehyun sudah dipindahkan di tempat yang sama dengan chaeryeong , atas permintaan chaeryeong agar ia tidak terlalu khawatir dengan keadaan calon tunangannya tersebut , chaeryeong duduk di kursi yang tepat berada di samping brankar taehyun
"bangunn dong , aku kangenn tauu . maafin akuu udah celakain kamu" chaeryeong kembali menunduk dan menangis sejadi jadinya dan perlahan tangannya bergerak memeluk taehyun

dari luar teman temannya hanya menatap iba , ingin masuk untuk menyemangati nya namun mereka mengurungkn niat mereka. mereka pikir taehyun dan chaeryeong butuh waktu berdua untuk menguatkan satu sama lain, ah ralat. hanya chaeryeong. hp arin berbunyi , ah sial itu dari tante seulgi. dia bales apa nanti?  
"mati gue , tante seulgi telpon"
"angkat aja rin , jangan takut" arin mengangguki ucapan mark dan perlahan mengangkat telponnya , terdengar dari sana isakan dan nada ketakutan yang didengar oleh pendengaran arin 
"ARINN akhirnya kamu angkat nak , bagaimana keadaan chaeryeong dan taehyun nak?" arin perlahan menyunggingkan senyumannya "chaeryeong udah sadar tante , tapi  taehyun belum sadar , tante maafin arin karena gabis jagain adek adek disini waktu kalian pergi"

"tidak arin , ini sebuah kecelakaan , jangan merasa bersalah ya. tante tau kronologinya dari ayen. tante tutup ya. take care ya kalian semua , jangan terlambat makan. dadahh" seulgi memutuskan saluran telepon

"OIYA GUE BELOM KASI KALIAN MAKAN" kata arin

"gue laper banget daritadi kak" kata lia dengan lirih

"gue juga" shuhua

"kitaa semuaa laperr" ucap mereka bersama sama
"oke kita sekarang pulang dulu okei , karina , jeno gue titip chaeryeong sama taehyun ya. kalian udah kakak goput in"

"aman kak , santai aja"

komplek 901Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang