MELAWAN LUPA-!
WARING!!
CERITA YAOI/HOMO/GAY/COWOK x COWOK/BELOK DLL.•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
"Aku bingung"
"...."
"Tidak Hyung, itu melelahkan" Mark sedikit menekan suaranya kali ini.
"...."
"Hm, terimakasih aku tutup dulu"
Mark mengacak rambutnya frustasi setelah mutuskan sambungan telpon dari managernya.Jujur saja, dia teramat lelah sekarang, sangat. Tidak bisakah dia mendapat ketenangan nya? Haruskah ia menyerah sekarang? Tapi bagaimana nantik dengan para membernya? Lagi, Mark mengacak-acak rambutnya.
"Hyung?"
Mark menoleh ketika mendapati Jaemin muncul dari balik pintu kamarnya. Dia tersenyum "Ada apa?" Tanya Mark lembut
"Sarapan sudah siap, anak-anak sudah menunggumu sedari tadi" jelas Jaemin.
Mark mengangguk, lalu mulai melangkah keluar bersama Jaemin di belakangnya.
"Oh canda, kenapa lama sekali?" Protes Haechan membuat kekehan keluar dari bibir tipis Mark
"Ayo makan, jangan lupa berdoa" ucap Mark yang di angguki semuanya.
Ketuju manusia itu memejamkan matanya dengan tangan yang terkepal di depan dada dan mulai berdoa.
Chenle menjadi satu satunya yang yang paling heboh saat itu, dia kembali memaksa Haechan untuk menyuapi nya.
Seharusnya itu hal yang membahagiakan, namun entah mengapa Mark menjadi emosi di buatnya, nafsu makannya lenyap seketika namun Mark tetep mencoba menahan emosinya hingga tanpa sengaja Chenle menyenggol sup panas sampai mengenai lengan Renjun yang ada di sampingnya.
Semuanya panik tapi Mark lah yang lebih panik sekarang, dia membawa Renjun ke arah wastafel dan mengucuri lengan Renjun dengan air yang mengalir.
Chenle berulang kali meminta maaf kenapa Renjun dan berkata bahwa dia tidak sengaja dan Hal itu membuat emosi Mark semakin naik.
"DIAM! berapa kali Hyung ingatkan jangan pernah main-main dalam hal apapun! Ingat umurmu Zhong Chenle! Kamu bukan anak berusia lima tahun lagi yang apa-apa harus di maklumi! Jaga kelakuanmu" Mark mengeluarkan emosi terpendam nya. Entah mengapa Mark tidak bisa sama sekali mengontrol emosinya sekarang.
"Ya Hyung, dia kan tidak sengaja melakukannya dan dia juga sudah minta maaf" Jeno datang memeluk Chenle yang tengah menahan tangis nya.
"Aku Leader nya di sini, jadi aku yang berhak marah dan menegur jika kalian melakukan kesalahan"
Jaemin terkekeh pelan mendengar kalimat yang baru saja Mark katakan.
"Apa Hyung? Leader? Sombong sekali dirimu ya ternyata membawa-bawa jabatan dalam hubungan yang selalu Hyung anggap kekeluargaan hahaha" Jaemin tertawa kecil lalu memandang bengis Mark. "Seingat ku, saat Jeno menggantikan mu dulu dia tidak sesombong itu, oh atau jangan-jangan Hyung sudah mulai gila jabatan? Benar?"
"JAGA UCAPANMU NA JAEMIN"
"HYUNG YG SEHARUSNYA JAGA UCAPAN! Aku menyesal selama ini mengharapkan mu agar cepat kembali menjadi member Dream lagi" setelah mengatakan hal itu, Jaemin langsung membawa Chenle masuk ke dalam kamarnya.
Kini tersisa Haechan dan Jisung yang sama sama termenung. Namun setelah itu Jisung lebih memilih pergi untuk mengejar Jaemin dan hal itu membuat hati Mark gundah.
"Hyung, terimakasih telah khawatir padaku. Tapi jujur saja kalimat mu membuat ku kecewa aku tau Hyung lagi lelah untuk saat ini tapi tolong, jangan melampiaskan amarahmu pada orang lain Hyung. Chenle memang melakukan kesalahan, tapi setidaknya dia langsung meminta maaf padaku toh aku juga tidak parah, tidak membuat kulitku melepuh juga, jadi jika amarahmu sudah mulai mereda aku harap Hyung bisa berbaikan dengan yang lainnya" Renjun tersenyum lalu menepuk pundak kiri Mark pelan.
"Haechanie tolong bantu aku" Renjun mengedipkan matanya dua kali, memberi kode agar memberikan Mark waktu untuk sendiri.
Haechan mengerti, dia mengangguk dan langsung melangkah pergi bersama Renjun.Leader nct Dream itu terpaku di tempatnya, dia tau dia salah dan dia sadar akan hal itu. Tapi saat ini dia sedang kacau, tidak hanya fisiknya tapi raganya pun ikut kacau.
"Haruskah aku pergi tuhan?" Gumamnya tanpa satu orang pun yang dapat mendengarkan nya.
"Renjun tunggu lukamu sungguh tidak apa-apa? Haruskah kita ke dokter?" Intonasi suara panik dari Haechan membuahkan kekehan ringan dari Renjun
"Aku tidak apa-apa sungguh aku tidak membutuhkan dokter, kuah sup nya juga tidak langsung mengenai lenganku" Renjun tersenyum tulus melihat raut khawatir di wajah Haechan.
"Tapi aku khawatir" ujar Haechan jujur.
Renjun kembali terkekeh, dia mencubit hidung Haechan gemas.
"Cute banget sih Chan, gemes""Ish serius tau!" Tangan Renjun Haechan tepis kasar.
"Aku tau, terimakasih ya. Mau membantu Mark Hyung untuk menenangkan fikirannya? Cuma kamu yang bisa menyetir dia Chan"
Haechan terdiam lalu beranjak pergi setelah memberikan satu anggukan kecil pada Renjun.
Melihat hal itu Renjun tersenyum miris, kedua matanya beralih pada lengannya yang memerah.
"Mau bagaimana pun, pilihan mu tetap Mark Hyung kan? Padahal aku yang jelas-jelas ada di sisimu sedang terluka, tapi kamu tetap memilih Mark Hyung tanpa adanya paksaan"
Pria berdarah cina itu mendongakkan kepalanya, bukan hanya lengannya yang terasa panas tapi juga hatinya.
Tapi dia tidak bisa egosi untuk saat ini, bagaimana pun hubungan nya dengan semua member Dream lebih berarti dari pada rasa sukanya terhadap Haechan.
"Aku harap kamu bisa menyatukan mereka kembali Chan" lirih Renjun
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
Yo Dream! [ SUDAH DI BUKU KAN ]
FanfictionHaechan yang lelah menghadapi kerandoman member Dream nya Start: 27-04-22 End: 31-10-22