7 bulan setelah kecelakaan pesawat yang menimpa azka,membuat Laura harus mengikhlaskan kepergian azka yang begitu mendadak untuknya.
"Sayang,bentar lagi anak kita lahir.aku mau kamu datang,temani aku"lirih Laura sambil mengusap foto pernikahannya dan azka.
"Aurora makin pinter loh mas,aku sayang banget sama dia.aku janji akan gantiin kamu untuk jagain dia"ucap Laura menggigit bibirnya kuat agar ia tidak terisak.
"Maaf ya aku gantiin kamu pegang perusahaan tapi aku janji,aku akan buat perusahaan kamu lebih berkembang dari sekarang."ujar Laura sambil mengelus perutnya.
"Oh iya mas,minggu lalu aku udah liat gender anak kita.dia perempuan loh,nanti kalau dia udah lahir dia bisa jadi temennya kakak Aurora"
"Aku percaya kalau kamu masih hidup mas,aku akan selalu tunggu kamu.I love you more than you know"ujar Laura sebelum memeluk foto pernikahannya dan azka erat sambil memejamkan matanya.
"Huh,adek kuat ya.adek jangan lemah,sekarang mama cuma punya kamu sama kakak aurora"lirih Laura setelah meletakkan foto pernikahannya diatas nakas lalu mengelus perutnya sambil tersenyum tipis.
"Mama"
"Iya sayang,masuk pintunya gak mama kunci"
"Aku udah mandi ma"ucap Aurora memeluk perut Laura.
"Wangi banget anak mama,oke sekarang mau kemana?"tanya Laura setelah mencium puncak kepala Aurora.
"Mau main di taman ma,boleh??"
"Boleh dong,bentar mama telfon om alman ya buat temenin kita"jawab Laura sebelum mengambil handphonenya yang ada di atas nakas.
"Mama"panggil Aurora yang tiba-tiba cemberut.
"Kenapa,sayang??"tanya Laura saat ia sedang mencari kontak alman.
"Mama,jangan tinggalin papa ya"ujar Aurora membuat Laura meletakkan kembali handphonenya diatas nakas.
"Sayang,kenapa ngomong kayak gitu?mama gak akan mungkin tinggalin papa,kamukan tau diperut mama ada baby_"
"Aurora takut mana suka sama om alman trus tinggalin papa sama aku"ujar aurora mencela ucapan Laura membuat Laura diam menatapnya.
"Sayang,dengerin mama.om alman itu adik papa berarti adik mama juga-kan,kamu gak boleh ngomong kayak gitu sayang karna sampai kapanpun mama gak akan pernah ninggalin kamu dan papa"ujar Laura sambil mengangkat aurora duduk diatas ranjang.
"Beneran ya ma,mama janjikan?"
"Mama janji,kita telfon om alman biar ada yang jagain kita ya.jangan sedih gitu dong sayang"
"Oke ma"
"Pinternya anak mama,bentar ya"
Alman
"Hallo ra,kenapa?"
"Bisa datang kerumah sekarang?temenin aku sama aurora ke taman"
"Yaudah,gue kesana"
"Hati-hati al"
"Gue akan selalu hati-hati buat lo ra"
"Yaudah,aku tutup telfonnya"
"Love you ra"
"Too"
"Kok om alman bilang love ke mama??"tanya aurora membuat Laura tersenyum tipis melihatnya.
