1. New Life

442 21 5
                                    

Seorang lelaki tampan dengan pahatan wajah yang sempurna tengah mengepulkan asap dari rokok yang dihisapnya. Mata nya menatap tajam layar komputer yang menampilkan sebuah ruangan rumah sakit dimana seorang gadis tengah terbaring lemah.

"Cepet sadar. Gue kangen" gumamnya.

Bagaikan sebuah mantra, tak berapa lama mata elangnya menangkap pergerakan dari gadis yang tengah ia awasi.

Dengan tergesa ia segera bangkit dari duduknya kemudian berlari dari ruangan yang beberapa lalu ia tempati.

"Bang Ari, dia udah sadar" ucap seorang remaja laki-laki pada laki-laki tadi tepat saat dirinya menuruni undakan tangga.

Ya laki-laki tadi adalah Arila Danzelion Parker atau yang biasa dipanggil Arila.

Sedangkan remaja laki-laki tadi ialah Romeo Bellamy Brady atau biasa dipanggil Meo.

"Kita kesana sekarang" ucap Arila yang dibalas anggukan Meo.

Keduanya berjalan beriringan menuju suatu tempat.

***

Di sebuah ranjang rumah sakit terbaring seorang gadis dengan wajah yang masih terlihat cantik meskipun dalam keadaan wajah tanpa riasan make up dan justru tampak pucat.

"Nnghhh..." terdengar lenguhan lembut dari bibir tipis gadis itu ketika ia mulai membuka matanya.

Mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.

"Kenapa aku ada disini?" tanya gadis itu.

"Tempat apaan ini?" gumamnya lagi.

Kentara sekali di wajahnya jika sekarang ia tengah kebingungan.

Ceklek

Seorang laki-laki dengan tatapan mata tajam bak seekor elang berjalan menghampiri gadis yang tengah kebingungan itu.

"Lo udah sadar?" tanya nya dengan tenang padahal kini perasaannya tengah campur aduk.

"Kamu siapa?" balas gadis itu balik bertanya.

Laki-laki itu mendengus kala mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir mungil itu.

"Arila" jawabnya singkat.

"Kok kamu bisa ada disini? Kamu dokter?" tanya gadis itu dengan polosnya.

Arila berdecak malas mendengar pertanyaan konyol dari gadis kecil didepannya.

"Bego. Emangnya ada dokter penampilannya kaya gue gini?"

Mata bulat dengan bulu mata lentik itu bergerak melihat penampilan laki-laki yang berada didepannya seakan menilai penampilan laki-laki itu.

"Gak tau" jawab gadis itu sudah tak ingin memikirkannya.

"Haus" ucap nya lagi.

Dengan cekatan Arila mengambilkan gelas berisi air putih di meja sebelah ranjang dan dengan telaten pula membantu gadis itu untuk minum.

Tak berapa lama datanglah seorang dokter perempuan diikuti satu suster dan juga Meo

"Biar tante cek dulu keadaannya" ucap dokter bername tag Ivanna yang tak lain merupakan tante dari Arila.

Arila pun segera beranjak dari posisinya tadi supaya memudahkan Tante Ivanna untuk memeriksa keadaan gadis yang baru tersadar dari tidur panjangnya itu.

"Alhamdulillah. Keadaannya sudah jauh lebih membaik hanya saja sekarang masih terasa lemas ya, nanti tante berikan vitamin untuk kamu ya cantik" ucap Tante Ivanna seraya tersenyum manis ke arah gadis yang kini menatapnya dengan polos.

ARILAMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang