"Ari, sini" ucap Amor seraya menarik tangan kekar itu untuk mendekat ke arahnya.
"Kenapa?" tanya lelaki itu dingin.
"Mau pipis" ucap Amor seraya berbisik.
Tanpa banyak berbicara lagi Arila langsung saja menggendong Amor ala bridal style.
"Kalian duduk dulu aja. Amor mau ke kamar mandi dulu" ucap Arila seraya berlalu dengan Amor digendongannya.
Semua yang melihatnya hanya mampu menghela nafas pelan termasuk kedua orangtua Amor.
***
"Gak mau iihhh obatnya pahit banget" rengek Amor kembali menolak ketika ia harus minum obat.
"Ya ampun sayang, namanya juga obat. Mau ya supaya kamu cepet sembuh dan gak usah minum obat lagi" bujuk Anita.
"Iya Mor, lo minum obat doang susah banget apalagi kalo disuruh minum racun lo" ucap Rendy yang kesal karna adiknya itu susah sekali untuk dibujuk.
Ucapan Rendy itu sontak saja mendapat tatapan tajam dari Arila. Sedangkan yang ditatap hanya acuh tak acuh.
Arila berjalan mendekat ke arah sepasang ibu dan anak itu, kemudian dia duduk di sebelah Amor.
"Biar saya aja tante" ucap Arila.
"Yaudah kamu bujukin ya Ari, dia kan emang paling nurut sama kamu" ucap Anita seraya memberikan minum dan obatnya pada Arila. Selanjutnya wanita paruh baya itu ikut mendudukkan dirinya disebelah suaminya.
"Mau minum sendiri atau kaya tadi lagi?" tanya Arila langsung.
"Gak mau pahit iihhh" tolak Amor untuk ke sekian kali nya.
"Oke kaya tadi" ucap Arila bersiap akan meminum obat itu lagi namun tangannya segera ditahan oleh Amor.
"Iishhh kamu gak malu apa? Ada orangtua aku sama kakak aku" ucap Amor kesal karna Arila berbuat sesuatunya tak melihat kondisi dulu.
"So?" tanya Arila seraya menaikkan sebelah alisnya.
"Yaudah iya iya ihhh aku minum sendiri. Tapi nanti mau yupi yaaa" ucap Amor pada akhirnya jangan lupakan puppy eyes-nya.
"Hm" sahut Arila kemudian memberikan obat itu pada Amor.
"Pahit bangettttt" rengek Amor lagi ketika ia sudah menelan obatnya. Sangat jelas sekali wajahnya seperti akan menangis.
"Nih" Arila memberikan satu permen yupi pada Amor.
"Bukain" pinta Amor.
"Manja" cibir Rendy yang sedari tadi memperhatikan interaksi Amor dan Arila.
"Biarin wleee" sahut Amor kemudian memeletkan lidahnya.
"Emang kamu tau Arila itu siapanya kamu?" tanya Disty berniat menggoda Amor.
Seketika Amor terdiam mencerna pertanyaan Disty. Ia hanya tau jika laki-laki di hadapannya ini adalah Arila tanpa tahu siapa orang itu di dalam hidupnya.
"Kamu siapanya aku?" tanya Amor polos seraya mendongak menatap wajah Arila yang sedari tadi tak lepas memandang wajahnya.
"Fiancé" jawab Arila singkat.
Amor terkejut mendengarnya. Amor mengira jika Arila hanyalah sebatas pacarnya saja namun ternyata mereka telah bertunangan.
"Serius?" tanya nya tak percaya.
"Hm" jawab Arila.
Amor mengalihkan pandangannya menatap kedua orangtuanya seolah bertanya apakah yang diucapkan Arila benar adanya. Kedua orangtua Amor pun menganggukkan kepala membenarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARILAMOR
Любовные романыArila Denzelion Parker biasa dipanggil Arila atau Ari, merupakan seorang laki-laki yang sangat mencintai seorang perempuan imut nan menggemaskan bernama Amora Putri Valentina atau yang akrab disapa Amor. Arila bukanlah laki-laki yang akan selalu be...