01

3 0 0
                                    

Seperti biasa para santri wan dan santri wati melaksanakan kelas diniyah mereka, pesantren ini melarang keras untuk santri wan dan santri wati untuk memiliki hubungan atau bertemu. Pondok mereka terjarak hanya satu rumah, yakni rumah pengasuh pondok pesantren DARUL MAFAHIM.

"Assalamu'alaikum anak2.... " sapa seorang wanita yang mengenakan pakaian yang serba hitam.

"Waalaikumsalam ustadzah... " jawab satu kelas serempak

"Kayfa... Tunggu dimana haba?? " tanya wanita yang di panggil ustadzah

" itu ustadzah.... Dia lagi tidur di perpustakaan" ujar nisa dengan gugup

Nisa adalah sahabat karib nya haba, tetapi dia tdk pernah ingin ikut apa yang di lakukan haba.

Sanah ustadz langsung berlari kecil.... DN benar saja.. Sudah ada haba yg tertidur di salah satu meja. Sontak guru itu memukul meja yang di tidur I haba.

"Eh ustadza ana.... Heh" tanpa ada rasa bersalah haba terbangun dengan menguap

"Dasar anak gk ada sopan santunnya sama gurunya.... Ikut saya ke neng aliya" pinta guru itu

" Yailah usdtza masa ke neng aliya lagi... Capek saya.. "Eluh haba

" salah sendiri..... Yaudah ayo cepet.. "

Haba dan usdtza ana langsung pergi ke ndalem(rumah pemilik pondok pesantren). Pada saat sampai di sana sudah terdapat usdtza ana dan umi haba.

-mati gua... Pakek ada umi hana segala lagi.. -

Usdtza ana langsung meminta haba untuk menghadap ke umi dang neng aliya.

"Berulah lagi... Berulah lagi... " ucap neng aliya dengan wajah datar

"Liya... Udah.. " ucap umi hana dengan nada penuh ke sabaran

"Haba mulai sekarang kamu... Bantu2 di ndalem ya" entah ada hidayah apa dan musibah apa,

tiba-tiba haba di angkat menjadi ahlul khidmah.
Seponta haba, ustadzah ana langsung membulatkan matanya sempurna. Hanya dengan ucapan singkat ahirnya hab kembali ke kelas nya dengan akal fikiran masih tak percaya.

❦ JANGAN LUPA VOTE YA... MAAF KALOK ADA TYPO... ❦

cinta sang ahlul khidmahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang