< PREVIOUS >
"Keluar" -Arga
Satu kata yang memiliki arti banyak. Asyla menatap Arga yang kini sedang menatap dirinya datar.
"Oke, gue keluar." -Asyla
Asyla meninggalkan rumahnya mereka berdua, ah bukan maksudnya rumah Arga.
***
Saat ini Arga masih tidak percaya bahwa sekarang Asyla meninggalkannya. Arga juga tidak tahu mengapa ia melakukan tersebut.
"Ada apa sih sama gue!?" -Arga
Arga benar-benar ingin sekali menonjok dirinya sekuat tenaga.
Saat ingin membersihkan diri Arga di buat terkejut oleh hujan petir. Ia semakin khawatir dengan Asyla. Dengan cepat Arga berlari menuju mobilnya untuk mencari Asyla.
Di lain tempat, Asyla merasa ketakutan dengan adanya hujan petir. Karena, setiap hujan ada seseorang yang memeluk dirinya. Namun, selama ia menikah dengan Arga tidak ada seorang pun yang memeluk dirinya kala hujan.
Asyla memarkirkan mobilnya tepat di depan toko yang sudah tutup. Ia berjongkok seraya memeluk dirinya sendiri supaya tidak takut. Sesekali ia memejamkan matanya karena, ia sangat lelah sekali.
Lebih dari 1 jam menunggu redanya hujan, namun hujan tersebut tidak berhenti sampai saat ini. Ingin sekali ia menangis sekencang-kencangnya.
"Kembalilah"
Asyla yang sedang memejamkan matanya dibuat terkejut oleh seseorang. Saat ia melihat orang tersebut.
"Maafkan saya"
Asyla berdiri dan langsung memeluk erat Arga.
"Takut" -Asyla
Satu kata yang berhasil keluar dari mulut Asyla, mampu membuat Arga merasa sangat bersalah.
Arga membalas pelukan Asyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Him
Fanfiction"People say that everything happens for a reason, I believe that. I think everything is destiny."-Arga Dirgantara