4

0 0 0
                                    

raisa masuk kemobil dengan terpaksa dia sudah ketakutan karena melihat kakaknya yg marah

"Liat akibat lo nolak gw tadi"arka selaku kakak tiri raisa yg memang sering melecehkan raisa saat mereka dirumah maupun diluar

Raisa pernah memberitahu ibunya namun dia malah dipukul oleh ibunya

"kak ampun kak"arka mencengkram mulut raisa dengan kuat

"ampun loh bilang?enak banget setelah lo mukul gw tadi"kecepatan mobil menjadi lebih tinggi karena arka yang sudah panas

"loh mau kita main dimobil??"raisa menggeleng kepalanya sambil menangis

"kak aku mohon jangan lagi"kata kata Raisa tak didengar oleh arka sekarang mereka sudah berada di apartemen arka

Arka menarik raisa dengan kuat sampai raisa kesakitan 

"ampun kak hikss"pintu dibanting dan raisa juga dibanting di sofa

Arka membuka rok raisa paksa dan menyuruhnya menungging

"loh gk mau??"arka menunjang kaki raisa beberapa kali sampai raisa tak berdiri

"gw bilang nungging ya nungging!"raisa yg lemas pun menungging arka membuka tali pinggangnya dan memukul pantat raisa dengan benda tersebut

"Auhh sakit kak"

"hitung gw bilang"rasa sakit tersebut membuat raisa tak fokus

"HITUNG BANGSAT!"

"satuu"hitungan hanya sampai sepuluh setelah itu raisa pingsan

"bangsat malah pingsan nih anak"arka menghempaskan tubuh raisa dan meninggalkan raisa menguncinya di apartemen

"tolong"

.

Besok paginya daniel kesekolah dia melihat raisa yg sedang menutupi lututnya dengan plaster

"kenapa bisa luka?"raisa mendongak kepalanya dan tersenyum kepada daniel

"cuman jatoh"daniel membantu memakai plaster di lutut raisa

"jangan senyum nampak banget palsunya"

"thank you"daniel mengagguk dia menunggu raisa agar berdiri

"lo gk kekelas?"

"deluan aja niel"daniel yg tampak curiga dengan raisa pun dia mencoba berdirikan raisa namun kaki raisa melemas

"ayoo pulang"raisa menggeleng kepalanya cepat

"gw mau disekolah aja niel"

"tapi lo sakit"daniel menduduk  raisa di bangku taman

"kita kerumah gw aja"barulah raisa mengagguk kepalanya

Mereka  izin kesekolah dan daniel membawa raisa ke rumahnya

sampai dirumah bunda daniel tampak bingung adanya raisa dan daniel cepat pulang

"bund lutut raisa luka kayaknya ada masalah sama keluarganya"bunda yg mengerti pun langsung membawa raisa ke sofa

"nak raisa udah lama ya gk kerumah"raisa hanya bisa tersenyum canggung

"bunda kangen loh"bundanya membuka plaster tadi dan membersihkan lukanya raisa

"auh"

"tahan sebentar ya"raisa mengagguk kadang dia meremas sofa untuk menyalurkan rasa sakitnya

"ini kok bisa sampai kayak gini di betis kamu juga merah nak"raisa hanya diam dia tak tau harus bilang apa kalau dibilang apa dia akan dipukul lagi??

"kasih tau kekita bunda kalau kamu kayak gini jadi khawatir"bunda daniel langsung memeluk raisa dan raisa menangis sejadi jadinya

kembali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang