Demonic Obsession (Demon Xingqiu X Priest Chongyun) (Demon AU)

Chapter 2 : A Loner Demon

Puluhan tahun telah berlalu sejak kejadian yang bagaikan mimpi buruk itu terjadi. Xingqiu terus berharap kalau kejadian itu hanyalah mimpi buruknya. Dan ketika membuka mata, dia akan menemukan kakaknya yang marah-marah dan memerintahnya bergegas untuk menemui para pengikut.

Sayangnya, itu bukankah mimpi buruk. Itu semua nyata. Tidak peduli berapa kali pun Xingqiu menutup dan membuka mata, sosok kakak dan kedua orangtuanya tidak akan kembali. Rumahnya yang terpencil tidak akan bisa ia dapatkan kembali. Karena beberapa bulan sejak kejadian itu, dia memberanikan diri kembali ke sana. Dan rumah tempat ia di besarkan sudah terbakar. Yang tersisa hanyalah kerangka dari bangunan yang menaungi keluarga kecilnya dulu.

Selama bertahun-tahun itu, Xingqiu berkelana ke berbagai tempat di penjuru negeri. Dia menemukan berbagai hal yang sebelumnya tidak pernah ia temukan. Dia tetap berjaga-jaga akan keberadaan pembasmi iblis, tentu saja. Dia tidak pernah dekat dengan siapapun. Dia terus berkelana di malam hari. Ketika para manusia sudah tertidur. Sendirian.

Pada malam pertama dari mimpi buruknya, Xingqiu membunuh seekor binatang. Manik ambernya menatap hewan yang terbaring kaku di hadapannya dengan dingin, juga pilu. Ia merasa bersalah karena telah membunuh hewan itu. Apalagi setelah melihat kalau anak anaknya menghampiri. Tapi ia terpaksa melakukan itu. Agar tetap hidup. Pedangnya yang ternoda oleh darah oleh para monster itu ia biarkan. Kini noda darahnya di tambah oleh darah dari hewan buruannya.

Tapi seiring waktu, Xingqiu akhirnya bisa membiasakan diri untuk bertahan hidup. Dengan daging dari para hewan. Selama kehidupannya sendiri itu pun, dia belajar juga kalau ternyata dia bisa memuaskan rasa laparnya dengan menghasut para manusia bodoh untuk melakukan kejahatan. Wajah mereka ketika kejahatan mereka terungkap... Itu adalah kepuasan tersendiri bagi Xingqiu.

Selain menghasut manusia untuk berbuat kejahatan, ternyata dia juga bisa menghisap sari kehidupan manusia melalui mimpi. Sama seperti ibunya. Tapi dia melakukannya dengan cara membuat korbannya tertidur lama. Ketika mereka di sibukkan dengan mimpi mereka, Xingqiu akan menghisap kehidupan mereka. Bagaimana, kalian tanya? Tentu saja dengan ciuman di bibir. Dia tidak malu untuk melakukan itu, tentu saja. Karena dia iblis. Dan dia akan melakukan apa saja untuk bertahan hidup. Serta membuat manusia sengsara.

Membuat para monster yang melenyapkan keluarganya menderita.

Dalam kurun waktu puluhan tahun saja, Xingqiu sudah berhasil menjadi iblis yang kuat. Dia membentuk kekebalan terhadap lantunan doa dari para pendeta. Hal ini memudahkannya untuk menggoda para pendeta keparat itu untuk melenceng keluar dari jalan Tuhan. Ia puas sekali ketika melihat banyaknya pendeta meninggal karena ulahnya. Juga pendeta yang di pandang hina oleh para manusia kotor itu. Atau mungkin saja sampai di penjara. Itu semua karena ulahnya. Xingqiu hanya akan tersenyum puas dan tertawa dalam gelap ketika melihat itu.

Dan kini, setelah 15 tahun berkelana ke berbagai tempat, Xingqiu memutuskan untuk kembali ke kota tempat dia di lahirkan. Tempat di mana rumah lamanya berada. Kerangka rumah lamanya.

Tapi apa yang dia lihat cukup membuatnya terkejut. Bagaimana tidak? Karena rumah yang terakhir kali ia lihat hanya tinggal kerangka, kini sudah tidak ada. Di gantikan oleh sebuah bangunan yang seumur hidup ia benci.

Rumah lamanya sudah berubah menjadi bangunan gereja.

Xingqiu berdiri agak jauh dari bangunan yang asing di matanya. Tangan terkepal dengan kesal. Bisa bisanya para manusia... Mendirikan bangunan hina seperti itu di tempat yang dia cintai. Rumah lamanya.

Di sulut oleh amarah, Xingqiu mendekati area gereja. Tapi ketika kakinya mendekati pagar dari bangunan tersebut, terdengar suara 'cssh' pelan. Di sertai sensasi panas di kakinya. Bergegas, Xingqiu menjauhkan kakinya dari sana dan mundur. Padahal ia menggunakan alas kaki. Dia juga sudah menyembunyikan tanduknya dengan kekuatannya. Tapi kenapa... Jangan-jangan...