Pagi ini, Chongyun terbangun dengan mata yang berkunang-kunang. Lagi. Tapi hari ini lebih parah daripada kemarin. Karena ketika dia mencoba bangkit dari kasur, kakinya terasa lemas. Baru saja hendak berdiri, ia sudah terjatuh ke sisi kasur. Pemuda itu pun sampai bingung. Apa yang terjadi pada dirinya. Mungkinkah ini gejala rutin yang biasa ia alami?
Beruntung pagi ini awan menutupi matahari. Awannya pun sangat tebal. Sepertinya akan turun hujan. Jadi Xingqiu bisa keluar dari kamarnya. Ia melangkahkan kaki menuju kamar kedua orangtua dari tuan rumahnya dan mendapati sosok Chongyun yang posisinya seperti habis terjatuh dari kasur. Si iblis langsung mendekati sang tuan rumah dan berlutut di sampingnya. Ia memasang wajah khawatir. "Chongyun. Kamu kelihatan pucat sekali. Kamu baik-baik saja?"
Tentu saja dia tidak baik-baik saja. Xingqiu tahu itu. Setelah dua hari ia menyerap inti kehidupan dari pendeta ini, sudah sewajarnya pemuda itu menjadi lemah dan lama kelamaan akan meninggal. Xingqiu berusaha setengah mati untuk tidak menunjukkan seringai nya karena sebentar lagi tujuannya akan tercapai. Tapi di sisi lain, ia merasa.... Prihatin kepada Chongyun.
Xingqiu tidak mengerti kenapa dirinya bisa terbelah menjadi dua begini kalau melihat Chongyun. Tapi... Dia harus mematikan perasaan manusiawi itu kalau ingin membalaskan dendamnya.
Chongyun memegangi kepalanya dan menatap Xingqiu yang kelihatannya khawatir. Dia menghela nafas pelan kemudian menggeleng. Perlahan, ia duduk di lantai yang di lapisi oleh karpet. "Aku tidak apa-apa. Hanya merasa kalau sepertinya tubuhku kurang fit belakangan ini. Tenang saja. Aku tidak-"
Xingqiu tidak membiarkan Chongyun melanjutkan kata-katanya dan menempelkan dahi ke pemuda berambut biru muda di hadapannya. Xingqiu menatap manik biru es itu dengan seksama sambil merasakan suhu dari dahi si pendeta. Ia demam. Ternyata begitu. Si iblis kira Chongyun lemas karena inti kehidupannya yang berkurang drastis. Itu membuatnya sedikit kecewa dan lekas menjauh dari si tuan rumah. "Kamu demam. Mungkin karena terlalu sering kena angin malam. Aku akan mengambilkan mu kain dan baskom berisi air. Kembali lah ke tempat tidur."
"Tapi pekerjaanku di gereja-"
Lagi-lagi Xingqiu tidak mendengarkan apa yang hendak di katakan Chongyun. Ia menggendong pemuda itu ke kasur dan menjebak tubuhnya dengan lutut dan tangan. "Istirahat. Jika kau sakit, kau tidak akan bisa membantu orang-orang. Kamu harus memikirkan dirimu terlebih dahulu." Manik amber Xingqiu bersinar dengan berbahaya. Ia menatap Chongyun dengan serius dan membisikkan kalimat terakhirnya sebelum turun dari kasur. "Sebelum kamu memikirkan orang lain."
Chongyun terkejut. Karena ia tidak menyangka kalau tamunya akan memperlakukannya seperti itu. Ia terus berbaring di kasur tanpa komentar apapun. Sepertinya ia masih terkejut karena perilaku Xingqiu yang tidak terduga.
Sedangkan Xingqiu mulai keluar dari kamar orangtua Chongyun. Sekilas, sebelum keluar, dia melirik pemuda berambut biru muda dengan mata yang serius dan sedikit... Bernafsu. Perut dan dadanya bergejolak ketika melihat Chongyun tidak berdaya seperti itu.
Tapi Xingqiu tahu. Layaknya buah-buahan yang ada di alam liar. Ada yang sudah matang dan ada yang belum. Dia tahu kalau menyantap Chongyun saat ia sakit, Xingqiu pun tidak akan mendapatkan tambahan energi yang banyak seperti saat ia melahap si pendeta ketika fit. Jadi, si iblis pun mau tidak mau melayani tuan rumahnya.
Demi mendapatkan makanan yang lebih berkualitas.
~~~
Xingqiu kembali dengan baskom berisi air hangat dan handuk kecil. Ia duduk di dekat kasur dan menempelkan handuk kecil itu pada dahi Chongyun. Si pemuda hanya menatap Xingqiu dengan lemah kemudian mengucapkan terima kasih yang lemah padanya.
"Kamu tidak perlu bicara terlalu banyak. Istirahatlah. Aku pun memiliki kondisi tubuh yang tidak terlalu bagus. Aku ini sensitif dengan sinar matahari. Karena itu aku sering berada di dalam rumah dengan keadaan gelap." Tangan Xingqiu menekan handuk kecil di dahi Chongyun dengan perlahan. Kemudian dia berdiri. Ia bahkan sampai beralasan mengenai kenapa dirinya tida pernah nampak di bawah sinar matahari. Mau tidak mau, ia beralasan seperti itu. Karena kalau tidak, tuan rumahnya ini tentu akan curiga padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Demonic Obsession (Demon Xingqiu X Priest Chongyun) (Demon AU)
EspiritualDemon Xingqiu x Priest Chongyun. (warning. Male x Male) Cerita mengenai seorang iblis muda yang kehilangan segalanya dan hidup dalam pelarian dari para pembasmi iblis dan pendeta. Tapi dia di pertemukan dengan seorang pendeta muda yang bahkan tidak...