7

3.9K 350 52
                                    

🍋🍋🍋

Yang masih kecil jangan dibaca.
Maaf ya klo seandainya ni chapter gak memuaskan atau sesuai ekspektasi.



































































































































Aron menyeringai menatap dion yang terlihat lelah dengan wajah memerah didekapannya.

" Ingin lanjut tidak dion " aron berbisik di telinga dion dan menggigit pelan telinga Dion.

"Ah~" Dion merasakan tubuhnya gemetar. Tak menunggu jawaban aron langsung mencium bibir Dion

"Mnhh~ Nghh~ ahh~~" dion mendesah disela-sela ciuman. Aron menarik tengkuk dion untuk memperdalam ciuman dan mencium dengan ganas.

"Ahh~ mnhh" lagi-lagi desahan Dion lolos yang membuat libido Aron naik.

' persetan dengan masih kecil, Dion benar-benar menggoda' Aron mulai membuang jauh-jauh pikiran tentang Dion yang masih berusia 8 tahun dan dirinya yang lebih tua 2 tahun dari dion.

Aron melepaskan ciumannya dan dion dengan wajah terengah-engah dalam pelukan dion. Aron mendorong dion kebelakang dan membuat dion tidur terlentang dengan nafas yang masih terengah-engah.

Aron saflok dengan apa yang ada di celana dion yang terlihat basah. Aron memegang ujung penis dion dari balik celananya.

"Ahh~ nghh~ jangan sentuh nghh ~ kakh aronh~" tangan dion bergetar memegang tangan dion yang sedang mengelus penisnya perlahan menggunakan ibu jarinya.

Aron yang melihatnya mengerutkan dahinya dan melepaskan tangannya dari penis Dion dan mulai beranjak menuju laci yang berada di sebelah kasur.

Dion menghela nafas lega saat aron melepaskan tangannya dari penisnya. Dion tak tau apa yang ada didalam otak kotor Aron ( juga author mungkin para readers juga ).

Aron mengambil pelumas dan tali dari dalam laci dan menatap dion yang memejamkan mata. Aron langsung menyambar kedua tangan dion dengan cepat langsung mengikatnya di kepala ranjang.

Dion terkejut saat aron menyambar tangannya, dion kembali tersadar saat ada sesuatu yang dingin masuk kedalam lubangnya.

"Ahhh~~" Dion secara refleks mendesah pelan.

" Kakhh~ aronhh~ ahhh~ keluarkan nghhh~" aron memasukkan 1 jarinya kedalam lubang dion. Tak sampai disitu Aron mengulum penis milik dion.

"Ahhh~kakh janganh ~ kotor ahh ~ngehh~" Aron benar-benar menyiksa Dion dengan kenikmatan.

" Ahhh kakh lepashh~ akuh nghh~ inginhh    ahhh~"

"Keluarkan saja Dion "

"Ahhh~"

Croot croot

Aron menelan cairan yang dikeluarkan dion. Aron melihat Dion ingin menutup mata langsung mengocok lubang dengan satu jari dan mulai ditambah dua jari lagi.

"Ahh~ kakh aronh. Nghh~ mnhh~ lelah hah"

Aron menatap wajah merah Dion, tatapan Dion yang sayu, dengan bibir merah yang bengkak dan mengkilap benar-benar menggoda.

" Ini baru saja dimulai Dion" dion menatap aron dengan tatapan puppy eyes. Bukannya membuat Aron melepaskannya malah menaikan libido Aron yang melihat wajah menggemaskan Dion.

HalcónTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang