12.

4 1 0
                                    

"hargai selagi ada sayangi selagi bisa ingat penyesaln pasti ada":)

💞

Saat ini Risya tengah memarahi Wilian bak seorang ibu memarahi anaknya karena melanggar aturan,mereka sekarang sedang berada di rooftoop sekolah,ya selesai Ribut dengan haikal tadi mereka memutuskan untuk pergi ke rooftoop

"BISA DIEM GAK SIH RIS GUE LAGI CAPE"tanpa sadar Wilian membentak Risya,Risya hanya diam menundukan kepalanya

"M-maaf"ucap Wilian lalu memeluk Risya,dan di situlah air mata Risya dan Wilian Berhamburan

"Maafin gue tadi gue ke bawa emosi"ujar Wilian masih memeluk Risya

"E-ehmm"suara deheman seketika Risya dan Wilian pun,melepas pelukan mereka

"Ngapain Lo ke sini"tanya Risya judes sambil mengelap air mata yang ada di pipinya,Galang dan Azka pun menghampiri ciwi ciwi itu,

Galang mengelap air mata Risya menggunakan tisu yang sengaja ia bawa begitupun dengan Azka mengelap Air mata yang membasahi pipi Wilian

"Jiakkkhh author nya baper sendiri"

"Udah ya jangan nangis lagi,gue gak suka orang yang gue sayang nangis gini"

"Jadi Lo suka sama gue"tanya Wilian pada Azka,Azka hanya mengangguk bertanda ucapan Wilian itu benar

"Gue suka sama Lo,sebelum Lo jadian sama Haikal"jelas Azka,Wilian hanya menunduk tidak menjawab ucapan Azka

"Eh iya Ris nanti malem gue ke rumah Lo ya,latihan waktunya sebentar lagi"ujar Galang pada Risya,

"Oke,jam berapa biar gue siap siap dulu"

"Emangnya mau tunangan harus segala siapa siap"ucap Galang di akhiri dengan kekehan

"Ya oke jadi gua gak usah mandi di baju di celana gitu hah"ucap Risya agak sewot

"Ya kalo Lo mau gue liat"ujar Galang sambil tersenyum

"Mesum anjir"teriak Risya

"Ya elo sihh,maksud gue gak usah,siap siap ribet tinggal pake pakaian rumah aja udah"jelas Galang

"Masalah pakaian aja di besar besarin"sindir Azka,Wilian Di buat senyum dengan ulah dua pasangan yang berada di hadapannya itu


"Eh iya emangnya kalian gak masuk kelas ya"tanya Galang bingung

"Gak sekarang jamkos"jawab Risya songong

"Lagian Lo pada ngapain sih ke sini ganggu aja"kesal Risya

"Emang Lo merasa ke ganggu Wil"tanya Galang,Wilian hanya menggeleng

"Lo aja kali yang merasa ke ganggu temen Lo aja engga"

"Ya kan gue bilang juga gue yang merasa ke ganggu emang gue bilang kita gitu"sekarang kesabaran risya sudah di ujung tanduk,Galang hanya tertawa renyah

"Gue yakin lu suka sama dia gak,gak biasanya Lo kek gitu sama cewek,"curiga Azka

"Sotoy loo"ujar Galang,lalu ia melenggang pergi,

"Baperan emang elu"Ujar Azka lalu menyusul galang

💞

Saat ini Galang sudah berada di kediaman Risya,ia dari tadi memencet bel namun tidak ada yang membuka kan nya pintu,Setelah ia memencet bel yang entah ke berapa puluh kali baru satpam rumah Risya menghampiri dan membukakan nya gerbang

"Hehe maaf ya den tadi saya ke tiduran"ucap sang satpam tidak enak hati

"Hee iya gak papa pak"ujar Galang bohong, sebenarnya ia kesal sangat sangat kesal

"Mau ketemu non Risya kan,non nya udah nunggu silahkan masuk"ujar satpam,Galang hanya mengangguk tanpa mengucapkan kalimat permisi ia langsung melenggang pergi menuju Pintu rumah Risya

Baru saja ia ingin mengetuk pintu,tiba tiba seorang laki laki paruh baya sudah membukakan nya pintu

"Temen Risya"ujar tegar thode point
"Iya om"Ucap Galang sopan,tegar mempersilahkan Galang masuk dan menyuruh nya duduk di ruang tamu

"Kamu yang sering datang ke sini,buat nganterin Anak saya,tapi saya tolak kan"tanya tegar masih menyelidiki

"Naam om"kali ini Galang menggunakan bahasa Arab,, Eaaa

"Bentar bentar kamu anaknya Riska sama Danis kan"tanya tegar tepat sasaran,lagi lagi Galang hanya mengangguk

"Kemana papah kamu,semenjak saya pindah rumah gak pernah ketemu lagi sama Danis"

"Papah Udah meninggal om"

DEGG

"Bener itu nak"tanya tegar masih tidak percaya"innalilahi"

"Iya om pas adik saya lahir esoknya papah meninggal"jelas Galang

"Kenapa bisa meninggal sakit na"tanya tegar masih tidak percaya

"Papah di B-bu-bunuh sama rekan bisnisnya"Suara Galang mulai getar,ia tidak bisa menahan air matanya jika mengingat kematian sang papah

"Ya Allah nakk,om turut berduka cita ya,tapi sekarang udah ketahuan kan sampe sekarang siapa pembunuhnya"tanya Tegar

"Nah justru itu om kami belum menemukan siapa pembunuhnya,"

"Om bisa bantu"tanya Galang gugup

"Pasti,pasti om bantu,om gak terima sahabat om di gituin"

"Sahabat"gumam Galang,namun mampu di dengar Tegar

"Iya jadi om sama papah kamu itu sudah bersahabat dari semenjak kami berumur 5 tahun,tapi semenjak Papah kamu pindah rumah kita jadi jarang berkomunikasi"jelas Papah Risya,Galang mengangguk paham,se jenak hanya ke heningan yang ada,

"PAPAH PAPAH HANDPHONE SYA MANA"teriak Risya Dari atas

"Risya kebiasaan kamu ada tamu nih"kesal tegar

Risya turun dari tangga masih tidak sadar bahwa tamu yang di maksud papahnya itu adalah Galang

"BUNDA HANDPHONE SYA MANA"teriak Risya lagi

"Bunda kamu gak ada lagi ke luar,mending kamu bikinin Minum nih buat tamu"ujar Galang,Risya pun menoleh ke sumber suara dan ternyata tamu yang di maksud papahnya itu adalah Galang,seketika Risya reflek

"Anjim"gumam nya,Galang senyam senyum melihat tingkah Risya,menurut nya sangat sangat lucuu

"Malu kan kamu,cepet bikinin minum ini calon Mantu papah udah ke hausan"Ucap sang papah agak nyindir Risya

Hah apa apa tadi calon mantu benarkah yang di katakan Tegar tadii,Galang hanya senyam senyum menahan salting,namun berbeda dengan Risya,Risya malah berlari menuju  Dapur dengan pipi yang sudah memerah

💞

Holaholaaa apa kabar semua

Absenn dulu yokkk

Jangan lupa tekan tombol fote and komen

Papayyyyyyy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang