03. tentang niyana

62 8 0
                                    

.
.
.
. . .

*Niyana pov:

Sepulang sekolah tadi aku langsung pulang ke kosku.

cklek.. "Kakak pulang" ujarku.

dengan senyuman manisnya ketika mendengar suaraku adikku langsung keluar lalu memelukku

"Yeayyy akhirnya kakak pulanggg, mana coklat akuuu" celotehnya.

aku menggendong Nindy dan mendudukan dia di sofa. ya, adikku bernama

- Nindy alenasyah

- Nindy alenasyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hidup berdua bersama nindy di satu kos kosan kecil, nindy hanya punya aku, dan aku hanya punya nindy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hidup berdua bersama nindy di satu kos kosan kecil, nindy hanya punya aku, dan aku hanya punya nindy.

hanya nindy yang aku punya dan begitupun sebaliknya, kita tidak hidup bersama ayah/bunda ataupun sodara². karna entahlah mereka dimana.

bundaku meninggalkan nindy dan aku ketika nindy berumur 5th untuk menikahi laki2 barunya.

dan ayah.. ayah juga meninggalkan kami dengan alasan mencari uang keluar kota.. tapi.. sebulan semenjak ayah kerja, ayah tidak ada kabar sampai sekarang, sampai nindy kini berumur 7th dan sudah masuk sd.

sampai titik aku dan nindy terbiasa tanpa mereka berdua.

skip saja masalah itu, rasanya aku udah muak sama mereka.

"nindy sayang, kakak belum ada uang buat beli coklat yang kamu mau, ada uang sih.. cuma buat beli beras, stok beras di panci kan sudah habis kan, nindy udah liat sendiri kan?" jelasku.

rasanya sakit berkata seperti ini.. karna tidak bisa memenuhi keinginan sederhana nindy.. tapi mau gimana

"ohh gitu ya.. padahal aku ngebayangin kakak bawa coklat itu, tapi yaudah gapapa dari pada kita ga mam" jelas adikku sembari cengengesan.

aku yang mendengar penjelasan dan rasa pasrah dia hanya bisa menangis dalam hatiku, ya tuhan.. kenapa begitu sulit.. kenapa nindy harus mengerti keadaann dengan umur dia yang baru segini.. ya tuhan saya ikhlas dengan keadaan ini.. tapi tolong angkat drajat kami berdua

Rio Giovano sapala.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang