The First Day

2 1 1
                                    

Hari ini tahun pembelajaran baru dimulai, para siswa SMAN 1 Armada terlihat senang untuk melihat kelas baru dan teman baru mereka.

Setiap memasuki tahun pembelajaran baru, SMAN 1 Armada memang selalu mengacak para siswa mereka dengan tujuan agar para siswa bisa saling mengenal satu sama lain.

Disetiap tahun, semua sekolah pasti menerima siswa baru bukan? Begitu juga dengan SMAN 1 Armada.

Wawa sudah bersiap-siap untuk ke sekolah barunya, ia sangat sangat senang sekarang. Hari ini menjadi hari pertama dia menginjakkan kaki di SMAN 1 Armada, sekolah yang menjadi impiannya dari dulu.

Farel yang menunggu Wawa sejak 30 menit yang lalu sangat kesal melihat Wawa masih tetap setia di dalam kamarnya.

"Woi Anjeng, cepetan napa. Lu lihat jam sono 20 menit lagi bel bunyi, lu kira jarak rumah lu ke sekolah deket apa anjeng? mana kita modal jalan kaki doang lagi," teriak Farel dari ruang tamu.

Tidak ada yang mendengar teriakan Farel kecuali Wawa, orang tua Wawa sudah berangkat untuk membuka warung 10 menit yang lalu.

Wawa terlihat keluar dari kamarnya dengan cara jalan yang anggun dan make up yang terlihat sangat menor. Bukan seperti Wawa yang biasanya, aslinya Wawa cewek yang jarang menyentuh yang namanya make up, jalannya pun nampak seperti lelaki, bisa dibilang dia cewek tomboy.

"Heh anjeng! lu mau sekolah apa jadi cabe-cabean? make up lu coqq, ngapa gitu hah? tebel banget kek make up popo barbie." Farel tidak habis pikir dengan penampilan Wawa sekarang, ia tidak bisa berhenti untuk tertawa sekarang.

"Gua bakal masuk SMARDA brooo, sekolah dimana para cogan berkumpul, ya gua mau narik perhatian mereka lah. Gimana Rel gua cantik gak? mereka bakalan suka sama gua gak?" Wawa berputar sebagai tanda bahwa dia ingin Farel melihat dan menilai penampilannya dari segala sisi.

"Oh lu mau ngebet cogaaaaannn? heh bodoh lu kira mereka om-om apa sampai lu make up kek gitu? hapus tu make up, mana ada mereka demen ama cewek mirip tante-tante kek lu." Wawa yang mendengar itu bergegas memasuki kamar dan menghapus semua make up nya. Dia sangat kesal dengan Farel yang mengatainya mirip tante-tante, padahal dia yakin dirinya sangat cantik tadi.

3 menit waktu yang cukup digunakan Wawa untuk menghapus riasannya. Mereka berdua kini tengah berlarian di pinggir jalan agar tidak terlambat masuk sekolah.

"Farel setan lu, duit lu tuh banyak yeh, beli motor atau mobil kek, anak juragan beras sama angkot kek lu bisa-bisanya kaga beli kendaraan," maki Wawa pada Farel seraya berhenti dari aksi larinya.

Farel tak menggubris perkataan Wawa, Ia meneruskan larinya dan meninggalkan Wawa dibelakang. Dia sedang tidak ada waktu untuk berdebat dengan gadis itu sekarang.

Dalam hitungan 3 detik gerbang akan di tutup, tapi sepertinya Wawa dan Farel tidak akan sampai dalam hitungan ke-3. Dan benar saja, kini mereka berdua terlambat untuk masuk, gerbang tertutup dengan rapat dibarengi dengan suara puluhan murid yang tengah bernegosiasi dengan satpam sekolah.

Upacara bendera pagi ini berlangsung selama 30 menit lamanya, selama itu juga puluhan murid yang terlambat masih setia menunggu diluar. Tidak lama kemudian satpam sekolah membukakan gerbang untuk mereka, tetapi kesengsaraan mereka tidak hanya sampai disitu, sudah ada ketua osis dan guru BK yang siap menghukum mereka di lapangan sekolah.

"Ini hari pertamamu masuk sekolah, kenapa sudah terlambat saja?" tanya Bu Ika selaku guru BK kepada Wawa.

"Emmm anu bu, si Farel ga beli kendaraan jadi saya ikut telat sama dia," terang Wawa kepada Bu Ika yang langsung mendapat tatapan sinis dari Farel. Padahal Dia sendiri yang membuat Farel menunggu lama dan terlambat pagi itu.

UNTUK DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang