7+7

474 14 0
                                    

ckitt

suara ban mobil yang berhenti di perkarangan rumah megah milik leo, menghamburkan lamunan bintang. Bintang terus saja berdecak kagum saat menuruni mobil yang di naikinya bersama Leo. Tangannya kini di genggaman Leo untuk menuntun dirinya ke dalam rumah.

Bintang sedikit berpikir kenapa dirinya di ajak ke rumah megah ini bukannya tadi leo akan mengajaknya ke apartemen.

" saya ambil peralatan kerja saya dulu dan mengambil berkas - berkas data kamu, baru kita ke apartemen." Ucap Leo saat melihat raut wajah kebingungan dari bintang. Bintang hanya mengangguk mendengarkan ucapan dari Leo.

saat memasuki rumah megah itu mereka di sambut oleh beberapa pelayan yang berada di dalam rumah itu. Ada yang memunculkan wajah senang dan ada juga yang tidak suka saat tuan mudanya mengajak bintang ke dalam rumah megah itu.

" duduk di sini aku akan mengambil barang - barang ku di dalam sana, jika kau lapar silakan meminta ke bi sri." Lagi - lagi bintang hanya mengangguk patuh dan mendudukkan bokongnya di sofa tempat dia berdiri tadi.

bintang masih kagum akan kemewahan rumah leo yang sangat besar ini. Di depan rumahnya sangat luas hingga yang ada di pikiran bintang jika dia bermain sepak bola akan muat di perkarangan rumah leo.

Bintang berjalan menyusuri rumah leo dengan di dampingi bi sri pelayanan suruhan Leo. Sesekali bi sri akan terkekeh gemas dengan tingkah lucu bintang yang menanyakan hal - hal yang menurutnya lucu.

" bi bintang lapar." ucap bintang sambil menunduk dan memegangi perutnya.

" ah bintang lapar mari kita makan di ruang tengah bibi akan menyiapkan makanan untuk bintang." jawab bi sri sambil menggandeng tangan bintang seperti mengajak anak kecil untuk pulang.

" bintang duduk di sini dulu ya bibi siapkan makanan." Bintang mengangguk cepat dan mendudukkan dirinya di kursi meja makan yang sangat panjang itu. Kakinya tidak bisa diam dia terus saja mengayunkan kakinya itu.

" nah sekarang ayo makan " Ucap bi sri dan menaruh satu piring makanan yang dia bawa di hadapan bintang.

" terimakasih bi." bintang tersenyum ke arah bi sri dan mulai memakan, makanan yang di sediakan BI sri. bi sri yang melihat bintang memakan makanannya seperti anak kecil hanya mampu menahan gemasnya agar tidak mencubit pipi bintang tiba - tiba. Karena saat makan pipi bintang mengembung besar karena makanan yang ada di dalam mulutnya.

" wah lihat anak siapa ini. " nyonya besar rumah itu berlari ke arah bintang dan mencubit gemas pipi gembil milik bintang. Bi sri menuduk hormat kepada tuan dan nyonya besar yang baru saja datang dari luar.

" siapa namamu nak." ucap tuan besar saat mendapati bintang yang berada di dalam rumahnya.

" bintang om, bintang jhareksa adhipati." nyonya besar itu kaget saat mendengar nama marga bintang.

" apa kau anak dari Bagas adhipati." bintang hanya menganggukkan kepalanya.

" aah jadi kau yang di ceritakan oleh leo di telfon tadi sampai menyuruh kami untuk segera pulang." ucapnya yang masih setia menguyel - uyel pipi bintang.

" tolong panggilankan leo bi." ucap tuan besar itu memerintahkan bi sri untuk memanggil anak satu - satunya dalam keluarga itu.

.....

Leo keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang tamu tempat bintang dan ayah juga ibunya berada.

" kenapa yah." tanya leo kepada tuan besar itu.

" jadi, kamu akan membawa bintang untuk tinggal bersamamu." Leo mengangguk menanggapi pertanyaan ayahnya itu.

ya tadi saat di rumah bintang Leo dan ayahnya sudah memiliki rencana untuk memasukan kedua orang tua bintang ke penjara karena dugaan korupsi dan juga kekerasan terhadap anak.

" aku akan membawa bintang buat tinggal di apartemenku dan juga memindahkan dirinya ke sekolah milikku. Dan aku juga akan menjadikan dia sebagai milikku." ucap leo sambil melihat bintang yang masih asik menonton siaran tv yang menayangkan kartun Upin Ipin.

" baiklah jika itu keputusan kamu untuk menjadikan bintang milikmu ayah tidak bisa melarangnya." ucap tuan besar lalu berdiri dan berjalan ke arah kamarnya.

Leo menghampiri bintang yang masih asik menonton film kesukaannya itu.

" ayo siap - siap." Bintang kaget saat mendengar suara leo yang berada di samping dirinya. Bintang mengangguk dan mematikan siaran televisinya, lalu berdiri untuk segera pergi bersama leo. Jarak tinggi mereka sangat jauh berbeda jika bintang tingginya 160 maka leo tingginya 180 hingga membuat bintang harus mendongak saat berbicara dengan Leo.

Leo menggenggam tangan bintang untuk menuju ke mobilnya dan membukakan pintu untuk bintang masuk, saat bintang sudah masuk leo berjalan memutari mobilnya untuk menuju ke tempat duduk dirinya. Leo menancap gas mobilnya keluar dari perkarangan rumahnya menuju ke apartemen miliknya.

....

bintang dan leo sampai di parkiran tempat apartemen Leo. Bintang keluar dari mobil leo dan menghirup udara banyak - banyak
jam sudah menunjukkan tengah malam, dan bintang baru sampai di apartemen milik leo jam 23.00.

" Ayo masuk bin." bintang berlari ke arah leo dan memegang ujung kemeja leo. Berjalan bersama ke arah lift dan menunggu hingga lift itu terbuka.

saat lift terbuka Leo dan bintang masuk ke dalam lift dan memencet tombol agar menutup kembali lift tersebut dan menekan tombol lagi memencet no 3 untuk segera menuju ke apartemen milik leo.

pintu lift terbuka tepat di lantai tiga, leo dan bintang berjalan ke arah pintu no 104 saat di depan pintu apartemenya Leo menekan password pintu kamarnya dan membukanya perlahan. Tampak bintang sangat senang saat pintu apartemen itu terbuka. Bintang masuk ke dalam terlebih dahulu dan di susul oleh leo.

" ini kamar kita, kamu taruh barang kamu di lemari saya mau membersihkan badan dulu." ucap leo dan di anggukin oleh bintang.

bintang menaruh semua pakaiannya ke dalam lemari dan mendudukkan dirinya di atas kasur tersebut.

...

leo membuka pintu kamar mandi dengan menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Rambutnya yang basah menetes ke lantai. Leo melihat bintang yang sudah tertidur di kasur dengan lucu.

Leo berjalan ke arah lemari dan mengambil baju kaos hitam dan celana pendek. Setelah selesai memakai pakaian , Leo beranjak menaiki kasur dan ikut tertidur di samping bintang dengan cara memeluk pinggang yang lebih kecil dan membenamkan wajahnya di perpotongan leher milik bintang.

bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang