#5

905 82 1
                                    

Shani sedang berada di tempat yg belum pernah ia kunjungi Sebelum nya, tempat itu semua nya berwarna putih dan sangat menyilaukan mata, ia tidak tau tempat apa itu sebenarnya hingga terdengar suara yg sepertinya Shani kenal

"Shani bangun nak, jangan buat mamah, adek dan teman teman mu khawatir, kasian mereka sudah menunggumu lama"

"Papah? itu papah? papah dimana aku mau ketemu papah, aku kangen sama papah" air mata Shani keluar begitu saja dari mata dan membasahi pipi nya saat mendengar suara sang papah yg sudah lama sekali tidak ia dengar

"Papah dimana, aku mau ketemu papah, aku kangen sama papah, aku mau sama papah" suara Shani bergetar menahan tangis

"Shani kamu harus bangun, belum saat nya kamu ketemu papah nak, jalan kamu masih panjang, kejar cita cita mu Shani, kamu mau jadi guru kan? belajarlah dengan sungguh sungguh agar cita cita mu itu tercapai nak, setelah semua keinginanmu tercapai dan kamu sudah menemukan orang yg tepat dan bisa kamu percaya untuk menjaga mu barulah kamu menunggu waktu untuk bertemu papah"

"Kalo kamu kangen papah kamu bisa dateng ke tempat istirahat papah kapanpun atau kamu bisa peluk adik mu, kamu ingat hati papah ada di tubuh krishna"

"Kamu harus kuat ya Shan, kamu harus jaga mamahmu dan adikmu, jangan biarkan orang lain menyakiti mereka"

Shani menangis saat mendengar semua kalimat yg di ucapkan almarhum papah nya

4 tahun yg lalu papah Shani meninggal karena serangan jantung yg sudah di deritanya sejak lama, hari yg Shani, Krishna dan Ve takutkan akhir nya datang, hari dimana mereka kehilangan sosok yg sangat berharga bagi mereka, sosok yg Shani dan Krishna sangat banggakan dan sosok yg menjadi panutan mereka berdua telah pergi untuk selama lamanya

Shani yg saat itu masih berumur 13tahun dan Krishna yg baru berumur 10tahun sangat terpukul atas kepergian sang papah, Shani dan Keynal sang papah sangat dekat sejak kecil bahkan sebelum Krishna lahir, sejak kecil Shani menjadikan papah nya itu panutannya karena sang papah adalah orang yg baik, jujur, perhatian, bijak dan sayang keluarga,Shani ingin menjadi seperti sang papah, Shani kecil menganggap sang papah adalah super heronya, namun sekarang ia sudah tidak bisa mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah

kebetulan saat itu Krishna juga sedang berjuang melawan penyakit yg merusak hatinya, beberapa bulan sebelum kepergian Keynal, ia berpesan kepada sang istri 'jika aku mati tolong kasih hati ku pada Krishna, aku tidak tega melihatnya menahan sakit selama setaun terakhir ini' Ve yg di amanahkan oleh sang suami seperti itu tidak kuat menahan air mata nya

Semenjak Keynal pergi Krishna dan Shani tidak mendapat kasih sayang seorang ayah padahal di umur mereka yg masih kecil mereka seharusnya mendapatkan kasih sayang yg cukup dari orang tuanya, mereka terkadang iri melihat anak anak lain yg di jemput dan diantar ayah nya ke sekolah sedangkan mereka harus berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk pulang pergi

Setelah Keynal tiada keluarga mereka bisa di bilang cukup kekurangan, namun keluarga Ve dan keluarga Keynal membantu mereka secara materi, tapi lama kelamaan Ve tidak enak jika terus menerus di bantu dan memutuskan untuk menjual kue dan membuka catering bersama dengan sang adik agar lebih mudah mempromosikan dagangan nya karena sang adik sudah punya nama

Sebelum Keynal meninggal Ve bekerja di toko tante nya sebagai kasir tapi karena gaji yg tidak seberapa ia memutuskan untuk di imbangi dengan menjual kue kering, bolu dan catering, Shani dan Krishna yg kasihan melihat mamah nya yg sangat kelelahan karena dari jam 3 pagi sudah bangun untuk membuat pesanan sampai siang dan di lanjutkan sore menjadi kasir hingga tengah malam tidak tega dengan mamah nya dan mereka meminta Ve untuk berhenti saja jadi kasir karena pemasukan dari jualan kue dll lebih besar perbulan dari pada menjadi kasir dan akhir nya Ve menuruti keinginan anak anak nya

"Shani bangun nak, nanti kita ketemu lagi tapi tidak sekarang, sekarang belum saat nya kamu bertemu papah, coba kamu lihat kebawah"

Shani menuruti perintah sang papah, saat Shani melihat kebawah di sana melihatkan mamah nya, adik nya dan beberapa temannya sedang menangis dan tidak lama dokter memasuki ruangan Shani

"Kamu bangun ya nak, jangan buat mamah dan adek mu khawatir"

"Tapi aku mau ikut papah, di sana aku bisa bebas" -Shani

"Tapi tidak sekarang, nanti ada waktu nya kamu menyusul papah ke sini, sekarang umur mu masih muda, jalan mu masih panjang, banyak keinginan yg harus kamu kejar. Ingat Shani, jangan selesai jika kamu lelah, tapi selesailah jika kamu sudah"

Shani hanya mendengarkan suara sang papah yg menggelegar di tempat itu tanpa membalasnya, sedetik kemudian ia kembali melihat kebawah yg ternyata ia sedang berada di rumah sakit dan sedang kritis, ia mencoba meningat kenapa bisa sampai di rumah sakit tapi tidak bisa

"Shani, bangun nak"

Shani pun menuruti perintah sang papah, saat dokter masih panik karena detak jantung Shani tidak stabil tiba tiba di kagetkan dengan perkembangan detak jantung Shani yg mulai stabil padahal sedari tadi dokter dan perawat yg berada di sana sudah mencoba dan tidak kunjung stabil dan mereka pun pasrah pada Tuhan sambil terus mencoba, saat mendengar detak jantung Shani yg mulai stabil dokter dan para perawat pun senang karena doa nya di kabulkan oleh Tuhan

Ve, Krishna, Gracia, Feni dan Siska yg sedang berada di luar pun sedang berusaha berdoa kepada Tuhan agar mengangkat penyakit Shani yg sudah di deritanya sekitar 3 tahun

Ve sebenarnya tidak tega melihat anak gadis nya itu selalu menahan sakit yg hampir tiap hari datang nya, menahan sakit nya kemo dan belum lagi masalah hidup yg hadir pada setiap orang, Ve selalu berdoa kepada Tuhan untuk mengangkat penyakit anak gadis nya itu atau kalau bisa di pindahkan saja sakit nya itu ke Ve tapi Tuhan sudah punya rencana lain untuk keluarga mereka

Tak lama kemudian dokter dan beberapa perawat keluar dari ruang rawat Shani dan memberikan kabar bahagia bahwa Shani sudah sadar dari masa kritis nya yg sudah berlalu 7 hari, 7 hari Shani tidak sadarkan diri setelah ia merasakan sakit di kepala nya dan akhir nya pingsan di tengah lapangan saat pelajaran olahraga, Shani langsung di bawa ke UKS oleh guru olahraga namun hingga jam pelajaran olahraga selesai Shani belum siuman dan guru guru memutuskan untuk membawa Shani ke rumah sakit terdekat

Mereka semua senang mendengar kabar dari dokter tersebut dan langsung masuk ke ruangan Shani, hal pertama yg mereka lihat adalah Shani yg sedang duduk di ranjangnya, Ve yg melihat anak kesayangan nya itu telah sadar langsung berlari dan memeluk nya dengan air mata yg keluar terus menerus dari kedua mata nya dengan cukup deras

setelah Ve melepaskan pelukannya barulah sisanya memeluk Shani bergantian, melepas rasa kangen mereka kepada makhluk Tuhan satu ini

"Shani yaampun gw kangen banget sama lo" -Siska

"Iya Shan, selama kamu di rawat kita gada yg ceramahin lagi tiap hari, jadi berasa ada yg kurang gitu" -Feni

"Cici harus cepet sembuh ya biar bisa bantuin aku, aku gk bisa potong ayam ci" -Krishna sambil menghapus air mata nya, semua orang tertawa mendengar nya

"Shan selama gada lo gw gk tau mau nyalin tugas dari siapa lgi, ni si Gracia pelit lagi, Feni juga gk bisa di andelin" -Siska

"Oh selama ini kalian nyontek tugas Shani? iya?" -Ve

"Eh gk gitu tante, ma-maksundnya nanya tugas, iya nanya tugas, ni Gracia yg hobi nyalin ke aku tan, Feni juga gk bisa di andelin" -Siska

"Dih napa lo bawa bawa gw" -Gracia

"Gw si gk ikut ikutan" -Feni

seketika ruangan Shani berisik dengan keributan antara Ve dan siska tentang tugas dan Feni yg menjadi alibi Siska agar tidak di omeli oleh nyai Ve

"Shan, cepet sembuh ya, aku gada temen di sekolah, mereka berdua ribut mulu tiap hari, aku pusing" -Gracia

"Hahaha iya Ge" -Shani

Tiba tiba seorang suster masuk ke ruangan Shani dan berkata

"Maaf bu ini rumah sakit tolong jangan berisik"

Dan seketika Siska dan Feni saling menyalahkan yg akhir nya di lerai oleh Ve

•••

Makasih yg dah baca
🙏🙏🙏

Stay With Me PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang