Tahun 2017.
Eve seorang gadis biasa yang lahir dari keluarga ya bisa dibilang beruntung, bagaimana tidak? Puji Tuhan banyak sekali uluran tangan yang mau menerima keluarga ini tinggal.Ditahun ini eve menginjak usia matang, kata mama usia ini ketika sudah dapat KTP tandanya sudah besar bukan anak kecil lagi.. wkwkwk aneh memang penjelasan mamaku ini, tapi ada benarnya juga.
Suatu hari..
"Siapa yang lanjut kuliah?" ucap seorang kakak yang berkunjung di kelasku, yaap hari itu ada kunjungan dari salah satu perguruan tinggi swasta yang promosi dengan tes kepribadiannya.kulihat sekeliling beberapa temanku mengangkat tangan merespon pertanyaan kakak itu, aku? aku hanya bisa turunkan tangan. kalian pasti bertanya kenapa? aku masih bimbang, untuk lanjut pendidikan yang lebih tinggi aku yakin keluargaku tidak akan sanggup membiayai.
pernah tidak kalian berada di suatu kondisi, di mana mau seperti orang lain di usiamu masih 17 tahun dituntut dunia untuk berpola pikir dewasa. berat dan yaa diusiaku 17 tahun inilah aku mulai berhenti memikirkan apa itu bermain.
saat itu banyak temanku sibuk mendaftarkan diri untuk kuliah, sedangkan aku hanya sibuk menyiapkan ujian akhir dan sebisa mungkin mendapatkan hasil terbaik agar kelak waktu aku bekerja, aku tidak dipandang buruk.
kisahku di umur 17 tahun amat singkat dan jujur aku sedikit lupa, mari kita lanjutkan saja ke umurku 18 tahun
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Puluh Dua | Aku dan segala kegelisahanku
De TodoDunia seakan-akan tidak adil, menuntutku untuk menjadi dewasa dan meninggalkan masa bermainku. Ini adalah kegelisahan yang aku alami, konyol tapi inilah masa peralihanku. Setelah sekian lama vakum dari wattpad, aku datang dengan cerita kisah baru.