Memiliki cinta tapi tak memiliki raga. Orang mungkin akan berfikir kasihan pada siapapun yang mengalaminya. Tapi tidak untuk seorang Lalisa baginya mencintai tak harus memiliki. Meski terdengar klise dan juga bodoh, tapi wanita berparas cantik dan tinggi itu tidak peduli. Ia justru benci mengakui jika dirinya jatuh cinta pada pria beristri. Ia yang tak suka berbagi nyatanya harus membagi hati dengan perempuan lain
"Kamu bodoh atau gila sih Lis?" Mungkin sudah kesekian kalinya Lisa mendengar pertanyaan serupa dari sahabat-sahabatnya tapi Lisa acuh dan menganggap semua angin lalu
"Lis aku tahu kamu mencintai Donghyuk tapi apa harus seperti ini? Kamu tidak berfikir gimana perasaan istrinya?"
"Bukan aku perusak rumah tangganya chie--- tapi wanita itu yang merusak segala impian ku dengan Donghyuk. Lalu apa ku peduli dengan wanita itu. Jika dia saja tidak peduli padaku" bukan membela diri tapi Lisa mengatakan yang sebenarnya. Jika wanita bernama Ryeon itu tidak datang tiba-tiba di kehidupan Lisa dan Donghyuk mungkin keduanya akan hidup bahagia bersama sebagai sebuah keluarga
"Lis--"
"Udah ya Chie--- aku harus jemput Mikha" pamit Lisa meninggalkan Rose yang merupakan sahabatnya sejak bangku sekolah
***
Lisa mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, dalam benaknya ia terus memikirkan ucapan Rose tentang hubungannya dengan Donghyuk. Ia sadar jika dirinya salah tapi apa boleh buat ini semua bukan salahnya, ini semua salah ibu Donghyuk menjodohkan Donghyuk dengan wanita bernama Ryeon hanya karena wanita itu berasal dari keluarga kaya dan sahabat kedua orang tua Donghyuk. Ketika itu Ryeon tengah mengandung anak dari pria yang tidak lain adalah kekasihnya, atau bisa dibilang Ryeon adalah korban pemerkosaan dari kekasihnya
Citttt------
Decit suara ban yang beradu dengan aspal menekankan telinga bagi siapa saja yang mendengarnya saat Lisa menginjak pedal rem. Wanita bertubuh langsing itu nampak terkejut saat seorang anak perempuan berjalan ketengah jalan tanpa pengawasan orangtuanya
"Kamu tidak apa?" Lisa turun dari mobilnya dan mendapati anak perempuan yang ia sangat kenal tengah berdiri tanpa ekspresi di hadapannya
"Linsae?" Anak bernama Linsae itu lantas menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya
Tinn----tinnnn
Suara klakson silih berganti saling menyahut satu sama lain saat mobil Lisa berhenti di tengah jalan
"Ayo naik" tak ingin membuat jalanan semakin macet Lisa membawa gadis bernama Linsae itu naik kedalam mobilnya
"Mama Lisa?" Tanya gadis berambut hitam dengan pandangan kosong itu saat tidak ada suara selain mesin mobil
"Anda mama Lisa kan? Kenapa diam? Maaf bukan ya?" Ucap gadis kecil yang masih berusia 7 tahun itu
Lisa menghembuskan nafasnya berat sebelum akhirnya menanggapi ucapan gadis cantik di sampingnya itu "hmm ini mama-- kamu ngapain di tengah jalan sendirian? Kalau terjadi sesuatu sama kamu gimana?"
"Hahh--- syukurlah ternyata memang mama lisa--- hehehe --- Tadi Linsae pergi dengan Ryeon eomma terus tiba-tiba Linsae ada di jalan itu" jelas gadis berparas cantik itu dengan nada suara yang Lisa tahu dengan jelas jika semuanya bohong
"Mama antar kamu pul---"
"Mama mau jemput Mikha kan? Linsae ikut ya ma?" Gadis itu tampaknya enggan untuk kembali kerumahnya. Lisa paham dengan apa yang terjadi pada gadis kecil yang tidak berdosa ini, ia harus menanggung segala penderitaan ini seorang diri
Tanpa pikir panjang Lisa mendial nomer di ponselnya untuk menghubungi 'ayah' dari Linsae. Tidak ada jawaban dari seberang sana membuat Lisa terpaksa harus mengetikkan beberapa kata untuk menyampaikan jika Linsae ada bersamanya
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY
FanfictionKumpulan Cerita One Shoot Tokoh utama (pairing) dapat berubah-ubah sesuai mood author. Dimohon untuk tidak baper untuk setiap ceritanya, karena ini hanya cerita fiksi penggemar 🌹