Sorry for typo
And
Happy reading▼△▼△▼△▼△
"JENOO, BANGUN! UDAH JAM BERAPA INI" marah sang papi pada anak nya yang masih molor di dalam kamar, papi berteriak-teriak di balik pintu sang anak nya.
"Aduhh, berisik banget sih" sang anak bicara dengan bernada rendah agar tak terdengar oleh sang papi, ia masih mencoba membuka mata nya perlahan karna sedikit susah terkena leket, Tah kenapa itu mungkin di kasih lem.
"IYA-IYA, INI MAU MANDI" lanjut bicaranya dengan bernada tinggi seperti papi bicara dengan nya di balik pintu untuk membangun kan anak nya tersebut.
"CEPAT LAH, JANGAN LAH BASA BASI. KALAU KAU LAMA KU JODOH KAN JUGA KAU DENGAN DOSEN MU" teriak papi nya. (lagi)
"YAA, JANGAN! IYA-IYA INI MAU MANDI NENEK MOYANG" balas sang anak nya. (lagi)
"KAU BILANG SEPERTI ITU? KU DOA KAN AKAN ADA YANG TERJADI SAAT KAU MANDI"
"YA"
"ck, menyusahkan orang saja. hanya begitu saja lama sekali" setelah berbicara seperti itu dengan tekanan batin ia pergi dari tempat tersebut.
Setelah itu sampai lah di kampus jeno. (skip)
"Ett, mau kemana? Masuk? Sini ikut gw" ujar sang anak mahasiswa/mahasiswi tersebut yang berkelamin pria itu mengajak jeno ke sesuatu tempat yang di mana jeno tidak tau, ia akan di bawah kemana.
Mau tak mau jeno pasrah karna memang setiap hari seperti ini namun berbeda-beda, Seperti sekarang di mana jeno tidak tau akan ada terjadi apa pada di hari ini.
Sampai nya, orang tersebut membawa jeno ke tempat.... Ruang guru.
Ceklek...
"Pa, permisi. ini mahasiswi yang selalu terlambat" Ujar sang pria muda pada sesama jenis namun beda, karna yang di depan tersebut adalah yang lebih tua.
"Kalau begitu kau silahkan pergi" Kata guru. Guru yang sedang duduk dengan senang hati namun tak melihat kan wajah nya itu.
"Baik lah kalau begitu, saya permisi" Balas nya pada guru setelah itu keluar dari ruang tersebut.
Jeno merasa tak enak padahal sudah beberapa ia lakukan dengan melakukan yang sama dengan hari nya sekarang. Guru memulai memutarkan kursi yang ia sedang duduki lalu menatap wajah Jeno yang penuh dengan rasa takut. (Kursi muter, kalian pasti tau lah)
"Kau lagi?" Tanya nya dengan suara begitu bikin merinding.
"Terus siapa lagi kalau bukan gw, cuma gw doang yang telat di sini" Balas nya dengan begitu menyebalkan ya kata dosen namun menggemaskan juga ada.
"Bicara yang benar, ucapan mu tidak sopan"
"Terus mau gimana?"
"Yang formal dong"
"Dih ngapain juga, jijik gw"
"Gak boleh gitu, sama suami sendiri" Ucap nya yang membuat mata Jeno terbuka lebar, tapi tidak lebar-lebar sekali ya (melotot).
Apa-apaan ini? Suami-suami, ngadi-ngadi. Kapan gw nikah sama dia njirt -batin jeno.
"Hah? Suami? Lu bercanda ya, kaya nya gak waras nih guru"
"Belum tau ya? Pantas"
"Apaa sih. dah ah, cepettt" Jeno sudah kesal dengan guru yang satu ini karna di buat nya.