Pagi-Pagi sekali Jaena sudah berada di Sekolah, ia cepat cepat masuk ke ruangan BK untuk meminta izin setengah hari masuk sekolah, dan seperti biasa BK mengizinkan karena alasan bertanggung jawab.
Ia bergegas menuju kelasnya, ternyata didalam kelas sudah ada gengnya yang menunggu kehadiran Jaena, Jaena pun memberitahukan rencananya untuk hari ini Nathan, Richard, dan Daffa menyetujui rencana Jaena, yaitu saat jam istirahat mereka pergi ke Rumah Sakit untuk melayani penuh Asya.
Saat Mata Pelajaran pertama selesai kelas Jaena Jam Kosong, Jaena segera bertanya pada gengnya kejadian kemarin setelah ia pergi"Daf, kemaren gimana abis gue cabut?"
"Aman, Andrew gaberani lawan lagi, malu kali dia si Jayden mukul Asya"
"Kemaren gue..-" Ucapan gantung Jaena membuat geng nya kepo
"Kemaren kenapa Jae??" Saut Richard dari belakang
"Anjing lo chard ngagetin ae lo, tangan gue masi gantel pengen mukul nih" ucap kasar Nathan
"Serem amat pak"
"Lah malah berantem, jadi kemaren gue cium Asya waktu dia blom siuman, ternyata pas gue cium dia siuman, langsung dibales ciuman gue"
"SUMPAH? BERANI BANGET LO" ucap kaget Daffa
"Abisnya gue gak tahan anjing, Asya lucu banget"
"Aelah bro bro cium doang? lo ga pegang?" Saut Nathan
"Pegang apa njing, gila lo than"
"Pegang tengkuk nya njir, lo ga belajar dulu si"
"Oalah kirain itu Than"
"Lama lama otak lo harus dicuci deh Jae, makin lama, makin takut gue"
Waktu istirahat telah tiba waktunya Jaena dan geng untuk pergi menjenguk Asya dan mengganti kan Rissa yang terus berjaga di Rumah Sakit.
Kalian pasti bingung kemana pergi keluarga Asya? Keluarga Asya sedang perjalanan ke Luar Negeri dan otomatis mereka tidak bisa dihubungi, mengapa tak mengajak Asya untuk turut pergi? Karena Asya memang paling tidak suka kalo ia harus pergi bersama keluarganya.
Back to Jaena & Geng
"Bro lo inget kamarnya nomor berapa? Yakin lo gamau tanya susternya?"
"Ngeremehin gue, lo?"
"Ga gitu, lo kan orangnya gampang lupa"
"Gabakal gue lupain.. itu tempat bersejarah".
"Halah, bersejarah-bersejarah tudep lah, tempat gue ciuman kan selesai"
Muka memerah Jaena mulai muncul, dan tangan Jaena mulai bergerak, dan 'pok' keplakan Jaena mendarat samping kepala Nathan.
Ya pada tau lah, dasarnya Jaena salting bukan kesel tapi dia pengen stay cool.Author's POV
Disaat Jaena dan teman-temannya sedang bercanda,
Rissa muncul dihadapan mereka dengan muka panik,
Jae pun ikut khawatir dan segera menanyakan keadaan Asya,
Rissa menjawabnya dengan nada lesu bahwa Asya kembali tak sadarkan diri, tetapi sudah ditangani dokter.
Mendengar hal tersebut Jae merasa lega, tetapi ada berbeda dihati seorang Jaena saat ia menenangkan Rissa, Daffa yang menyadari ada sesuatu pada Jaena pun menyadarkan Jaena."Bro sadar, Asya lagi ga sadarin diri dikamarnya" ucap Daffa menarik bahu Jae
"Ahh iya, ayo ke kamar Asya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel || Jaena Myles
Teen FictionJaena Myles, dia tidak terlalu peduli dengan kehidupan disekitarnya kecuali dengan sang bunda. Dia percaya bahwa dirinya ditakdirkan untuk dirinya sendiri, bahwa ia terlalu sempurna bagi perempuan-perempuan yang mengantri panjang hanya untuk menjadi...