***
Alea menatap chio, ternyata rumah nya dengan rumah chio lebih jauhan rumah chio, beberapa detik lalu alea menerima pesan Dari abang ke Dua nya yang bernama Alvaro, abang ke Dua nya itu menyuruhnya pulang sekarang.
"Chio, lo pulang sendiri bisa kan?" Tanya alea
"Bisa." Ucap chio
"Ya udah gue pulang duluan ya" ucap alea di angguki chio
"Pak di depan ada gang belok kiri" ucap alea
"Iya" ucap supir itu
Sesampainya di rumah alea, ia turun Dari taksi
"Pak anter teman saya pulang, nih uang-" ucap alea terpotong
"Gue aja yang bayar." Ucap chio
"Gue aja.nih pak," ucap alea dan dinterima oleh supir taksi
Alea menatap taksi itu yang mulai pergi menjauh Dari pandang an nya, ia pun masuk ke dalam
Setelah keluar Dari gang perumahan alea chio meminta supir itu untuk puter balik,sebenarnya rumah nya lurus, namun chio meminta putar balik ke tempat tadi.
☠︎︎☠︎︎☠︎︎
Verza menghampiri teman teman nya yang sedang ada di warkop
"Wei bro tumben?" Ucap teman nya
"Lagi pengen aja gue." Ucap verza
Hening, seketika keadaan hening, sebenarnya bukan hening, mereka tidak tau apa yang harus di bicarakan
"Eh bro lo tau gak?" Tanya verza
"Enggak kan blm lo kasih tau" ucap rangga teman verza
"Tadi ada yang neror gue" ucap verza
"Bukan neror itu paling an cwek yang sukak sama lo" timpal ken teman verza
"Enggak ini teror" ucap verza
"Emang lo dapet apa an?" Tanya Manuel teman verza
"Gue dapet ini" ucap verza menyodorkan kartas
Kertas itu berisi sebuah tilisan mengancam, bukan memakai buloen namun orang yang menulisnya itu menggunakan darah entah itu darah apa
"Gak ada kerjaan banget" ucap rangga
"Lo pada ada yang afal sama tulisan nya?, Sapa tau yang neror gue anak sekolah" ucap verza
"Tulisan nya aja gak jelas gini" ucap ken
"Emang lo ada salah sama orang?" Tanya Manuel
"Gak ada" ucap verza
"Wahhh jangan jangan ini kerjaan chio kan lo yang sering buli dia!" Timpal rangga
"Emang dia berani sama gue?!, gak akan berani dia sama gue" ajur verza
"Kata gue sih bukan chio" ucap ken
"Ya kan Sapa tau aja, dia kan sering kita buli" ucap rangga
"Ya kalo dia balas dendam gak ke verza doang, ke kita juga kan kita juga sering buli dia, tapi kita gak di teror kan?, berarti bukan chio." Ucap manuel membela
KAMU SEDANG MEMBACA
Human tangible demons
ActionSeorang lelaki nerd yang Sering di buli satu sekolah, baginya di sekolah ini tidak Ada satu pun manusia baik, sekali nya ada, ia selalu di manfaat kan sebagai babu yang di suruh suruh. Sampai pada akhir nya ada satu cwek murid baru di sekolah,yang...