3

665 99 15
                                    

Parah banget gak vote sama komen!

«Selamat membaca»

LISA POV

"Hei bangun..." Aku tersentak, wanita tadi menepuk tanganku pelan. "Kamu oke kan?" Tanyanya khawatir.

Setelah diperhatikan seperti ini, sepertinya dia wanita baik-baik.

"Eh i-iya..."

"Jangan nangis, sstt tenang ya disini udah ada aku." Dia berbisik, wanita yang gak aku tau namanya itu mulai mengusap punggungku berusaha menenangkan.

"Nama aku Jisu, kamu?" Ucapnya memperkenalkan diri seolah tau apa yang kupikirkan.

"Lalisa... Tapi kakak bisa panggil aku Lisa aja." Aku panggil saja dia kakak karena sepertinya umurnya lebih tua dariku, terlihat dari setelannya yang seperti anak kuliahan.

"Nama yang cantik, rumah kamu dimana biar aku antar." Astaga kakak ini kenapa lembut sekali.

"Eh gak usah." Tolak ku secara halus, tidak enak juga sebenarnya. Dan posisi kita masih sama, kepala kami nyaris berdekatan, dengan dia memegang pinggangku.

"Gak boleh nolak Lisa, ini udah hampir gelap, aku antar oke?" Ucapnya sekali lagi menawarkan, aku hanya mengangguk setelahnya.

"Makasih banyak kak Jisu..." Ucapku melirih, dan kak Jisu mengangguk sambil tersenyum tulus.

Lagipula aku masih takut walaupun orang yang tadi menggangguku sudah terusir dari bus ini dan hampir di hajar massa, untungnya sopir bus bergerak cepat dan segera menendang pemuda yang sepertinya sepantaran denganku itu keluar dari bus dengan lari terbirit.

Entah sejak kapan, rasa kantuk datang padaku. Mungkin karena terlalu lelah akhirnya aku tertidur dengan posisi bersandar pada bahunya. Kak Jisu juga sepertinya tidak keberatan, terbukti dengan dia yang malah mengusap suraiku pelan.

.
.
.
.
.

"Lalisaaa..." Jisu mencoba membangunkan Lisa, mungkin ada sekitar 10 menit Lisa tertidur dan ia baru berani membangunkannya sekarang. Takutnya tujuan gadis ini sudah terlewat dan dia tak tahu.

"Errnghh..." Lisa menggeram halus, kemudian dia baru sadar bahwa ia masih didalam bus, di bus sudah lumayan sepi tidak sepenuh tadi, sekarang dia juga sudah duduk di samping Jisu.

"Eh? Maaf kak aku ketiduran." Ucapnya tidak enak.

"Gak papa, jadi dimana kamu tinggal? Apa udah kelewat?"

Lisa segera mengucek matanya, astaga bisa gawat kalau rumahnya malah terlewat, kenapa juga kakak didepannya ini tidak membangunkan nya.

Lisa, sudah untung kamu ada yang mau menolong.

"Ehm eh? Ini pas! Didepan sana jalan ke komplek perumahan aku." Ucapnya girang dengan kepala menyembul keluar jendela.

"Syukurlah kalo gitu."

Bus pun akhirnya berhenti di halte, Lisa segera turun disusul dengan jisu dibelakangnya.

"Sekali lagi makasih ya kak Jisu," ujar Lisa sambil membungkuk sopan.

"It's okay, lain kali hati-hati aja ya, tapi beneran nih gak perlu dianterin sampe rumah?" Tanya Jisu masih terlihat khawatir.

"Eh beneran gak usah kak, lagian udah deket kok." Tolaknya menggeleng pelan, ia sudah cukup menyusahkan kak Jisu. "Yaudah kalo gitu aku duluan ya kak, hati-hati dijalan sekali lagi makasih!"

Setelahnya Lisa langsung melangkah pergi sambil melambaikan tangan, dilihatnya Jisu masih memperhatikan nya dari jauh. Beruntungnya Lisa bisa bertemu dengan orang baik seperti kak Jisu, ia sangat bersyukur sekali.

APALAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang