Pertemuan di taman

15 3 1
                                    

Suatu sore yang sepi aku pergi ketaman, aku sedang tidak berkumpul sama teman teman, tidak seperti biasanya, taman nampak sepi, tenang tak seperti biasanya, waktu yang tepat untukku berkhayal, berimajinasi, dan berandai andai, orang orang mengetahui kebiasaan ku sebab aku punya Chanel YouTube yang tak banyak viewernya dan subscribers nya namun satu video yang membuat banyak orang mengenaliku sebagai orang yang aneh saat aku dan teman temanku meng-upload Satu video dan mempromosikannya di sebuah grup facebook warga kota, tak perlu ku jelaskan apa isi videonya, sesuatu lelucon abstrak hasil khayalanku dan teman temanku, dibalut dengan kata kata toxic dan adegan adegan nyeleneh dan mungkin kurang ajar hahaha, ditaman aku bisa membayangkan menjadi kupu kupu yang hinggap dari satu bunga kebunga lainnya atau menjadi burung yang berkicau merdu dan terbang dengan percaya dirinya, tak seperti biasanya khayalanku agak indah sore ini, karena yang biasanya yang kupertunjukan saat bersama teman temanku agak nyeleneh, seperti berkhayal menjadi bintang bokep terkenal yang melakukan adegan panas dengan alien hahaha.
Saat asik asiknya berkhayal tiba tiba sosok perempuan yang biasa lewat saat didepan rumah Fano juga datang ditaman sendirian, di duduk termenung gadget nya hanya digenggam, tak seperti aku yang hanya buka tutup menu sambil berkhayal, sepertinya dia juga sedang menikmati suasana ini, kurasa ini waktu yang pas untukku yang pemalu saat berkenalan untuk berkenalan, memang aku ini dipandang memalukan tapi sebenarnya aku ini orang yang pemalu untuk berkenalan, apalagi terhadap cewe, akhirnya kukumpulkan semua niatku untuk berkenalan, aku harus berani meski tak dipaksa, sebab meski dipaksa satu duniapun jika aku belum mengumpulkan niat yaa nggak bakalan maju, aku berdiri, kuseruput es tea jusku ku hisap rokok ketenganku dan berjalan seolah olah aku benar benar berani, kemudian aku lewat didepan ia duduk, dan menyapanya

"Mari mbak"

"Iya mas" jawab perempuan itu.

"Lho kamu bukannya tetangganya Fano" basabasiku

"Iya kamu bukannya temannya Fano" jawabnya, kurasa ia agak welcome tak seperti perempuan yang kutemui kebanyakan, entah mungkin dia sedang galau atau entah karena apa dia mau ku ajak bicara,

"Boleh kenalan" lanjutku berbicara dengan cara yang mungkin agak norak karena aku tak terbiasa

"Boleh, namaku gina aku tetangganya Fano rumahku digang samping rumahnya Fano, masih satu komplek dan satu RT,,,, sudah?"

Aku agak terkejut dan bingung apakah dia mengajakku bercanda atau tidak sebab mukanya mengeluarkan ekspresi agak judes,

"Hahahaha" aku hanya tertawa membalasnya,

"Tumben kau sendirian, duduk saja sini disampingku" dan aku tertegun, aku takut aku gerogi dan gemetar, jadi kumatikan saja rokok yang kuhisap,

"Jangan dimatikan, aku juga nggak keganggu sama asapnya" lanjutnya, sepertinya dia butuh teman untuk mengobrol sore ini.

"Kamu kerja dimana?" Lanjutku bertanya agar tak terlihat membosankan

"Aku supervisor di pabrik garment"
"Ohh.." sambil berpikir apalagi pertanyaan yang harus kulemparkan kepadanya
"Sudah? Cuma itu wawancaranya?" Tiba tiba ia berkata begitu
"Wah ternyata kamu agak judes ya, hahahaha" kujawab sambil tertawa kemudian dia membalas
"Dari pada kamu, si aneh yang suka berkhayal" aku cuma tertawa tawa saja kuanggap itu cuma candaannya kepadaku.

"Kukira kamu pendiam, ternyata kamu sama seperti kebanyakan"

"Ohh, jadi aku sama seperti yang lain?  jangan anggap aku ini sama seperti orang orang ya, apalagi sepertimu!!" Dengan muka agak marah dan tawa kecil darinya, kurasa di cukup asik untuk diajak mengobrol.

Next bab 3

Obrolan si Abstrak dan si NormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang