Sudah satu minggu setelah kejadian Bian dan Aji, Harsa dan Aji pun sudah berbaikan dan setuju untuk tidak membahas itu untuk sementara waktu.
Bian juga kini gencar mendekati Harsa dan berusaha untuk meminta maaf dan menjelaskan semua kesalahannya, walaupun akan gagal karena Aji selalu disamping Harsa.
...
Pulang sekolah seperti biasa Harsa bersama Aji, bedanya sekarang mereka ingin ke salah satu mall dulu untuk sekedar ke timezone dan membeli hoodie couple untuk keduanya.
Mereka sangat antusias saat mencoba beberapa permainan di timezone.
"Sa mau main capit boneka gak?" tanya Aji disela-sela permainan keduanya.
"Boleh! nanti abis main ini yaa," ucap Harsa
"Siap," ucap Aji.
Mereka pun melanjutkan beberapa permainan dan membeli hoodie untuk keduanya.
Setelah dirasa mereka mulai lelah dan lapar Aji mengajak Harsa untuk makan terlebih dahulu di cafe luar mall, tentu saja Aji yang bayar.
Sebenarnya Harsa sedari tadi ingin bayar dia dan Aji, namun Aji selalu menolak dan berkata bahwa dia saja yang mentraktirnya hari ini.
...
Setelah keduanya makan, kini mereka duduk santai sambil menyeduh kopi.
"Harsa, soal Bian lo gimana sekarang?" ucap Aji tiba-tiba.
Harsa terdiam, "ya soal dia gue udah fine aja, cuma masih dikit rasa takut gue soal hubungan itu."
"Masih belum bisa ya sa?" ucap Aji menatap kopi yang masih panas itu.
Harsa terdiam, termenung akan pertanyaan Aji
Aji pun tersenyum kecil, "gapapa kok, gue bakal tunggu sampe lo siap."
"Makasih, ji."
...
Aji mengantarkan Harsa sampai rumah, sempat mampir untuk sekedar pamit dengan bunda dan Deo.
Niatnya ia ingin berpamitan juga dengan papa, namun ternyata beliau belum pulang dikarenakan lembur dikantornya.
Kini keduanya di teras rumah, Harsa mengantarkan Aji karena Aji ingin langsung pulang saja.
"Harsa gue balik duluan deh ya, takut dicariin bunda nanti," ucap Aji menatap Harsa.
"Eummm, Aji..." cicit Harsa.
"Iya? kenapa sa," ucap Aji mengerutkan keningnya bingung.
"Kalo gue bilang gue mau nerima lo jadi pacar gue gimana? bantuin gue buat lupain trauma gue dan bantu gue cinta ke lo," ucap Harsa menundukkan kepalanya.
Wajah Aji masih menampilkan wajah kebingungan, tetapi tidak bisa disembunyikan lagi senyum kecil miliknya.
"Lo serius sa? kalo emang belum siap gapapa kok, gue kan udah bilang mau nunggu lo sampe lo udah bener-bener sembuh," ucap Aji.
"Gue seriuss Aji, gue mau pacaran sama lo, asal bantuin gue itu," ucap Harsa yang kini memberanikan diri menatap tepat dimata Aji.
Aji tersenyum, "oke kalo itu mau lo, gue akan bantu lo sebisa mungkin. jadi... kita pacaran ya sa?"
"Huum!" ucap Harsa menganggukkan kepalanya semangat.
Aji terkekeh, dengan segera ia membawa Harsa kedalam pelukannya, "makasih, sayang," gumam Aji.
Kini keduanya bisa melewati perjalanan rumit mereka, bersama satu sama lain, hingga akhir.
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah remaja, hoonsuk
Teen Fiction#1 in parkjihoon (170822) [COMPLETED] tentang rasa dan kata start : 03-05-2022 end : 24-05-2022