Bonus Chapter : Sakit

927 86 36
                                    

— Shaka & Kana —

Bonus Chapter. Sakit









...oOo...






Sekitar jam lima sore ketika Shaka sampai di rumah. Setelah parkir mobil laki-laki itu langsung masuk ke dalam rumah, melepas sepatu beserta kaus kaki lalu melangkah dengan pasti menuju ruang tengah.

Atensi Shaka jatuh pada sosok Kana yang tengah duduk di atas sofa, terlihat fokus sekali dengan ponsel miliknya sampai tidak menyadari kalau Shaka sudah duduk di sampingnya.

"Sayang..." panggil Shaka, kepalanya sengaja di dekatkan untuk mengintip layar ponsel Kana. Liat apa sih sampai fokus banget gitu?"

Kana terkejut, nyaris melempar ponselnya sendiri. "Astaga!" kagetnya sambil buru-buru menlock ponselnya.

"Kok dimatiin," Shaka mendelik, sedetik kemudian matanya memincing. "Hayoo liat apa????"

Tangan Shaka menjawil hidung mancung Kana, "nakal juga ya kamu, diem-diem liatin gituan."

"Gituan apa sih?!" Kana lekas menepis tangan suaminya, "gak jelas kamu, sana mandi, bau asep!"

Bau asap gimana sih Nan jelas-jelas Shaka pulang-pergi naik mobil.

"Enak aja!" sergah Shaka tak terima dibilang bau. "Aku tuh wangi ya nih cium!"

Selanjutnya kedua tangan Shaka sudah melingkari leher Kana, sengaja menenggelamkan wajah si kekasih hati di dadanya.

Kana sudah pasti berontak.

Pria itu mengerang, kesal.

"Shakaaaaaa!! Bau asem ih, lepas gak!!?"

"Wangi tau sayang!" protes Shaka lagi.

"Iya wangi," kata Kana akhirnya terpaksa untuk setuju. "Lepas ih aku gak bisa nafas."

Shaka tertawa dulu baru melepaskan kedua tangannya. "kKalo kamu gak bisa napas nanti aku kasih napas buatan kok, tenang aja."

"Ogah!" tolak Kana mentah-mentah. "Sana mandi, kamu gak risih badan lengket gitu?"

Bukan Shaka namanya kalau langsung menurut. "Mandiin dong," sahutnya sambil gelendotan di lengan Kana.

Kana memejamkan matanya. Dalam hati dia bergumam, sabar ya Tuhan sabarrr sabarrrrrrrr.

"Mandi sendiri dong, kan udah gede." Kana mengelus pelan rambut Shaka, bibirnya tersenyum sedikit. "Masa kalah sama anak sendiri?"

Shaka yang tadinya asik menyenderkan kepala pada bahu suaminya langsung menegakkan badan. "Oh iya, putri kecil aku yang paling cantik, paling manis dan paling pinter mana? Kok gak keliatan."

"Di kamar, nonton kartun." jawab Kana.

Laki-laki itu langsung bangkit, sedikit berlari menuju kamar terluas di rumah itu sambil mulutnya berteriak. "Airaaa... Ayah pulanggggg!!"

Melihat tingkah suaminya yang kekanakan Kana hanya menggeleng. Dia kembali sibuk dengan ponselnya.

"Buat kalian kalian yang bingung menjaga postur tubuh, olahraga ini cukup efektif untuk menjaga bentuk badan agar tetap ideal..."

Oh... jadi dari tadi Kana nonton itu toh.


...oOo...

"Papaaaa..."

Kana yang baru saja kembali dari dapur itu berpaspasan dengan jagoan kecilnya.

"Kenapa sayang?" tanya Kana, kedua tangannya terulur untuk mengangkat Aira lalu menggendongnya erat. "Laper ya?"

Arshaka & Arkananta : Jikyu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang