Special part Akashi - Hanako 1

816 47 5
                                    

Pagi itu, tiba-tiba saja Hanako sudah berada di rumah Akashi. Padahal ini masih jam 6 pagi.

"Hey, nii-chan! Wake up!" Teriak Hanako tepat di telinga Akashi.

Akashi menggeram marah mendengar teriakan yang keras dan terkesan cempreng itu. "Arggghhhh.... berisik kau, Hana-chan!"

Hanako mengguncang-guncangkan tubuh Akashi yang masih dengan malas tidur di atas kasur king size nya. "Nii-chan mah.... gitu.... giliran aku kesini aja, kamu tidur. Giliran aku gak kesini aja, nii-chan suka nyeret-nyeret aku kesini," dumel Hanako sambil terus mengguncang-guncangkan tubuh Akashi.

Dengan sebal, Akashi langsung bangkit dari tidurnya lalu menimpuk gadis yang ada di sebelahnya dengan bantal. Bugh!

"Aww! Nii-chan, kau kejam sekali sih padaku?" Hanako balas menimpuk Akashi dengan bantal yang ada di dekatnya. Selanjutnya yang terjadi adalah... Hanako dan Akashi melakukan perang bantal layaknya anak kecil.

Setelah cukup lelah melakukan perang bantal, Hanako dan Akashi berhenti melakukan perang bantal mereka.

Sementara Akashi hanya bisa memasang wajah masam melihat ranjangnya yang sudah berantakan bak diterpa angin topan, Hanako malah tertawa puas, "hahahaha!"

"Jangan tertawa, kau sudah membuat kasurku kacau balau begini," dumel Akashi. "Kau bereskan semua kekacauan ini," setelah berucap seperti itu, Akashi langsung meninggalkan Hanako menuju ke kamar mandi.

"Hey! Nii-chan! Kau juga harus membereskannya! Masa cuman aku yang membereskan kekacauan ini!?" Teriak Hanako saat Akashi berjalan menjauhinya.

"Sudah, bereskan saja semuanya Hana-chan. Ini perintah!" Ucap Akashi mutlak sebelum menutup pintu kamar mandinya.

Hanako hanya bisa merutuki sifat menyebalkan Akashi yang tidak pernah hilang. Akhirnya dengan perasaan gondok, Hanako membereskan ranjang tuan muda Akashi Seijurou itu. Menyebalkan memang, apalagi ranjang Akashi itu luasnya gak kira-kira. Tapi jika mengingat perang bantalnya bersama Akashi tadi, membuat Hanako senyum-senyum sendiri. Kejadian itu sama seperti saat umur mereka 3 tahun.

~flashback~

"Nii-chan~ ayo bangun..." Hanako terus mengguncang-guncangkan tubuh anak kecil berambut merah yang sedang tidur dengan damainya di atas ranjang besarnya.

Melihat gangguannya tidak ditanggapi, Hanako semakin mengganggu pria kecil itu dengan cara meloncat-loncat di atas ranjangnya sambil berteriak, NII-CHAN~ NII-CHAN~ AYO~ BANGUN!!!" sepertinya teriakan Hanako berhasil membangunkan bocah berambut merah itu.

Dengan gerakan yang amat cepat, pria kecil itu menerjang Hanako hingga gadis cilik itu terjatuh di atas kasur. Dengan sebalnya, bocah berambut merah itu menimpuk tubuh mungil Hanako dengan bantal.

Tidak terima dirinya diserang begitu saja, Hanako langsung meraih bantal yang ada di dekatnya. Ia balas memukul dengan bantal yang ada di tangannya hingga bocah itu sedikit menyingkir darinya.

"Menyerah saja, Akashi Seijurou. Dalam hal fisik, kau berada jauh dibawahku," cibir Hanako cilik.

"Tidak akan pernah! Sebaiknya kau cepat keluar dari kamarku! Kau sudah mengganggu hari Mingguku!" Akashi terus membalas timpukan bantal dari Hanako.

Selama beberapa saat, Hanako dan Akashi terlibat perang bantal yang sangat sengit. Ketika melihat Hanako sedikit lengah, Akashi menerjang tubuh Hanako hingga membuat gadis cilik itu terjatuh di ranjangnya. Dengan senyuman liciknya, Akashi berkata, "menyerahlah nona Tomoko."

Ma BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang