Liburan Bagian 1

693 43 2
                                    

Untuk merayakan kelulusan mereka semua, para anggota Kiseki no Sedai dan pacar mereka berlibur di salah satu pantai yang tidak begitu terkenal, tapi memiliki pemandangan yang indah dan masih terjaga keasriannya. Walaupun pantai ini tidak begitu terkenal, tapi daerah ini terlihat cukup ramai untuk sebuah pantai yang hanya diketahui oleh orang sekitar dan beberapa orang luar lainnya."Woah...!! Akashi-cchi... kamu tau dari mana tempat ini-ssu..." ucap Kise dengan kagumnya saat mereka sampai di pantai tersebut.

Karena hari belum siang saat mereka tiba di pantai ini, jadi suasananya belum ramai."Oh ya Akashi-kun, kenapa kita langsung ke pantai? Kita kan belum meletakkan barang-barang kita, memangnya dimana penginapan yang akan kita tempati, Akashi-kun?" tanya Hikari tak kalah semangat dengan Kise.

Akashi menunjuk sebuah penginapan sederhana yang tak jauh dari pantai, "disitu."

"Itu terlihat seperti penginapan tua," celetuk Mayumi yang langsung dapat cubitan di pinggangnya dari Hanako. "Aw! Sakit Hana!" omel Mayumi.

"Lagian, siapa suruh kamu bilang kalau itu penginapan tua. Bangunan itu masih baru tau, hanya saja dia mengambil tema klasik," jelas Hanako yang langsung berjalan mendahului teman-temannya sambil menggandeng tangan Emi.

Hikari langsung berlari mengejar Hanako yang disusul dengan Kise yang ikut mengejar mereka, "Hanakocchi! Tunggu-ssu... Emicchi nya jangan dibawa-bawa dong-ssu..."

"Mereka selalu berlebihan nanodayo," komentar Midorima.

"Mereka hanya terlalu bersemangat Shintarou," sahut Akashi sambil terus merangul tubuh Airi dengan posesif. Mungkin Akashi takut kalau Airi menjadi bahan tontonan pria yang ada di pantai ini, karena Akashi mengakui kalau pacarnya itu terlihat sangat cantik dengan balutan kaos putih tanpa lengan dan hot pants. Akashi jadi tidak rela untuk melepas pacarnya walau hanya untuk satu detik.

"Sepertinya... akan ada yang di kurung di kamar nih..." goda Mayumi sambil terus berjalan tanpa menoleh ke target bully nya.

"Kalau mau bilang siapa yang akan dikurung di kamar nanti, jawabannya itu kamu, Mayumi-chan," ujar Airi.

Mayumi yang sedang asik menggandeng lengan Murasakibara sambil memandang ke arah pantai langsung mengalihkan pandangannya pada Airi, "apa kau tidak melihat pandangan yang dilemparkan kekasihmu pada pria yang telah memandangimu?" sindir Mayumi.

"Atsushi, suruh pacarmu untuk diam," ucap Akashi dengan nada absolute miliknya.

Mayumi memutar bola matanya dengan sebal, "Atsushi, aku duluan ya? Aku mau menyusul yang lainnya, agar mendapat kamar yang nyaman." Setelah mendapat persetujuan dari kekasihnya, Mayumi langsung mencium pipi Murasakibara dan bergegas menyusul teman-temannya dengan senyuman ceria yang tercetak di bibirnya.

"Tidak usah ikut bertingkah bodoh seperti mereka, Ai-chan," ucap Akashi.

Airi memandang Akashi dengan kening berkerut, "maksudnya?"

Akashi mengeratkan rangkulannya, membuat tubuh Airi semakin menempel dengan Akashi, "tetap di sisiku, tidak usah ikut lari-larian seperti mereka."

"Pffttt... Akashi-kun, kau berlebihan," Aomine berusaha menahan tawanya, tapi tetap saja mendapat pandangan membunuh dari Akashi yang membuat nyalinya mendadak ciut.

"Ada apa senpai?" tanya Haruka saat melihat wajah ceria kekasihnya mendadak berubah menjadi pucat pasih. "Apa senpai sakit?"

Aomine menggelengkan kepalanya lalu menepuk kepala Haruka dan mengelus rambutnya dengan penuh kasih sayang, "aku baik-baik saja Haruka-chan... dan berapa kali harus ku bilang, panggil aku Daiki-kun, bukan senpai. Aku merasa tua kalau kau panggil senpai."

Ma BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang