01

231 28 4
                                    

Eughhh......

Suara lenguhan panjang seorang pemuda yang terbaring di atas ranjang rumah sakit, ia membuka matanya perlahan bau obat-obatan rumah sakit tercium jelas matanya melihat sekeliling ruangan dan pintu kamar rumah sakit terbuka muncullah seorang wanita tua yang masih cantik diusianya yang tua.

Ceklek....

" Yayan!!, Kamu sudah sadar?? S-sebentar granma panggilkan dokter!." Ucapnya seraya memencet tombol merah disamping ranjangnya.

Tak lama kemudian dokter dan suster memasuki ruangan, lalu mendekatinya untuk memeriksa keadaan pemuda tersebut setelah selesai nenek dari pemuda itu bertanya pada dokternya.

"Dokter bagaimana keadaan cucuku?."ia bertanya dengan harap cemas.

"Tuan muda Bryan tidak apa-apa Nyonya, mungkin 2minggu lagi bisa pulang." Kata dokter itu.

"Syukurlah kalau begitu."ujarnya sambil mengusap rambut cucunya.

"Namun... Mungkin Tuan muda tidak akan mengingat apa yang terjadi padanya."ucap dokter itu seraya menghela nafas.

"Ya Tuhan!!, Tapi ia ingatannya bisa kembali kan dokter?."sembari memegang kedua pundak dokter yang menangani cucunya.

Dokter tersebut menganggukkan kepalanya, dan pamit keluar dari ruangan itu wanita tua yang dipanggil Nyonya itu kembali ke ranjang tempat tidur pemuda tersebut.

Pemuda itu menatap siapa wanita tua ini? Mengapa ia terlihat sangat khawatir padanya?, Lalu ia mulai membuka suara dan bertanya kepada wanita tersebut.

"Maaf, ini dimana? Dan nyonya siapa?."tanyanya dengan nada datar.

"Y-yayan tidak ingat granma? Aku nenek mu nak."ujarnya sambil menangis ia tak percaya jika cucunya tidak mengingat dirinya.

Ia hanya ingat kalau dirinya terjebak dalam pesawat pribadi yang dia naikin, dan tidak selamat dalam kecelakaan itu tapi... Mengapa ia bisa dirumah sakit? dan siapa Wanita tua ini?.

"Maaf nyonya, tapi saya tidak ingat anda dan nama saya bukan yayan yang anda panggil." Katanya namun... KENAPA PITA SUARANYA MENJADI BERAT??!!.

"kamu cucuku nak! Namamu Bryan Nakael Weston dan juga pewaris tahta Mega Perusahaan Weston Company!." Serunya sambil menangkup wajah pemuda itu

"Tapi nyonya nama saya Alora Syaffanya Dirga bukan nama yang anda sebutkan tadi."sanggahnya sembari menatap orang yang mengaku neneknya itu.

Mendengar hal itu ia langsung memencet tombol merah itu, dan dokter yang menanganinya kembali ke ruangan tempat dirinya dirawat. Dokter tersebut kembali memeriksa keadaan pasiennya dengan seksama ia menghela nafas lalu berjalan menuju wanita tua itu.

"Nyonya tuan muda mengalami amnesia, tapi nyonya tidak perlu khawatir karena analisis saya tuan muda akan kembali mendapatkan ingatannya namun... Saya tidak tahu kapan kita doakan saja semoga ingatan tuan muda segera kembali."ujarnya setelah memeriksa kembali keadaan pemuda itu.

"Hah,,, baiklah dokter terimakasih sudah memeriksa cucuku."ucapnya.

"Tidak masalah nyonya.. sudah menjadi tugas saya sebagai dokter yang merawat tuan muda, kalau begitu saya pamit nyonya."setelah berpamitan pada wanita itu ia langsung keluar dari ruangan pemuda tersebut.

"Mungkin kamu tidak ingat granma tapi.. tenang saja granma yakin ingatanmu akan kembali nak, kalau begitu granma pulang dulu untuk mengambil pakaian ganti buat kamu." Katanya setelah mengecup kening cucunya yang amnesia itu.

Setelahnya ruangan menjadi sunyi hanya terdengar jarum jam bergerak namun tiba-tiba...

DING

Transmigrasi Alora (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang