Berawal dari ajakan si mesum Aomine Daiki yang mengajak Kiseki no sedai termasuk Kagami untuk menonton film dewasa di apartemen Kagami.
Setelah kejadian itu, mereka membuat kesepakatan yaitu FWB-an bersama Kagami. Kiseki no sedai menjadi seme untuk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini, mereka sedang berada di lapangan basket. Permainan menyenangkan yang mereka lakukan karena tidak ada aura persaingan di dalamnya. Mereka hanya melatih skill antara satu sama lain dan bersenang-senang saja.
"Apa kalian ingin menginap di rumahku?" tawar Kagami kepada Kiseki no sedai.
'Bermalam dengan Kagami-kun?'
'Satu rumah dengan Kagami-cchi?'
'Tidur bersama Kaga-chin?'
'Jadi suami Bakagami?' /Ngawur nih orang.
'Nginap? Apa Kagami tahu perasaan kami?'
'Ide yang sangat bagus, Taiga.'
"Boleh saja," jawab Akashi mewakili Kiseki no sedai yang lain.
Kagami tersenyum lebar mendengarnya, rumahnya akan ramai! Pasti menyenangkan.
Sayangnya Kagami tidak menyadari tatapan Kiseki no sedai yang mereka keluarkan, begitu banyak arti dari tatapan mereka, dan yang pasti arti itu adalah mereka akan mendapatkan Kagami menjadi milik seorang diri.
"Setelah ini ayo ke supermarket, kita akan membeli bahan-bahan di sana!" ujarnya dengan semangat.
'Kawai.'
••••• Mereka sudah selesai berbelanja dan juga mereka sudah tiba di apartemen Kagami yang cukup luas.
Kagami meletakkan bahannya sedikit kasar, ternyata mengajak Kiseki no sedai untuk berbelanja bersama adalah hal yang mengerikan.
Flashback on.
Kagami dan Kiseki no sedai sedang berbelanja di supermarket terdekat ... hanya Kagami saja yang fokus pada belanjaan.
"Kaga-chin, boleh aku beli snack ini?"
"Bol--"
Kagami menoleh ke arah Murasakibara yang membawa satu keranjang penuh berisikan snack yang ia maksud.
"TENTU SAJA TIDAK!" Kagami yang terkejut pun tak sadar dengan teriakan yang ia keluarkan.
Pada akhirnya Murasakibara menurut dan menaruh asal keranjang itu dengan wajah tertekuk.
Kagami menghela napas lelahnya sebelum ia harus kembali berteriak, "KISE JANGAN NARSIS DI SUPERMARKET! LIHAT KERUMUNAN INI!"
"Kagami-cchi, aku memang tampan, tak perlu narsis juga banyak yang datang padaku-ssu."
"KE SINI SEKARANG!"
"Okay, Kagami-cchi!"
Setelah Kise bersebelahan dengan Kagami, Kagami pun dapat kembali fokus kepada belanjaannya.
