3

1K 52 8
                                    

Selamat membaca, semoga suka.

Seme: Kiseki no sedai
Uke: Kagami Taiga

•••••
Kagami bersyukur jika hari ini adalah hari libur, ia tak perlu pergi ke sekolah. Kalau saja hari ini bukan hari libur, ia pasti akan berjalan dengan kaki mengangkang ... lubangnya sakit kalau kalian ingin tahu penyebabnya.

Salahkan saja Kuroko yang saat itu tak mau berhenti melakukannya, kalau Kagami belum pingsan Kuroko tak akan mau berhenti.

Kagami sekarang sedang dirawat secara spesial oleh sang pelaku yang membuat tubuhnya remuk luar biasa. Kagami sebenarnya sangat kesal, tapi perlakuan lembut yang Kuroko berikan membuatnya melupakan amarah itu.

"Kagami-kun, mereka akan datang nanti," ujar Kuroko pembuka di pagi hari.

"Mereka siapa?" tanya Kagami tak mengerti sambil membuka mulutnya, mengambil makanan yang Kuroko suapkan.

"Kiseki no sedai," jawabnya dengan datar.

Kagami mengangkat alisnya, bingung dengan jawaban Kuroko. Untuk apa Kiseki no sedai jauh-jauh ke sini? Memang untuk hari libur yang seluruh sekolah dapatkan itu cukup panjang, tapi bukannya mereka sibuk bahkan untuk jalan-jalan saja?

Belum sempat Kagami bertanya, bunyi bel rumah Kuroko terdengar begitu nyaring.

"Itu pasti mereka, aku akan membukanya."

"OHAYOU, KAGAMI-CCHI!" Sapaan penuh dengan keantusiasan menyambut telinga Kagami dan Kagami tahu siapa orang itu.

"Ohayou, Kise," sapa balik Kagami seadanya.

Di belakang Kise sudah ada Murasakibara, Midorima, Aomine, Akashi, juga Kuroko. Masing-masing dari mereka kecuali Kuroko membawakan makanan untuk Kagami.

Tentu saja Kagami memandang makanan itu dengan pandangan berbinar, perutnya langsung berbunyi karena ikut senang.

"Kalian tidak perlu repot-repot, aku jadi sungkan." Biarpun Kagami berkata seperti itu, tangannya malah mencomot salah satu makanan yang Midorima beli.

"Pencitraan yang bagus, Bakagami." Aomine tersenyum jahil melihat bagaimana Kagami memakan itu semua dengan rakus.

Kagami jelas mengabaikannya, makanan lebih terlihat menarik di matanya.

"Bagaimana keadaanmu, Taiga?"

Kagami sontak berhenti mengunyah dan langsung menelannya, ia memandang Akashi dengan pandangan bingung disertai dengan gerakan kepala menyamping dan menjatuhkannya di pundak juga mulut mengembung yang masih tersisa karena tak sempat ia telan semua.

'Ka-kawaiiii!!!'

Kiseki no sedai sangat menahan diri mereka untuk tidak mencubit, menculik, memeluk, ataupun menghancurkan Kagami saat itu juga. Ini masih pagi dan mereka sudah harus menahan keinginan kuat yang mendadak muncul.

"Ekhem ...." Akashi berdeham sebentar. "maksudku, setelah hari kemarin."

Kagami yang sama sekali tidak menyadari tentang Kiseki no sedai yang sedang menahan diri pun hanya mencoba mengerti maksud dari Akashi.

"Ah ...!" Kagami akhirnya mengerti dan sedetik setelah itu wajahnya memerah padam.

"Jadi ... kalian tahu?" lirih Kagami yang sudah malu.

"Kuro-chin yang mengatakannya," jelas Murasakibara dengan pandangan yang hampir menggelap melihat bagaimana kelakuan imut Kagami.

Setelah itu, Kagami memandang garang ke arah Kuroko yang malah menatapnya dengan datar. Tak bisakah Kuroko memasang wajah bersalah? Kagami kesal dengan wajah tembok itu, padahal saat melakukannya kemarin, ia bisa melihat berbagai ekspresi yang Kuroko keluarkan.

Friends With Benefit--Kagami HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang