Bab 2

4 0 0
                                    

"Ngaca dong, lu tuh jelek" (Jill)

"Serah" (Neville)

Jill yang melihat respon Neville sontak kembali kesal, namun entah kenapa dia tertawa setelahnya.

Neville ternyata sedang bersama teman temannya, dia berkumpul di suatu lapangan basket.

"Lu kenapa Ville?" Tanya Arnold

"Ha? Oh gapapa, gua cuman lagi ladenin ratu alay di sekolah gua hahaha" balas Neville. Tiba tiba seorang laki laki mendatanginya dan menyapanya

"Oi Ville sup?" Tanya orang tersebut

"Ah.. lu Yan? Tumben lu kesini, bukannya distrik A sama B lagi kacau ya? Kok lu disini?" Tanya Ville ke orang tersebut. Orang itu bernama Ryan, kabarnya Ryan memiliki sebuah kelompok yang dimana kelompoknya sekarang sedang sibuk berkelahi dengan beberapa kelompok lainnya.

"Oh, itu gua lagi mau take some time off aja lu tau kan? Haha" balas Ryan.

"Haha aight aight, less play some games then" tantang Neville.

Keesokan harinya di sekolah Neville berpapasan dengan Jill, seperti biasa mereka acuh tak acuh kepada satu sama lain Jill selalu membenci kepada Neville dan begitu juga dengan Neville.

" hey Neville, nanti malem lu ada acara gak? Mau main sama kita gak?" Tanya beberapa anak cewek ke Neville. Neville mentah mentah menolak ajakan tersebut, Neville berjalan menuju kamar mandi namun dia bertemu dengan Gerry yang seketika situasi menjadi sangat dingin.

"Lu yang kemarin kan? Hufftt orang orang kek elu songong nya minta ampun ya?" Tanya Gerry. Neville menatapnya dengan pandangan dingin, Neville melangkah kearahnya dan mengucap beberapa kata yang membuat Gerry tiba tiba menjadi kaku.

"Iya kenapa?" Tanya Neville. Gerry sontak melihat sekitarnya, dia tau jika harga dirinya dipertaruhkan di depan anak anak. Sontak Gerry melayangkan tinjunya, seketika Neville menghindar dan meninju balik Gerry yang tepat di bagian perutnya.

"Ha.. jangan sok sok an di depan gua deh." Ucap Neville sembari menata rambutnya ke belakang. Neville melangkahkan kakinya, suasana di kamar mandi itu sangat hening sampai suara yang terdengar hanyalah langkah kaki Neville dan suara nafas Gerry yang terdiam di lantai.

Tidak disangka dibalik salah satu pintu ternyata Tyas melihat semuanya, akhirnya dia pun semakin suka dan tertarik dengan Neville. Tyas dengan cepat langsung pergi mencari Jill, dia mencari Jill di kelasnya namun Jill nampak tidak berada disana. Tyas akhirnya memutuskan untuk mencarinya di arah kamar mandi wanita, begitu berada di koridor menuju kamar mandi Jill ternyata sedang bersama salah satu pria yang sedang mendesaknya.

"Udah gua bilang jangan kepoin hidup gua kenapa sih!!" Bentak pria itu. Jill perlahan terpojok di dinding, Tyas hanya bisa sembunyi dibalik dinding dia juga mendengar hal hal yang dibicarakan antara Jill dan Pria itum

"Emang lo siapa hah? Papa udah nyerah sama lo dan mama juga masuk RSJ karna lo ngilang brengsek !" Bentak balik Jill.

"Gua punya kehidupan sendiri, just leave me alone. Lagian juga papa sendiri yang bilang kalo gua aib keluarga, jadi jangan sok peduliin gua lagian juga gua yang jaga mama selama ini." Balas pria itu. Tangan Jill cepat menyambar pipi pria itu, namun pria itu menahannya dan dengan air mata yang berjatuhan Jill.

"Memang lo gak pernah berpikir gimana mama menderita? Papa? Fuck semua itu lo harusnya sadar diri !" Bentak Jill sambil menangis. Pria itu melepaskan genggamannya dan perlahan berjalan menjauh dari Jill, Jill terlihat terdiam di koridor tak berkata apa apa namun hal mengejutkan terjadi ketika seseorang pria bernama Reno menghampirinya.

"Hey.. im not meant to hearin that shit but... this is for you." Ucap Reno sambil memberikan Jill sapu tangan, Jill kaget melihat Reno yang tiba tiba datang dan berkata jika dia mendengar semua yang terjadi. Jill yang malu cepat cepat menghapus air matanya dan hendak pergi namun Reno menahannya dan berkata.

"Aku gak tau apa yang kamu rasain, tapi aku tau kok kalo kamu kuat. Aku ga bermaksud apapun, aku cuman takjub sama kamu karna bukan dari paras kamu tapi... kamu itu amazing." Ujar nya sambil meletakkan sapu tangan itu di tangan Jill dan menutup tangan Jill. Reno berjalan menjauh dari Jill, dia melambaikan tangan tanpa membalikkan pandangan ke arah Jill dan hal ini membuat Jill sedikit tertarik kepadanya.

Jill melanjutkan langkahnya ke kamar mandi, di kamar mandi dia tersenyum di depan cermin dan perlahan menatap ke sapu tangan yang berada di genggamannya, dia juga mulai mengelap sambil tersenyum sepanjangan dia mengelap air matanya. Namun tiba tiba Tyas masuk dan menyapanya yang membuat Jill sedikit kaget.

"Hai Jill." Sapa Tyas. Jill mengalihkan mukanya dari Tyas karna takut jika dia ketahuan menangis, Tyas tentu mengetahui hal itu namun Tyas tau jika hal itu sangat sensitif untuk Jill maka dari itu dia memutuskan untuk tidak membicarakam hal itu dan mengajak Jill untuk pergi ke kafe malam ini.

"Malem ini ngechill yuk ke kafe" ajak Tyas. Jill tanpa memandangnya menjawab. "Okay" Tyas yang tak ingin menganggu akhirnya pergi dari kamar mandi dan berjalan kembali ke kelas nya, ketika berjalan di koridor pun dia masih memikirkan tentang apa yang terjadi diantara Jill dan Pria itu namun Tyas mencoba melupakannya.

Malam hari Tiba, Tyas terlihat bersama  Felicia dan Caroline menunggu kehadiran Jill. Tidak lama menunggu tiba tiba Jill datang dengan sangat cantik, dia pun menyapa teman temannya yang sudah menunggunya dan bergabung bersama mereka.

"Hey girls, sorry if im late well you know traffic.. duh" ucap Jill.

"Hahaha yeah we know that" balas Felicia tertawa kecil.

"Btw gimana? Lo udah nyoba ngobrol sama Neville?" Tanya Caroline sambil meminum minumannya. Jill sontak mengkerut kan wajahnya dan mengibas rambutnya setelah itu berkata.

"Ha! Apaan gak sudi gua kali ngomong sama orang begitu amit amit dah" balas Jill jengkel.

"Dih dih dih sok cool, hahahaha dasar lampir" balas balik Caroline tertawa. Tyas terlihat melamun karna masih memikirkan masalah Jill yang barusan saja dia dengar tadi di sekolah, dia hendak bertanya namun Tyas takut kalau Jill merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk pulang.

"Heh lu kenapa yas? Kok kayak bingung gitu haha" tanya Jill bingung sambil tersenyum. Tyas sontak berkedip kaget, dia juga langsung melakukan gerakan gugup karna Jill tiba tiba menyinggungnya sontak Tyas mengambil minum dan menjawab " haha, gapapa cuman kepikiran soal sekolah"

Jill, Felicia dan Caroline tertawa yang menambah kebingungan dari Tyas.

"Dih kenapa dah? kok malah ketawa kalian gak jelas ih" tanya Tyas kebingungan.

"Hahaha gapapa sih cuman lucu aja lu mikirin soal sekolah, kek gak nyambung gitu gak sih girls?" Ejek Felicia. Jill dan Caroline yang masih tertawa pun mengangguk, malam itu pun mereka bersenang senang di kafe itu namun tiba tiba singer Live Music di ganti yang membuat Jill cukup terkejut.

** itu bukannya cowok tadi? ** batin Jill kaget melihat Reno. Reno berdiri di panggung nyanyi, dia mulai bermain gitar sambil menyanyikan lagu yang telah dia pilih.

"Girl you heart, girl your face is so diffrent from the others, ill say youre the only one that ill adore..."

Jill takjub dengan suaranya, dia membeku melihat Reno dengan karismanya. Jill terlihat mulai tertarik dengan Reno dan hal itu disadari oleh Caroline yang tiba tiba menegurnya.

"Oi tuh mata haha" ejek Caroline. Sontak Jill mengedipkan matanya dan dengan salah tingkah dia pun meminum minumannya sambil melirik sedikit ke arah panggung.

"Oh baby i take you to the sky, forever you and i... and we'll be together together till we die our love will last forever and forever, you'll be mine.. You'll be mine.."

Nyanyian Reno membuat Jill memerah, dia juga tersenyum ketika Reno secara spontan melihat ke arahnya. Tyas dan yang lain menyadari hal itu, mereka pun senyum satu sama lain ketika melihat Jill tersenyum seperti itu.

Bersambung

What You Mean?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang