bab 4

2 0 0
                                    

Mereka menunggu Neville, Reno juga terlihat merasa khawatir akan sesuatu. Reno terlihat tau apa akan yang terjadi, namun Jill tidak menyadarinya dan waktu yang mereka tunggu akhirnya tiba. Suara motor bergemuruh terdengar, dari luar terlihat beberapa anak anak juga memakirkan motornya.
Mereka adalah kelompok lokal yang disebut the Village, sontak suasana menjadi tegang hal ini diikuti oleh beberapa anggota The Village yang ternyata satu sekolah dengan mereka.

Neville tak lama kemudian muncul, dia masuk ke Cafe dan duduk di salah satu kursi bersama anggota The Village yang berasal sekolah yang sama. Reno menghembuskan nafasnya, dia menghampiri Neville dan berbicara kepadanya.

"Harus banget ya TV sampe kesini?" Tanya Reno.

"Well gua mau ketemu ama anak anak LP bukannya bahaya?" Tanya Neville tersenyum. Salah satu anggota The Village akhirnya memotong pembicaraan mereka dan berkata

"Udah, apaan? Mau ngomong apaan?" Tanya siswa itu.

"ha... gini ya Ville, Day, Nell kalian tuh masih kelompok ini jadi kalian setidaknya harus berkontribusi lah. Masalah luar gosah di masukin dulu, gua mau Nelly nutupin kekurangan tim lari dan lu ama Neville di tim basket bisa?" Tanya Reno ke mereka. Nelly mengangguk, Neville pun begitu namun Day hanya berdiri dan keluar sembari mengacungkan jempolnya dengan cepat. Neville dan Nelly mengikutinya keluar dan The Village juga ikut pergi dari sana.

Jill dan yang lain kebingungan akan apa yang terjadi, mereka pun memutuskan bertanya ke Reno akan apa yang terjadi. Namun Reno hanya terdiam dan tak membalas pertanyaan mereka, hal ini sontak membuat suasana menjadi ricuh apalagi Jill sebagai wanita yang sedikit tertarik kepada Reno.

Ketika acara selesai, Jill menghampiri Reno. Dia menepuk pundak Reno dan Reno membalikkan badannya

"Eh Jill?" Ujar Reno. Jill tertawa kecil, dia memasang raut wajah penasaran.

"Emang tadi kenapa? Kok tiba tiba kek agak gimana gitu" ucapnya. Reno berdiam sejenak, tak lama kemudian dia mengelus pundak Jill dan membalas

"Gapapa Jill, semangat ya untuk festival" balasnya sambil tersenyum. Jill membalas senyuman itu dengan sedikit memerah, dia pun mengangguk dan pergi meninggalkan Reno dia juga tidak lupa untuk melambaikan tangannya.

Jill senang dan gembira dia belari kecil kegirangan karna hal itu, dia juga tertawa kecil sesudah berada di mobil. Teman temannya yang melihat dari kejauhan hanya bisa tertawa dan senang karna hal baik diterima oleh sahabatnya itu

"Wah.. Jill sampe segitunya haha" ucap Caroline

"Iya anjir, ya gapapa dia juga bagus dapet begituan ha.. turut seneng deh" respon Felicia

"Kalo gini Neville punya gua ya?" Sambung Tyas. Sontak pertanyaan ini direspon oleh Felicia dan Caroline dengan tatapan tajam, mereka tertawa kecil yang membuat Tyas kebingungan "kenapa? Ada yang salah kah?" Tanya Tyas. Mereka hanya tertawa dan meninggalkan Tyas.

Tyas akhirnya memesan taxi online, tak lama menunggu taxi akhirnya tiba dia pun diantar menuju rumahnya. Namun tiba tiba ban Taxi bocor yang membuatnya terpaksa berjalan karna tinggal beberapa langkah, namun dia berpapasan dengan Neville ketika dia sedang duduk di salah satu minimarket. Dia pura pura tidak mengenalinya, namun Neville melihat Tyas dan memutuskan untuk menghampirinya. Tyas terkejut dan memberhentikan langkahnya, dia perlahan menoleh ke arah Neville. Neville melihatnya beberapa saat, dia menghela nafas dan akhirnya menawarinya tumpangan

"Gua gak bakal ngomong, gua tau lu tau cepet." Ucapnya. Tyas kebingungan, namun dia dengan cepat menerima tawaran itu. Tyas tersenyum ketika dia duduk di belakang punggung Neville, dia berharap jika waktu terasa lama namun Neville tiba tiba bertanya kepadanya.

"Kenapa jalan kaki? Mana temen lu itu?" Tanya Neville.

"Ohhh, mereka naik kendaraan sendiri" jawab Tyas

"Mereka gak tau lu gak bawa kendaraan? Gila kali?" Balas Neville bernada kesal

"Ah gapapa kok, udah biasa juga aku naik taxi online gitu" ujar Tyas

"Ha.. ya sama aja setidaknya sebagai teman mereka harusnya ngejaga lo juga" balas Neville lagi. Tyas hanya diam lalu tersenyum, perjalanan itu ia nikmati selama mungkin.

Di Rumah Jill, Jill sedang berbaring sembari mengirimkan pesan kepada Reno.

"Huu jangan kepoo wlee" (Reno)

"Ih kan cuman agak kepo dikit gapapa lah huu" (Jill)

"Ada dehhh nanti deh besok ku kasih tau kalo mood haha" (Reno)

"IH MANA BISA GITU YA REN" (Jill)

"Hahaha bisa tau gituuu" (Reno)

Jill tertawa girang, dia merasa senang hingga dia pun melakukan lompatan kecil. Setelah puas melompat kegirangan dia pun memutuskan untuk tidur dan beristirahat.

Keesokan harinya Jill berjalan di koridor, dia sedang bersama Reno yang menemaninya saat itu.

"Kalo emang kamu capek bukannya harus nya kamu marahin mereka?" Tanya Reno.

"Udah tau, merekanya aja gila ya karna aku juga cukup cantik sih hahaha" balas Jill tertawa. Reno tersenyum bentar dan memberhentikan langkah kakinya, dia membalas perkataan Jill "heem kamu bener" balasan Reno ini membuat Jill membeku, Jill tak bisa mengeluarkan kata kata dan hanya bisa terdiam. Wajahnya memerah, pupil matanya membesar, nafas nya menjadi cepat, detak jantung nya menjadi cepat. Reno yang kebingungan sontak menegurnya "eh kamu gapapa?" Tanya Reno, namun Jill membalikkan badannya dan berjalan cepat dikarenakan rasa gugup dan juga senang menjadi satu. Reno mengejarnya dan juga menahan tangan Jill, dia membalikkan pandangan Jill kearahnya dan kembali bertanya "kamu gapapa jill?" Jill hanya terdiam mendengar pertanyaannya, dia juga memerah dan juga menjawab dengan nada yang pelan. "I-iya"

Namun tiba tiba ada laki laki yang menghampiri mereka dan menganggu suasana itu

"Kalian di koridor so sweet banget, bukannya agak gak etis?" Ucap siswa itu. Reno menatap siswa tersebut, dia tau jika beberapa siswa mengamati mereka dengan rasa iri dan dengki namun Reno hanya tersenyum dan menggandeng Jill untuk pergi dari tempat itu. Neville melihat mereka dari kejauhan, dia mengamati mereka berdua dan langsung bergegas membuang makanan di tangannya.

Jill memberhentikan langkahnya, Reno juga sontak terhenti. Dia melihat Jill, Jill juga melihatnya, mata Jill perlahan turun mengarah tangan yang digandeng Reno. Reno spontan langsung melepaskan genggamannya " eh eh sorry Jill serius " Jill dengan terbata bata membalas " e-eh ga-gapapa kok " mereka pun seketika menjadi canggung, Reno mengelus kepala belakang nya dan berkata " eh.. aku ke kelas dulu ya dadah " dia pun bergegas menuju kelasnya, Jill hanya membeku mengingat akan apa yang terjadi. Dia menutup mukanya karna malu, dia juga histeris dengan wajah yang memerah karna malu dan rasa senang yang menjadi satu.

Beberapa hari kemudian, Jill dan Reno terlihat makin dekat namun Neville terlihat tidak menyukai hal itu dia juga sempat menganggu Jill ketika dia sedang bersama Reno di kantin.

"Ratu di sekolah nemu raja wannabe nya kah?" Sindir Neville. Jill sontak tersinggung dan langsung membalas

"Bocah onar sekarang keknya ada yang nyinyir" balas Jill. Neville sontak tertawa dan melempar kaleng sprite kosong ke arah Jill, Reno melihat Neville dia merasa kesal dan melempar balik kaleng itu di depan Neville.

Neville menaikan sudut bibir nya karna hal itu, dia berjalan meninggalkan mereka berdua di situasi kantin yang juga sedikit heboh karna hal itu

Bersambung

What You Mean?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang