let me cry #5

283 50 9
                                    

AUTHOR POV:
di chapter sebelumnya Doy bertanya apakah ada pasien yang bernama Pak Adel dan Bu Karin tidak

"Permisi, saya tadi dapat telfon dari rumah sakit ini, katanya terjadi kecelakaan mobil yang menyebabkan Pak Adel dan Bu-"

"Oh ini keluarganya Pak Adel dan bu Karin ya?, mari saya antar ke kamar mayat untuk melihat mayat mereka" belum selesai Doy berbicara tiba tiba di sampingnya apa suster yang mengucapkan itu

"mari ikut saya" ucapan lagi suster itu

Doy dan Dita mengikuti suster itu sampai tiba di sebuah kamar yang bertuliskan kamar mayat setibanya di kamar itu suster membukakan pintu kamar itu dan menuju salah satu mayat lalu membuka kain yang menutupi salah satu mayat

"Itu bukan mamah atau papah saya sus, pasti kalian salah mencari identitas orang" ucap Dita saat mengetahui bahwa itu bukan mayat papah atau mamahnya

"Sebentar,, maaf sepertinya saya salah mayat" jawab suster itu setelah membaca nama yang ada di kasur mayat itu, lalu suster menuju mayat lain dan membuka kain nya

"Apa benar ini mamah ka-"

"Mah,,, mamaahh, ini bukan mamah kan?, ini pasti orang yang mirip sama mamah, ga mungkin ini mamah-" ucap Dita sambil menggoyang goyangkan tubuh mayat mamaahnya itu "-mahh, mamaah udah janji sama Dita bakal bawain Dita oleh oleh dari Indonesiaaa" ucap lagi Dita sambil mengeluarkan air matanya yang sangat berharga itu

"Kami sangat merasa bersalah, karena tidak bisa menyelamatkan Pak Adel dan Bu Karin, tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan mereka, kalian yang sabar ya" ucap suster sambil mengelus rambut Dita

"Kalo mayat Pak Adel di mana ya sus?" tanya Doy

"Mohon maaf, tadi mayat Pak Adel ada di sini tapi sepertinya mayat Pak Adel hilang, dan kami sedang dalam pencarian mayat Pak Adel" jawab suster itu dengan mimik wajah merasa bersalah

"Apa!?, bagaimana bisa mayat papah saya hilang, emang mayat bisa jalan?" teriak Doy dengan mengeluarkan semua emosinya

"Kami sangat merasa bersalah, tapi kami sudah memeriksa semua sisi TV di rumah sakit ini dan tidak ada yang terlihat mencurigakan" ucap suster itu

"Shibal, bagaimana bisa orang yang tidak terlihat mencurigakan di sebut orang yang tidak bersalah??" ucap Doy sambil sambil meneteskan air matanya

"Iya, kami mohon maaf, kami akan mencarinya dengan serius, saya akan pergi dulu" ucap suster itu sambil ngebow, lalu berjalan keluar dari kamar ini

Doy mendatangi Dita yang sedang menangis di samping mayat Bu Karin, lalu menarik tangan Dita dan membawanya ke pelukan hangatnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
SKIP DUA MINGGU
setelah dua minggu lamanya, mayat Pak Adel belum juga ditemukan dan kasus tabrakan ini juga belum di temukan siapa pelakunya karena pelakunya melarikan diri setelah menabrak mobil Pak Adel dan Bu Karin, dan di mobil pelaku tidak ada sidik jari siapapun....

Dita dua minggu ini mengurung diri di dalam kamarnya dan di dalam kamar Dita hanya menangis karena tidak menyangka dia akan kehilangan sosok ibu yang sudah merawatnya sedari kecil..

Dan Doy dua minggu ni sibuk membantu menyelidiki kasus tabrakan ini, bagaimana bisa tidak ada sidik jari pelaku di mobil!?, apa ini sudah direncanakan oleh pelaku dari awal??




dan setelah dua minggu Dita di dalam kamarnya, malam ini Dita mencoba keluar dari kamarnya karena ingin menghirup udara segar, Dita pergi ke atap tidak lupa membawa rokok dan korek api kesayangannya

setelah Dita tiba di atap, Dita hanya merenung sambil melihat pemandangan kota di malam hari yang terlihat indah..

Setelah setengah jam Dita terdiam sambil memperhatikan pemandangan kota di malam hari, Dita mengambil rokok dan koreknya di dalam saku bajunya lalu menyalakan rokoknya,,,

setelah setengah jam merokok, Dita ingin kembali ke kamarnya, Dita berjalan menuju ke kamarnya, sesampainya di depan kamar, tanpa disengaja Dita melihat Doy di bawah dan sedang berbicara dengan seseorang di telfon dan sepertinya sangat serius

Karena Dita orangnya kepoan, Dita akhirnya memutuskan untuk ke bawah dan bertanya kepada Doy siapa orang yang berbicara dengannya di telfon

Dita menuruni tangga, baru melangkah 6 anak tangga, ponsel Dita berbunyi dan ternyata itu dari hana temen Dita, Dita membalikkan badan dan menerima telfon itu, Doy yang mendengar ada suara reflek menoleh ke arah Dita yang berada di tangga dan sedang menerima telfon

(TELEPON AKTIF)

"Hallooooo, Dita lu besok masuk sekolah ga?"

"𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬"

"Oo, oke, gua turut berduka cita atas meninggalnya mamah lu ya, sorry gua ga bisa datang soalnya gua lagi di luar kota"

"𝘐𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘱𝘢𝘱𝘢, 𝘭𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘯 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘯𝘨𝘦𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘭𝘶 𝘨𝘢 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨, 𝘺𝘢𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘨𝘶𝘢 𝘵𝘶𝘵𝘶𝘱 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘺𝘢, 𝘮𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳"

"Iya, besok jangan lupa bantuin gua dapetin hatinya ketos yang namanya Doy ya, gua kangen banget sama Doy, udah dua minggu ga ketemu ayang haha, dah Dita!!"

TIIIIIT(TELEPON MATI)

Begitulah kira-kira percakapan Dita dengan hana, setelah telepon mati Dita menoleh ke belakang dan ternyata di belakangnya udah ada si Doy yang melihat ke arah Dita, karena Dita tidak ingin berurusan dengan Doy, Dita segera menaiki tangga, saat menaiki tangga kaki Dita tiba-tiba keseleo dan Dita hampir terjatuh dari tangga tapi untungnya Doy menangkap tubuh Dita, dan mereka saling menatap satu sama lain...




BERSAMBUNG JANLUP VOTE DAN KOMEN GES, SEKALI KALI KOMEN, GA PERNAH DAPAT KOMEN DARI KALIAN SAYA🙂☝

pretty savage [DITA X DOY] End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang