Lupakan mengenai teka-teki yang sengaja dibuat oleh Jungkook, sekarang fokuslah pada Taehyung yang masih tidak berpaling dari layar kaca memperhatikan semua sistem keamanannya yang tiba-tiba error seperti itu.
“Siapa yang berani meretas data keamanan ku? Hanya keluarga ku yang bisa melakukannya.”
Ya, hanya keluarganya lah yang bisa melakukannya dan ini membuat taehyung semakin prustasi dikarenakan hanya dialah satu-satunya anggota keluarga yang masih tersisa di dunia. Setelah ibunya meninggal dibunuh oleh pembantunya sendiri, iya benar dia adalah ibu dari jeon hara, istrinya sendiri.
“Semua sudah aman tuan." Ucap salah satu anak buahnya dan taehyung hanya menganggukkan kepalanya.
“Ini aneh." Batin taehyung.
.
.
.Sepi menyelimuti cafe dimana taehyung berada, saat ini ia sedang menunggu kehadiran seseorang yang sangat ia percayai dalam hal apapun.
“Akhirnya datang juga kau namjoon hyung.”
Ya orang yang ia percaya dalam bidang apapun hanyalah kim namjoon. Ia sudah dianggap sebagai kakak sekaligus psikiater disaat taehyung sedang di titik terendah.
“Taehyung-ah maaf sudah menunggu lama ya?” Ucap laki-laki yang lebih tua darinya.
“Tidak, duduk dulu hyung ada yang ingin ku bicarakan.” Dan namjoon pun duduk dihadapannya dengan cekatan ia langsung ikut memesan minumannya.
“Ada cerita apa hari ini? Apa yang ingin kau bicarakan?” Tanya namjoon sambil sesekali menyeruput pesanannya.
“Ada yang meretas data keamanan ku."
Detik itu juga, namjoon tersedak minumannya sendiri.
“Ta....tapi hanya keluarga mu yang bisa melakukannya.”
“Justru itu aku menemui mu, bantu aku memecahkan teka-teki tidak masuk akal ini.”
Namjoon mengangguk-anggukkan kepalanya sambil berfikir sejenak.
“Apa kau yakin anggota keluarga mu sudah tiada selain dirimu?" Pertanyaan namjoon menghasilkan anggukan sungguh-sungguh dari taehyung.
“Adik tiri mu bagaimana?”
Seketika taehyung terdiam, bungkam seribu bahasa.
“Kau yakin adik tiri mu sudah tiada? Kau sendiri tidak melihat mayatnya taehyung."
“Dia bukan adik tiri ku hyung, aku dengannya satu darah, kami hanya beda ibu jadi secara hukum kami adalah saudara kandung."
Namjoon mengangguk paham, “Oke lupakan tentang tiri dan kandung pertanyaannya adalah, apakah adik mu itu masih hidup?”
Taehyung menggeleng kepalanya, “Aku tidak tau, kecelakaan pada saat itu aku masih terlalu kecil untuk memahaminya. Memang aku benci pada mereka tapi percayalah bukan aku yang menyebabkan mereka kecelakaan.”
“Aku tidak melihat mayatnya dan waktu pemakaman, aku hadir untuk ayah ku tapi aku tidak tau dimana adik ku beserta ibunya yang ternyata selir ayah ku dimakamkan.” Lanjut taehyung
“Jadi mereka dimakamkan di tempat yang berbeda?"
“Iya, keluarga ku sangat mementingkan kasta jadi mereka tidak akan sudi jika pemakaman mereka digabung begitu saja.”
Lagi-lagi namjoon menganggukkan kepalanya, “Kemungkinan besar adik mu masih ada. Taehyung, kau harus berhati-hati padanya bila perlu cepat-cepat bertemu dengannya.”
“Tapi kau tidak akan menyayat tubuhnya kan?”
Mengingat taehyung seorang sadisme, tidak hanya tentang seksual namun dalam segala hal. Sejak awal bertemu, namjoon sudah mendiagnosa taehyung seorang psikopat namun sikapnya yang terkadang ceria menutup semua kenyataan yang ada.“Maybe or never? kita lihat saja."
*****
Gimana part nya? Udah bisa nebak dong ya, udah keliatan banget loh😭Memang artinya tersirat, aku mau liat pandangan kalian terhadap cerita ku dan aku siap dan terima dengan semua pendapat kalian.
Don't forget to like ya!
Vote 50 langsung up🤍
Makasih masih setia nungguin, love you all💗
KAMU SEDANG MEMBACA
CALL ME DADDYHHH 21++ [KTH]
Romance❝Perlahan-lahan, Nikmatilah tiap pergerakan, diam jangan memberontak lalu temukan jalan keluarnya.❞ 21++ bocah minggir