VANDRA [BL] PROSES REVISI

Chapter (4)✅

"gue Albara Zeus Narendra"sambil tersenyum, senyuman yang bahkan tidak pernah iya lihat kan kepada siapa pun.

Oke seperti nya ia telah salah menyelamatkan protagonis, dan dia baru ingat kalau di dunia ini, adalah dunia BL.

"andra"singkat nya.

Bara tersenyum simpul dan langsung memeluk andra karna tinggi bara itu cuman sebahu andra jadi enak untuk di peluk.

Andra bengong dengan perlakuan bara terhadap nya.

"dra walau pun lu belum cinta sama gue tapi gue mohon buat nerima gue di sisi lu"ucap bara sambil mendongak ke atas untuk melihat wajah tampan andra.

Andra diam lalu sedetik kemudian badan nya kembali merinding, walau pun jiwa asli nya adalah wanita tapi sekarang dia laki laki, ingat kan Andra agar tetap normal dan menyukai lubang.

Ia mendorong bara dengan pelan, sebelum mengucap kan kata kata yang mampu membuat bara terdiam.

Bara yang di perlakukan seperti itu, menatap tajam pada Andra.

"kenapa"

Andra semakin bergidik ngeri melihat bara.

"gue masih normal" dengan badan sedikit bergetar.

Sakit. Itu lah yang bara rasakan sekarang, niat ingin mengungkap kan perasaan nya, malah di tolak mentah mentah.

"tapi lo bisa kan pura pura gatau, gue cuman mau lo" lirih bara.

Andra menggeleng, "gue harus pergi" setelah mengucap kan kata itu, Andra melongos begitu saja.

Di sisi bara, ia menatap kepergian Andra dengan mata berkabut.

Ia sudah meng klaim Andra adalah miliknya dan ia harus mendapat kan nya apapun cara nya walau pun harus memakai cara kotor sekalipun.

"gaada yang gabisa gue milikin, untuk lo perebut hati, siap siap" sambil menjilat bibir bawah nya.

Ia segera menyusul ke parkiran dan nyatanya mobil anda sudah pergi.

"sialan. Gue harus nyari tau alamat rumah nya"

Ia langsung menaiki motor sport nya lalu melaju dengan kecepatan di atas rata rata.

"gue mau lo dan cuman lo yang bisa gue milikin"

Di lain tempat, andra sekarang berada di supermidi, ia akan berbelanja kebutuhan makan nya.

Dari mulai membeli daging, sayuran, ikan dan masih banyak lagi.

Walau pun tangan nya bergerak senantiasa mengambil barang kebutuhan, tapi pikiran nya malah tertuju pada bara yang mengungkap kan isi hati nya. Dan itu sukses membuat diri nya merinding lagi.

"kayak nya gue harus hindari bara deh, takut gue"batin nya sambil bergidik ngeri.

Setelah membayar di kasir, andra langsung bergegas ke apartemen nya.