03. Not Alone Again

149 30 11
                                    

Sssttt!!!
.
.
.

Park Chanyeol // D.O. Kyungsoo
And the other
.
.
.

Adventure, zombie, survive, romance, comedy, and many more.
.
.
.

Happy Reading ♥️♥️♥️
.
.
.
*****

Kyungsoo segera membaringkan wanita paruh baya yang ia tolong di sofa panjang dalam bunker miliknya. "Bertahanlah. Aku akan segera kembali," tandasnya, lalu beranjak ke dapur. Sedangkan si anak wanita paruh baya yang berusia lima belas tahun itu menekan luka kaki sang ibu agar tidak mengeluarkan banyak darah.

Di dapur dengan cepat Kyungsoo melepaskan semua pelindung yang berada di tubuhnya. Kemudian menaruh alat-alat yang diperlukan untuk operasi-seperti pisau bedah, gunting, penjepit, jarum, benang-ke dalam wadah, lalu menuangkan cairan steril ke dalamnya.

Setelah siap, Kyungsoo menghampiri wanita paruh baya tersebut seraya membawa alat-alat yang telah disiapkan, dan tidak lupa kotak P3K.

Remaja laki-laki yang melihat kedatangan Kyungsoo, segera memberi ruang kepada si pemilik banker agar duduk di dekat sang ibu.

"Maaf, aku terlalu lama di dapur," imbuh Kyungsoo seraya duduk dengan hati-hati di lantai sehingga sejajar dengan kaki wanita paruh baya yang tengah menahan kesakitan.

Wanita paruh baya itu mengangguk pelan seraya tersenyum maklum.

"Aku akan mengeluarkan peluru dari kaki Bibi. Tolong tahan sebentar." Kyungsoo memakai sarung tangan medis, lalu mengambil suntikan yang telah terisi oleh cairan anestesi. Sebelum melakukan penyuntikan, Kyungsoo terlebih dahulu membersihkan area yang akan disuntik dengan cairan antiseptik. Ia melakukan itu semua agar si wanita paruh baya tidak merasakan sakit saat proses pengambilan peluru.

Setelah yakin cairan anestesi telah bekerja, Kyungsoo mulai mengangkat peluru yang tertanam di kaki wanita paruh baya itu dengan menggunakan penjepit khusus.

Keringat mulai membasahi kening Kyungsoo karena saat pengambilan peluru tidak semudah yang ia kira. Di samping tindakan tersebut, ia harus memastikan agar saraf-saraf kaki tidak terganggu karena jika sampai itu terjadi, maka bisa dipastikan kaki wanita paruh baya tersebut akan terganggu kegunaannya. Jujur saja ini merupakan pengalaman pertama kali baginya dalam melakukan operasi dadakan.

Kyungsoo menoleh ke arah kanan saat merasakan keningnya diusap.

Remaja laki-laki itu tersenyum canggung karena sudah berani mengelap keringat di kening Kyungsoo. "A-ah, ma-maaf ... aku ... aku hanya ingin membantu, Hyung," imbuhnya.

Kyungsoo mengangguk pelan, "Terima kasih," sahutnya tulus. Kemudian kembali berkonsentrasi kepada kaki si wanita paruh baya. Ia tersenyum saat berhasil mendapatkan peluru tersebut, lalu mulai membawanya dengan perlahan. "Sedikit lagi," gumamnya.

Trang!

Kyungsoo menyimpan peluru yang berhasil dikeluarkan ke dalam wadah. Ia mengusap keringat menggunakan punggung lengannya, lalu membersihkan darah di area luka dengan cairan antiseptik dan dilanjutkan dengan menjahitnya.

"Terima kasih, karena sudah membantu Ibuku, Hyung," ujar remaja laki-laki ketika Kyungsoo menutup luka jahitan dengan kain kasa.

Sssttt! [Chansoo BxB] - (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang