~tante menor

1.3K 185 24
                                    

RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR!!

_____"ahh~ seperti nya makan siang kita telah tiba."ucap cessy saat melihat gadis remaja yang membawa kotak makan.

Rindou tersenyum tipis saat melihat kedatangan ibu dari calon anak-anak nya.

Rasa bahagia menyelimuti hati nya melihat gadis chibi itu. (Name) memandangi Rindou dengan wajah ceria mengabaikan wanita di samping.

"Selamat siang tuan" sapa nya tersenyum menampilkan deretan gigi nya.

"Aku sudah membawakan makan siang untuk mu dan tuan Ran" sambung (name) mendekati Rindou.

"Ck kau lama sekali apa saja yang kau lakukan di rumah?". Jawab Rindou kesal. Walaupun tidak sepenuhnya kesal.

"maaf tuan tadi kotak nya ketinggalan jadi harus putar balik hehehe" kata (name) dengan cengiran nya tapi dia memang sudah berusaha secepat mungkin untuk mengantarkan makan siang itu tepat waktu.

"Hei anak kecil" panggil cessy mendekat ke arah (name).

"Hhmm?" Jawab (name) menoleh ke arah cessy dengan mata membulat imut nya.

"Dasar wanita tak tahu diri berani nya kau mengangkat kepala di depan ku!" Bentak nya.

(Name) menerjab mata nya lucu. 'nih orang kenapa sih?' batin nya. Dan apakah dia takut akan bentakan itu?...

Oh, tentu tidak.

"Umh Tante ini siapa ya? Ada perlu apa kok teriak-teriak ini di kantor loh tan". Ucapan (name) berhasil membuat cessy naik pitam wajah nya sudah memerah malu saat (name) memanggil nya dengan sebutan Tante.

Apalagi dia melihat Rindou terlihat menahan tawa nya.

"K-kau berani sekali kau!". Teriak cessy dan hendak menampar wajah (name).

Namun tangan nya segera di cekal, dan siapa yang mencekal nya?... Yang mencekal nya adalah Ran.

Cessy menoleh ke belakang terlihat Ran menggenggam tangan nya dengan sangat kuat tersirat kemarahan di sana.

"Berani sekali kau melayangkan tangan ke wanita ku". Ucap nya mengintimidasi.

"Sshh... Lepaskan!" Teriak cessy kesakitan.

Ran menghempaskan tangan cessy kasar, "ku peringatkan pada mu jangan pernah melayangkan tangan pada wanita ku". Ucap nya.

Cessy tersenyum remeh. "Hum aku tidak peduli dengan wanita pelayan ini. Dan apa kau bilang? Wanita? Hahaha apakah selera mu telah berubah tuan haitani?" Tanya nya mengejek.

Rahang kedua haitani mengetat menahan amarah berani sekali wanita di depan nya ini merendahkan calon ibu dari anak-anaknya nanti.

"Jaga ucapan mu dasar jalang, lebih baik wanita seperti (name) dari pada dirimu anak dari pengusaha yang sangat manja dan tidak tau diri. Apakah kau tidak melihat penampilan lebih terlihat seperti lacur dari pada seorang anak orang terhormat.". Itu adalah ucapan Rindou terpanjang untuk cessy dan yang terpedas.

Nyali cessy terlihat menciut itu kata-kata yang sangat menyakitkan. Dia kehilangan kata-kata nya lalu menatap (name) penuh permusuhan.

"Awas saja kau" ucap nya menunjuk (name) lalu pergi dari situ.

Dan apakah dia berpikir (name) takut akan ancaman nya tentu tidak dia merasa tidak melakukan kesalahan apa-apa.

"Tuan Tante tadi kenapa?" Tanya (name) pada kedua tuan nya.

"Jangan di pikirkan dia sudah gila". Ucap Ran lalu menarik (name) ke arah sofa.

Mereka bertiga sekarang tengah duduk di sofa dengan (name) yang berada di tengah atas paksaan Ran.

Ran dan Rindou memperhatikan gerak-gerik (name) yang telaten menyusun makan siang mereka di atas meja.

"Tuan makanan nya sudah selesai kalau begitu saya pamit pulang." Ucap (name) hendak berdiri..

Rindou dengan sigap menarik tangan (name) kasar hingga wanita itu terduduk kembali.

"Siapa yang mengijinkan kau pulang ha?" Tanya nya.

"Eehh pekerjaan ku disini sudah selesai bukan?". Tanya (name).

"Tentu belum sayang sekarang kau harus belajar melayani kami di kantor." Itu Ran yang bersuara.

"M-maksud tuan?" Tanya (name) sedikit ngeri.

"Heh pipi mu kenapa memerah seperti itu?" Tanya Ran menggoda nya. Rindou hanya menghela nafas melihat kelakuan kakak nya.

"Sekarang suapi aku" pinta nya.

Rindou terkejut menatap kakak nya. "Cih! Dasar manja." Ucap nya. Ran terkekeh melihat wajah kesal adik nya dia tau Rindou itu orang nya hanya gengsian padahal dia juga mau.

"Baiklah tuan" bagaimana pun (name) harus profesional dalam bekerja. Dia mulai mengambil kotak makan Ran lalu menyuapi pria itu.

Ran menerima suapan (name) dengan semangat dia terkekeh melihat wajah gugup itu.

Cup

Ran mencuri ciuman di pipi (name) (name) hanya melotot melihat perlakuan tuan nya yang satu itu.

"Hati-hati mata mu sayang jangan sampai mereka keluar" kata Ran dengan kekehan menyebalkan nya.

(Name) tersadar lalu menetralkan ekspresi nya.

Saat dia menyuapi Ran sering kali Ran mencium pipi nya itu membuat (name) terganggu dan malu. 'yah tuan apa yang di lakukan tuan Ran apakah ini wajar!' batin nya meringis.

Sedangkan Rindou dari tadi menahan kekesalan dia terlihat seperti obat nyamuk saja di antar mereka. Dan lihat Kakak nya yang menyebalkan itu sering kali mencuri ciuman dari (name) bukan nya cemburu tetapi dia ingin juga!.



Hallo ghaissss...
Maaf pendek soalnya saya belum menemukan apa yang menarik untuk capther selanjutnya.

author minta follow Ama vote nya dong🥺 gak susah kok ngefollow Ama kasih vote.

Ditunggu capther selanjutnya ya...
Jaga kesehatan...
Bay bay 🥰❤️❤️❤️❤️❤️

Anak untuk kedua tuan mudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang