~Menjadi pelayan tuan muda

1.4K 195 4
                                    

RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR!!!

Mobil mewah itu berhenti di dalam di rumah megah bak istana. (Name) sempat berdecak kagum saat masuk ke kawasan rumah itu.

Terlihat jelas yang pemilik sangat lah kaya.

Yah, saat (name) di pilih Ran dia benar-benar di bawa pulang ke kediaman dua bujang itu. ada sedikit rasa syukur di hati (name) karna dia tidak tinggal di tempat haram itu tapi siapa tahu keluar dari tempat itu dia malah ke neraka...

Setidaknya (name) tidak akan melayani banyak pria hidung belang di sana, kalau haitani bersaudara yah..    siapa yang bisa nolak.

Ok, kembali ke topik kini mobil itu berhenti. Rindou pun menoleh ke belakang menatap (name) yang masih takut.

"Hei kau ayo turun." Kata nya dengan ekspresi seadanya.

(Name) pun cepat-cepat turun dia tidak ingin membuat kesalahan sama sekali. (Name) mengikuti Ran dan Rindou ke dalam rumah itu.

Sekali lagi (name) kagum dengan rumah mewah bertingkat itu benar-benar seperti istana.

Saat sampai di ruang tamu Ran dan Rindou duduk di sofa yang terletak di sana. Sedangkan (name) dia hanya berdiri tidak berani duduk takut nanti dia malah membuat kesalahan.

Ran tersenyum lucu saat melihat (name) yang bukan nya Duduk tetapi malah berdiri dengan canggung sambil memainkan ujung baju seksi nya.

" duduk lah nona". Suruh Ran sopan (name) pun merasa lega saat mendengar suara itu. Berbeda dengan orang di sebelah yang ketika bersuara terasah mencekik.

(Name) pun duduk dia hanya nurut tidak bersuara, coba kalian bayang jika berada di posisi dari semua tragedi yang kau alami, kau di jual ke klub lalu di beli oleh dua orang bujang tamvan yang kaya raya yang sangat berpengaruh di negara itu.

Jangan ngarep bayangin aja dulu ಠ◡ಠ

"Kami membawa mu disini untuk membuat kerjasama." Ucap Ran membuka topik.

",Kerja sama? Kerja sama apa? Kerja sama di .... Umhhh" batin (name) mulai menebak yah status sekarang kan hanyalah wanita yang di beli dari klub tempat hiburan malam jadi hanya itu kemungkinan yang di pikirkan (name).

Melihat ekspresi wajah (name) yang kebingungan Ran pun mengerti. Dia melihat ke adik nya sejenak lalu menghembuskan nafas anak di samping nya benar-benar tidak bisa di ajak kerja sama dia seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi.

Ran kembali menatap (name)." Kerja sama... Kami ingin kau menjadi pelayan kami, melayani yang ku maksud seperti keperluan kami sehari-hari yang kedepannya kau yang akan bertanggungjawab mengurus nya." Ucap nya menjelaskan.

(Name) tersenyum senang menatap Ran dia benar-benar bahagia kalau pekerjaan begitu dia tentu bisa. Dia sangat beruntung mendapatkan tuan seperti mereka. Semua nya berbeda dengan apa yang di pikirkan (name).

"Benarkah tuan?, Terimakasih banyak." Jawab (name) sopan.

Rindou yang melihat itu pun menyunggingkan senyum nya "menarik" gumam nya sendiri.

"Kau bisa bekerja besok, kepala pelayan akan membeti tahu mu apa yang kami butuhkan dari pagi hari hingga malam. Dan saat malam pelayan tidak ada di rumah utama jadi kau bisa menanyakan semua nya pada siang hari. Aku harap kau bisa bekerja dengan baik." Ucap Ran menjelaskan.

"Baik tuan" Jawab (name).

Kedua haitani meninggalkan (name) sendiri di ruang tamu. Tapi bukan itu masalah nya.

"Eh, tunggu kamar ku di mana?!" Ucap nya. Dan saking bodoh nya kenapa dia tidak menanyakan nya pada Ran tadi.

"Ya ampun sial, tapi tuan bilang pelayanan tidak ada di rumah utama pada siang hari. Mungkin ada rumah lainnya? Apa kah aku perlu menanyakan nya.." guamam nya ragu.

(Name) sangat bimbang mau bertanya tapi takut membuat masalah belum kerja kan tidak kalau dia sudah membuat kesalahan dan di bawa lagi ke klub haram itu.

Dan dia juga tidak mungkin tidur di ruang tamu bisa duduk di sofa ini saja (name) sudah sangat bersyukur.

"Apa yang harus aku lakukan?". Lirih nya.

"Hei kau".

(Name) terperanjat kaget saat mendengar seruan itu. Dia berpaling ke arah suara mendapati Rindou tengah berada di atas tangga terakhir melipat tangan melihat ke arah nya.

"Y-ya tuan ada yang bisa saya bantu?" Tanya (name) sopan, rasa nya berbicara dengan tuan nya satu ini sangat lah menakutkan.

Rindou tampak menghela nafas lalu menatap (name)." Apa yang kau lakukan di situ, kenapa tidak pergi ke kamar mu?" Tanya nya pada (name).

"Umh i-itu tuan, aku... Tidak tau letak kamar ku dan aku lupa me-menanyakan nya tadi.." ucap (name) menunduk.

"Kamar mu ada di dalam rumah ini." Kata Rindou, membuat (name) memandang nya dengan raut ekspresi bertanya.

Rindou kembali menghela nafas malas." Kau tinggal di rumah utama." Ucap nya lagi.

(Name) sontak terkejut, bukanya bahagia tetapi hati nya merasa tidak enak.

"Ikuti aku" suruh Rindou, (name) pun mengikuti nya hingga Rindou masuk ke sebuah kamar membukanya lalu menghidupkan lampu.

(Name) ikut masuk ke dalam dia terpana apakah ini kamar nya? Dia masih tidak percaya.

"Ini kamar mu kau akan tinggal di sini". Ucap Rindou berbalik hendak meninggalkan kamar itu.

"Umh tuan!". panggil (nama)

Rindou menghentikan langkahnya nya. "Hmm?" Sahut nya tampa berbalik.

"Terimakasih." Ucap (name).

Namun tidak ada Jawaban Rindou malah pergi begitu saja.

"Dia sangat dingin dan sombong." Kesal (name).

"Berbeda dengan tuan Ran baik ramah dan... Ahrk! Sudahlah ingat (name) kau hanya pelayanan di sini dan kau tidak menilai tuan-tuan mu" ucap nya pada diri sendiri.

Selesai bertengkar dengan diri sendiri (name) baru ingat dia tidak memiliki apapun hanya baju sehelai di badannya.

Dia melihat sebuah lemari pakaian besar di kamar itu. "Apakah ada yang bisa ku pakai." Gumam nya berjalan mendekat.

Dan saat dia membuka lemari itu terlihat banyk sekali pakaian mewah mulai dari dress, lingerie, dan baju-baju untuk anak seumuran nya.

"Wah sangat banyak." Kagum nya.

"Apakah semua ini milik ku?... Tunggu tidak ada pakaian maid? Lalu aku memakai baju-baju ini? Tuan-tuan ku sangat murah hati" ucap nya senang.



******

"Kau sudah mengantar kan nya?" Tanya Ran pada sang adik yang baru tiba.

"Sudah" jawab Rindou. Lalu duduk di kursi samping kakak nya sambil melihat pemandangan malam dengan segelas wine.

"Bagaimana? Kau menyukai nya?" Tanya Ran sedikit menggoda sang adik yang sangat anti perempuan.

"Hmm, belum".jawab nya

"Belum? Berarti ada harapan nya bisa menyukai nya?." Tanya Ran lagi, lali dia meneguk wine nya.

"Ntahlah." Jawab Rindou singkat.

"Kau akan menyukai nya, bahkan lebih." Batin Ran memandang adik nya lekat.

"Apakah mungkin? Tapi tidak buruk juga dia sangat imut, aku tidak sabar melihat nya besok" batin Rindou











Hai ghaissss...
Maaf klo pendek
Btw klo di capther tiga ini tebus 1k kek nya bakal up lagi, bakal author usahain. Tapi g janji 🗿🙏🏻

Btw author Moh minyak follow akun ini dongಠ∀ಠ
Dan buat yang sebelumnya dah folow TERIMAKASIH!!!🥰

Ditunggu capther selanjutnya ya
Jaga kesehatan...
Bay bay 🥰❤️❤️❤️❤️❤️

Anak untuk kedua tuan mudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang