⚠JANGAN LUPA VOTE⚠
Ramein juga lapaknya biar seruGimana ujiannya!? Udah selesai? Semoga nilainya bagus ya.., kalau belum selesai semoga cepet selesai dan hasilnya bagus, Aamiin
••
Bacanya jangan lompat biar paham
••
📖Happy Reading📖
#SelaluAdaPagi hari yang cerah, disebuah rumah sakit terdapat gadis cantik dengan infus yang masih menempel dikulit mulusnya.
Acha terbangun dari tidurnya, namun ia terkejut karena ia tak melihat Akbar disana.
“Mungkin dia pulang, kan capek juga ya..” Ujarnya lalu menggapai ponselnya. Hanya sekedar melihat notifikasi lalu mematikannya kembali.
Acha memegang tiang infusnya dan mulai duduk dipinggir kasur, ia berniat untuk pergi ke kamar mandi.
Kakinya masih lemas dan tubuhnya belum bisa sepenuhnya menopang berat tubuhnya, ia bertumpu pada dinding rumah sakit saat berjalan.
“Please bisa ayo!” Monolognya memberi semangat pada dirinya sendiri.
Namun saat setengah jalan, ia memandang sekelilingnya buram dan samar sama, tubuhnya pun sudah sangat lemas tak mampu untuk berjalan lagi.
Ia pasrah dan berakhir badannya tumbang begitu saja.
Tepat pada waktunya, Akbar memasuki kamar Acha pada saat Acha ingin tumbang.
Dengan gesitnya dan kecekatannya, Akbar langsung mendekap tubuh Acha dan segera menggendongnya ala bridal style.
Langkah selanjutnya ia memencet salah satu tombol guna memanggil dokter dengan otomatis.
Tak lama kemudian dokter perempuan muda datang dengan stetoskop yang dikalungkan di lehernya.
“Bagaimana Acha bisa pingsan?” Tanya dokter Lila—dokter yang menangani Acha—kepada Akbar.
“Nggak tahu dok, saya baru masuk Acha langsung tumbang” Ujar Akbar menjelaskan.
Dokter Lila hanya menganggukkan kepala lalu ia mulai memeriksa Acha.
“Badannya masih lemas, jadi kalau mau berjalan ada yang mendampingi. Seperti kamu ini, kan pacarnya” Ujar Dokter Lila dengan senyum.
Akbar tersenyum tipis “Hahaha dokter bisa aja, oh ya dok kalau tentang pulangnya Acha kapan dok?” Tanya Akbar mengalihkan pembicaraan.
“Mungkin besok, kita lihat kondisi Acha nanti malam, kalau semisal benar benar sudah pulih Acha boleh pulang.” Ujar Dokter Lila.
“Ya sudah, saya pamit untuk mengecek pasien lain, dijagain pacar kamu yaa” Ujar Dokter Lila seraya menepuk pundak Akbar.
Akbar hanya mengangguk “ Terimakasih dokter” Ujarnya dan tak lupa senyumannya.
Dokter Lila tergolong dokter muda karena umurnya baru 23 tahun, ia memperlakukan Akbar seperti itu karena ia mensupport kesembuhan Acha dan memberi semangat kepada Akbar bak adik sendiri agar tidak tegang.
Selanjutnya Akbar duduk dikursi samping kasur rumah sakit seraya menggenggam tangan Acha.
“Bangun Cha.. Jangan bikin gue khawatir” Ujar Akbar seraya menunduk.
Ia berharap sekali Acha segera sadar, kalau saja pada saat itu ia tidak keluar, tapi ya sudah lah.
“Gue salah ya Cha.. nggak bisa jagain lo” Ujar Akbar dengan setia menundukkan kepala.

KAMU SEDANG MEMBACA
Playgirl
Teen Fiction[⚠SEBELUM BACA BISA VOTE DAHULU⚠] Seorang gadis SMA berwajah cantik yang belum menemukan tambatan hatinya. Sudah beberapa kali menjalin hubungan, namun hanya berjalan beberapa waktu sebelum akhirnya putus di tengah jalan. Dari beberapa laki laki...