Protagonis

117 12 1
                                    

6 bulan kemudian.

Tak terasa waktu telah berlalu begitu cepat. Sudah 6 bulan lebih Ika terjebak di isekai. Dirinya kini sudah mahir berbahasa jepang. Pekerjaan pun sudah ia dapatkan.

Ika bekerja sebagai seorang pelajayan di sebuah cafe. Dengan gaji yang lumayan, setidaknya itu cukup untuk kehidupanya sekarang.

Tinggal di Jepang memerlukan kemampuan adaptasi yang bagus. Budaya dan juga kebiasaan orang Jepang sangat berbeda dengan orang Indonesia. Belum lagi sifat para penduduk yang sangat berbeda jauh dari penduduk Indonesia.

Beruntungnya Ika, dia dapat beradaptasi dengan cepat.

Kini diirnya tengah menikmati hari liburnya dengan berjalan-jalan dan berbelanja dengan uang hasil dari pekerjaanya.

Ini adalah gaji pertamanya.

Dan tentunya gaji pertama sangat berharga baginya.

Langkah kaki Ika terhenti ketika berada di depan sebuah toko buku yang familiar.

Ah, dirinya ingat sekarang.

Toko ini milik si Protagonis utama dari Kamen Rider Saber. Kamiyama Toma, itu namanya kalau tidak salah.

'Masuk aja kalik ya? Mampir gituh.'

Akhirnya Ika pun masuk ke dalam toko buku tersebut.

"Permisi..." ucap Ika saat melangkah memasuki toko.

"Selamat datang, ada yang bisa ku bantu?"

Sambutan yang cukup hngat diterima oleh Ika. Ika mengenali siapa yang menyambutnya ini.

Kamiyama Toma, seorang penulis muda yang di masa depan nanti akan mengemban tugas sebagai seorang Kamen Rider.

"Aku ingin mencari rekomendasi buku tentang kehidupan masa lalu." ucap Ika.

"Buku tentang kehidupan masa lalu, hmm..." Toma berjalan kesebuah rak. Matanya dengan teliti melihat setiap buku yang ada di rak. Hingga akhirnya dia mengeluarkan sebuah buku berwarna hijau.

Toma berjalan kearah Ika dan menyerahkan buku itu.

"Terimakasih." ucap Ika lalu melihat-lihat buku itu sekilas.

"Jika boleh tahu, kenapa kau membaca buku ini?" tanya Toma.

Ika menatap Toma dan tersenyum kecil, " bukankah kehidupan masa lalu itu sangat menarik?"

"Menarik?"

"Ya, banyak sekali hal yang bisa kita ambil dari masa lalu."

"Kita dapat melihat masa lalu, dan dari masa lalu itulah kita bisa menilai masa depan."

"Benarkan?"

Toma terdiam sebentar sebelum mengangguk," kau ada benarnya juga!"

"Berapa harganya?"

"Ah itu..."

"Silahlan datang kembali."

Ika menutup pintu toko buku itu. Ia menatap buku yang berada di tangannya sekarang.

"Ah, aku tak tahu bisa mengatakan hal seperti itu tadi." ucap Ika terkekeh geli ketika mengingat percakapannya dengan Toma.

Ika pergi meninggalkan toko buku milik Toma. Sekarang ia berniat untuk pergi ke pemandian air panas.

Ia merasa bahwa badannya ini sudah sangat-sangat lelah.

Ika POV On

Hah, segarnya!

Berendam di kolam air panas memang sangat menyenangkan.

Semua badanku terilekskan sekarang.

"Fuah! Susu memang sangat nikmat bila diminum setelah berendam!" seruku sambil meminum sekotak susu yang aku beli dari mesin penjual otomatis.

Lost in Another World ver.Kamen Rider SaberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang