Ketemu Dedemit

61 10 14
                                    

Ika POV

Baiklah, mungkin ini agak aneh. Tapi, sekarang telingaku budeg.

Sumpah gue gak bisa denger apa-apa.

Gue dah coba dengerin vidio di hp, tv di kamar.

Volumenya udah gede, tapi kok masih gak kedengeran?!

Ngingggg

Kuping gue berdenging kenceng banget. Dan jujur ini sakit.

Sakitnya nggak ilang ilang!!

"Hufh.. Urgh." akhirnya berhenti juga.

"Hum? Eh gue gak budegh lagi."

"ASEKKK AKHIRNYA WEH! GUE KIRA BAKAL BUDEGH SELAMANYA!!"

Gue teriak sambil loncat-loncat tanpa memperdulikan apakah teriakan gue membuat tetangga merasa resah.

Krak!

"Aduh kakik gue!!"

Kaki gue tiba-tiba keseleo. Azab kalik ya ini.

Ting!

Suara notifikasi pesan masuk terdengar. Gue buru buru mbukak HP meski kaki masih cenat cenut.

Ternyata si Lina.

Ika-chan!!! Mau ikut naik gunung ndak?!

Kapan?

Sekarang!

Huh?

Aku dah didepan nih! Ayo berangkat!

Gue ternganga lebar. Gilak ini manusia satu ajaib bener.

Ting tong! Ting tong!!

"IYA IYA BENTAR!!"

Ika POV end.

Ika berjalan kearah pintu dan membukanya. Dia langsung saja disambut oleh pelukan maut Lina.

"Uhhhh!! Ika-chan aku rinduu." pekik Lina yang tanpa sadar tengah membuat Ika kehabisan nafas.

Ika dengan wajah yang udah ngangap kek ikan berusaha buat nepuk pundak Lina biar ngelepas pelukannya.

Dan untungnya Lina peka.

"Hah hah! Gilak, kupikir aku akan mati." Ucap Ika sembari meraup oksigen yang sempat tak terhirup tadi.

"Jadi ayo berangkat!" pekik Lina sambil menarik tangan Ika.

"Tunggu dulu! Aku mau mandi!" ucap Ika.

"Huh? Mandi? Sepagi ini?" heran Lina.

"Pagi apanya Lina, ini dah jam 8 lho."

"Dah ya bentar aku mau mandi dulu."

Ika akhirnya pergi meninggalkan Lina di ruang tengah sendirian.

Kebiasaan Ika yang selalu mandi pagi ini masih Lina anggap aneh. Tapi Ika selalu berkata jika mandi pagi itu wajar di negaranya.

Lina mengedikkan bahunya mencoba tak ambil pusing hal ini.

Kurang lebih 15 menit Ika mandi. Kini mereka berdua akhirnya sampai di tempat pemancingan yang ternyata ada di hutan.

"Lina, kau beneran mau ngajak mancing kan? Bukan uji nyali kan?" tanya Ika sambil menatap Lina yang tengah tersenyum lebar itu.

"Heheh iya dong, gimana tempat yang kupilih bagus kan?"

"Iya bagus sih. Cuman hawanya agak gimana gitu ya." ucap Ika yang sedaritadi merasakan hawa hawa mistis dari hutan yang mereka datangi ini.

"Tidak usah dipikirkan. Ayo!"

Mereka berdua memulai kegiatan memancing yang direncanakan dadakan ini.

Jujur, Ika menyukainya.

Suasana yang damai sejuk dan jauh dari keramaian orang. Tapi sayangnya hanya satu, hawanya horor cuy!!

Ika selama memancing berusaha untuk tidak menatap ke area hutan yang terlihat gelap.

Kan ndak ada yang tau kalau tiba-tiba ada dedemit nongol kan? Sudah cukup dirinya ketemu dedemit aneh bin nyeleneh.

Meski ssbenernya bukan dedemit sih.

"Ika-chan, itu kailmu bergerak lho." Tegur Lina yabg sukses membuat Ika terjingkat.

"Eh ah apa?!"

"Ish jangan melamun makanya, itu umpanmu dapat ikan!"

Ika secara refleks langsung menarik kail pancingnya.

"Yoshhh!"

"Ganbatte Ika!" Teriak Lina menyemangati.

Ika dengan sekuat jiwa raga remaja jomponya mencoba untuk menarik ikan yang sangat berat seperti harapan orang tua ini.

"orrraaaa!!" Dan dengan satu tarikan kuat Ika berhasil menarik ikannya keluar dari air. Dan benar ikan nya sangat besar, dan aneh. Kek ikan dedemit.

Bahkan sangking besarnya, sampai bisa melahap Ika dengan sekali hap.

....

...

"IKA-CHAANN!!"

'Nasib gue gini amat yak:')'

Namun bukannya pergi ke perut ikan si Ika justru saat membuka mata malah masuk ke alam lain.

Namun bukannya pergi ke perut ikan si Ika justru saat membuka mata malah masuk ke alam lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini ceritanya gimana sih? Pusing aing sama genre cerita hidup ane."

"Entar kek nggak asing nih tempat.." Ika menatap dengan teliti alam lain kali ini. Ini keknya isekai versinya saber.

"Ohalah.. masih di kamen rider cuman di alam lainnya, di dalem buku kah?" Gumam Ika ngangguk-angguk.

"Btw cantik juga, jalan jalan ah.. semoga aja tuh naga atau hewan ajaib yang berkeliaran ndak makan gue lagi."

Ika pun dengan santainya berkeliling di tempat itu. Rasanya emang seperti di negeri dongeng.

Sewaktu lagi santai-santainya dan menikmati pemandangan indah nan elol ini tiba-tiba Ika ngeliat ada dedemit lagi duduk di kursi sambil baca manga.

"Kurang asem..." umpat Ika ketika ngeliat si dedemit satu ini.

" umpat Ika ketika ngeliat si dedemit satu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hoho... aku mencium bau-bau-"

"Kalu kau bilang amis ikan ku hajar kau!" Tampaknya Ika masih emosi sama kejadian dimakan ikan tadi.

Desast, nama si dedemit ini. Ika inget nih dedemit pecacilan dan ngeselin.

"Oh astaga nona.. aku hanya heran kenapa manusia sspertimu bisa disini." Desast memiringkan kepalanya dan tertawa.

"Atau kau bukan manusia hnm?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost in Another World ver.Kamen Rider SaberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang