Titan nyasar

84 11 2
                                    

Hari yang normal.

Ika pergi bekerja dan beraktivitas seperti biasanya. Bersantai menikmati hidupnya di isekai. Yang sempat menjadikannya seorang gembel.

Ika, terbilang pekerja yang rajin. Meski ada spek awalnya dia hanyalah pemuda pecinta rebahan yang jarang keluar.

Bahkan beli garem aja harus pakai OLSHOP.

Hadeh, dasar generasi....(mau ngatain tapi diri ini juga termasuk generasi itu.)

Shift Ika sudah selesai. Sekarang Ika dalam perjalanan buat....

Balek?

Nggak, dia mau kelayapan dulu.

"Eumm Ummai!" seru Ika sembari memakan sebuah Taiyaki yang baru saja dia beli.

Sebenernya Ika sekarang lagi duduk di rest area. Menikmati suasana yang nyaman. Hembusan angin sore yang membuatnya mengantuk.

"Bosen.." satu kata itu keluar dari Ika.

Ika natep kearah langit. Melamun, mengingat dunia nyata. Tempat dimana dia berasal.

Aneh rasanya, sekarang dia berada di isekai. Sebuah tempat yang diimpikan hampir semua Wibu/Otaku. Saat dia mengalaminya, kenapa justru sekarang dia merasa sedikit merindukan dunia nyata?

Ika masih belum tahu jawabannya, kenapa dia bisa ada disini?

"Hufh! Dahlah nggak ada gunanya juga galau." ucap Ika akhirnya berdiri dari duduknya.

Ia meregangkan badannya sejenak.

Sebelum akhirnya sebuah guncangan membuatnya terjatuh.

"Adaw!!"

"PAAN SI---" teriakan Ika terhenti karena sebuah batu tiba-tiba melesat dengan cepat kearahnya.

JDAKK!!

"JIDATKUHHHH!!"

"SAPA SIH LEMPAR BATU SEENAKNYA?!" emosi lah si Ika.

Jidatnya kini benjol. Ya bukan benjol sih lebih ke merah merah aja.

Ika dengan misuh misuh ngambil batu yang ngena jidatnya. Tapi ternyata bukan batu.

"Lho.. Buku?" heran Ika menatap lamat buku yang kini ada di tangannya. Saat diteliti buku itu memiliki corak warna yang kusam dengan ukiran besi di pinggirnya.

Saat Ika membukanya, ternyata itu kosong.

Ika menyerit heran.

"Apa ini? Darimana datangnya?" tanya Ika pada dirinya sendiri.

"Tunggu- kemana perginya semua orang?" tanya Ika saat menyadari bahwa disekitarnya tidak ada orang sama sekali.

Padahal tadi masih banyak sekali orang disekitar.

"Langitnya..." Ika terdiam terpaku saat melihat langit yang kini berwarna merah.

Entah kenapa suasana kini berubah drastis. Suasana menjadi sangat berat, lembab, dan entah kenapa hati Ika merasakan sesuatu yang tidak nyaman.

DUNG...

Dung..

Suara hentakan membuat tanah bergetar. Ika menoleh, dan sungguh dia tak tau harus berkata apa.

Ia mekihat sesosok mahluk yang seukuran funding Titan. Tapi bedanya yang ini gk telanjang-

"T-TITAAANNN!!!"

SASAGEYO SASAGEYO! SHIENZUWO SASAGEYO!!

"INI KOK ADA BACKSOUND SIH?!" teriak Ika emosi yang sebenernya dia itu harus apa, marah sedih takut atau panik sebenernya?!

Lost in Another World ver.Kamen Rider SaberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang