AUTHOR POV
"Nona! Nona! Nona!"_(?)
"AH!!!"_Ruby
"Ah sukurlah anda bangun juga, sekarang tolong siap-siap! Waktunya sudah tidak lama lagi, sebentar lagi pesta debutante kakak anda akan segera dimulai." Ucap seorang dengan baju maid
"Apa? Debutate? Tunggu dimana aku"_Ruby
"Nona apa yang anda pikirkan? Waktu kita tidak banyak"_maid
Ruby masih terdiam mengamati sekitar"Apakah aku sudah mati? Apa aku ber reinkarnasi?"_Ruby
"Nona? Apa anda baik-baik saja? Anda terlihat kebingungan"_Maid
"Ada apa ini, kenapa Ruby belum siap!" ucap orang yang tiba-tiba masuk
Orang itu mendekati Ruby lalu menariknya dan menempatkannya di kursi meja rias.
"Apa yang kau pikirkan! Acaranya akan segera dimulai! Dasar bangsawan bodoh." Ucap orang yang baru saja masuk itu tadi
"Apa? Dia memanggilku bangsawan bodoh? Apa-apa-"
Batin Ruby berhenti Ketika dia melaihat kearah cermin. Dia terdiam kaku melihat sosok yang ada di cermin.
Aku adalah dirimu, aku sudah menunggumu sejak lama, diriku yang satunya.
Tiba-tiba pikiran Ruby kacau, semua ingatan Ruby dan ingatan 'Ruby' dalam cermin saling bertubrukan menjadi satu. 'Ruby' dalam cermin mengalami takdir dalam kisah Bulan, Ia di eksekusi mati karena mencoba untuk membunuh Bulan dan seluruh keluarga Kekaisaran Gracia. 'Ruby' yang tidak terima menggunakan sihir terlarang pada malam hari sebelum eksekusinya.
Pengguna dapat membuat 3 permintaan, tetapi pengguna harus menyerahkan jiwanya pada sang Dragnell
Terlahirnya Ruby di dunia lain adalah karena salah satu permintaan dari 'Ruby' agar jiwa Ruby dengan jiwa 'Ruby' tidak bertubrukan. 'Ruby' memutar waktu dalam dunianya dan dia akan mati ketika Ruby dari dunia lain mati, sehingga Ruby dapat mengambil alih tubuh 'Ruby'."Mengapa kau melakukan itu?" tanya Ruby
"Karena aku telah menyerahkan jiwa ku pada sang Dragnell. Aku sudah mati, jiwa ku pada tubuh ini sebelum kedatanganmu hanyalah jiwa kosong, sama seperti tubuh tanpa jiwa." Ucap 'Ruby'
Para maid yang berada dalam kamar Ruby melihat Ruby berbicara sendiri, tetapi mereka tidak terkejut."Waktuku sudah tidak banyak lagi. Semua ingatanku sudah kuberikan padamu. Kau harus menyelamatkan Castiello dan mengungkapkan kebenaran dari sejarah keturunan August yang terbalik."
"Dan satu lagi, jiwa kita BZZ BZZ Dr BZZ BZZ ell..." Suara 'Ruby' menghilang Ruby sudah tidak bisa merasakan keberadaan 'Ruby' di tubuhnya lagi.
"Apa yang dia katakan dibagian terakhir? Suaranya tidak jelas, dalam ingatanya juga tidak ada. Jiwa kita?" tanya Ruby kebingungan
"Jiwamu gila." Ucap seorang maid dalam ruangan tersebut diikuti oleh tawa para maid yang lain.
"Apa??" Jawab Ruby dan menoleh melihat para maid
"Oh, sepertinya tuan putri kita tidak tahu ap aitu gila hahaha" lagi-lagi mereka terawa
Ruby baru ingat, jika selama ini sebelum dia terbangun di tubuh aslinya itu, tubuhnya bergerak seperti orang gila. Tetapi sekarang sudah berbeda, Ruby tidak bisa hanya diam saja.
"Ah benarkah, aku gila... benar aku gila Hahaha!!"_Ruby
Ruby berdiri lalu mengambil baskom berisi air dan menuangkannya ke atas. Air itu tumpah membasahi ruangan dan Ruby serta beberapa maid. Maid yang tidak terima mendekati Ruby dan menjambak rambutnya.
"Kau!! Dasar bangsawan gila tidak beradab!!"_Maid
Ruby tersenyum lalu menangkis tangan maid dari rambutnya. Setelah itu Ruby menari kecil dan berhenti di depan kaca. Ruby meninju kaca itu sampai pecah. Ruby mengambil serpihan kaca dan menggemgam erat kaca itu sampai tangan Ruby berdarah. Para maid mulai panik dengan perbuatan Ruby."Apa kalian bisa melihat darahku?" tanya Ruby pada para maid sambil menunjukan tangannya yang berdarah.
"Kenapa kalian tidak menjawab? Apa kalian tidak punya mata? Atau kalian tuli? Atau kalian bisu?" ucap Ruby sambil terawa kecil
"Sudah cukup dengan kegilaanmu dasar-" ucap seorang maid yang kesal
Maid itu hendak menampar Ruby lagi namun tangannya dihentikan oleh Ruby. Ruby menggenggam tangan maid itu, darah Ruby menempel pada tangan maid itu dan seketika maid itu berteriak kesakitan. Maid yang melihat itu kebingungan dan mulai merasa takut. Ruby tersenyum dan tertawa lalu Ia memegang kedua tangan maid itu dan mulai berputar dan menari. Maid yang lain mulai berlari tetapi pintu kamar itu tertutup sendiri.
"NONA! TOLONG LEPASKA SAYA! TOLONG MAAF KAN SAYA! SAYA MOHON MAAFKAN SAYA!" Mohon dari seorang maid yang Ruby genggam
Tapi Ruby mengabaikannya dan maid itu berteriak lebih kencang sehingga para pengawal mulai mengetok kamar Ruby. Para maid yang panik berteriak meminta tolong, para pengawal mencoba untuk mendobrak pintu kamar tersebut. Teriakan maid semakin kencang dan tawa Ruby semakin gila, para pengawal pun akhirnya berhasil mendobrak pintu kamar tersebut.
"Ada apa ini?" tanya Ruby pada pengawal yang mendobrak pintu kamar Ruby
Para maid kebingungan dengan apa yang mereka lihat. Pengawal bertanya pada maid apa yang terjadi tetapi para maid pun masih kebingungan. Para pengawal meminta maaf kepada Ruby lalu pergi, sedangkan para maid masih terdaim kaku. Ruby sedang duduk di depan meja rias dan terlihat dia sudah berpakaian dan berias dengan rapi, sedangkan maid yang kesakitan sedang berlutut memakaikan sepatu Ruby. Para maid tidak berani untuk berbicara setelah apa yang mereka alami. Setelah mereka sudah selesai menyiapkan Ruby mereka pamit pada Ruby.
"Oh kenapa tiba-tiba kalian sangat sopan kepadaku?"_Ruby
Para maid tertunduk ketakutan, tidak ada yang berani untuk menjawabnya. Ruby tersenyum puas lalu mendekati mereka.
"Perkenalkan, namaku Ruby Castiello" Ruby tersenyum
Ruby memberi isyarat kepada mereka dan mereka memberi salam lalu pergi
"Tunggu!"_Ruby menghentikan para maid
" Siapa yang membangunkanku hari ini?" tanya Ruby lalu seorang maid maju menghadap Ruby
"Kalian boleh pergi"_Ruby
"Stela" ucap Ruby membuat maid itu terkejut
"Namamu Stela benar?"_Ruby
"B- Benar nona" jawab maid yang Bernama Stela itu
"Mulai sekarang kau adalah pelayan pribadiku."_Ruby
"A- Apa? Ma maksud saya, anda yakin?"_Stela
"Kau yang selama ini selalu berada dipihakku, terimakasih." Ruby tersenyum
"Nona, sudah waktunya."_(?)
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Adalah villain yang Mengendalikan Cerita
RandomDia adalah wanita yang telah merenggut semua dariku. "Dia memanggilmu " "Lepaskan aku!" Semua orang menganggapku jahat, bahkan pacarku lebih memilih wanita itu. PLAK "R- Rei... Kau menamparku.. " Pacarku menamparku... Tatapan orang selalu kearahku...