18 tahun kemudian
Luna tumbuh menjadi gadis cantik
Namun ia tetap menjadi anak yang harus melihat pertengkaran kedua orang tuanyaPagi ini Luna akan berangkat Sekolah
"Lun,sarapan dulu"
"Gausah mah Luna makan di kantin aja buru buru soalnya"
.
.
.
.
.
.
.
.
Sesampainya di sekolah Luna pergi ke perpustakaan
Ia membaca beberapa buku kesukaannya
Dengan membaca membuat dirinya lebih tenangSeorang laki-laki dari kelas sebelah datang
"Hai luna boleh duduk di sini ga"
"Iyah gapapa duduk aja Nico"
Saat pembelajaran dimulai
Luna meminta izin kepada gurunya ia merasa tidak enak badan
Dan ingin pulang"Kalian liat Nico udah dua hari absen"
Luna menunggu taksi lewat untuk pulang
Seseorang menepuk pundak nya
"Nico"
"Mau bolos yah,"
"Engga ko Luna bener sakit"
"Ga usah boong, daripada jenuh mending kita pergi jalan jalan mau ga "
"Tapi jangan kasih tau siapapun kalo aku pura pura sakit"
"Okeh yu naik"
Luna dan Nico pergi jalan jalan dengan motor
Mereka menghabiskan waktu bersama, bolos jalan jalan
.
.
.
.
.
.
.
Nico mengantarkan Luna pulang jam 8 malamDan Luna disambut sinis oleh kedua orang tuanya
Plaaak
"Ngapain aja kamu seharian bolos sekolah,mau jadi apa kamu"ucap ayahnya
Sudut bibir Luna berdarah akibat tamparan
"Mas kamu tuh jangan kasar dong,"
Luna segera berlari ke kamar dan mengunci pintu
Di dalam kamar ia menangis sejadinya,barang barang ia lempar
Sampai Luna membanting Poto keluarganya ke lantaiLalu ponselnya berdering
Pesan". . hai lun
" Seru banget hari ini"
"Besok mau ga bolos lagi"
"Bales dong lun Jangan cuma dibaca "❤️
"Luna sebenarnya aku tuh suka sama kamu mau ga kita pacaran"❤️
Luna
"Maksud kamu Nico"
"Iya aku serius gimana jawaban kamu"
Luna berpikir jika ia punya pasangan ia akan melupakan masalah yang ada dirumah tanpa berpikir panjang ia membalas
"Iya Luna terima "
"Makasih Luna sayang selamat tidur besok kita ketemu"
Luna berharap dengan kehadiran Nico ia akan menjadi lebih bahagia .