Aku tak henti-hentinya berpikir tentang orang orang yang sungguh sungguh agung.
Yang sejak dari rahim, mengingat riwayat jiwa
Menempuh lorong cahaya yang diterangi matahari,
Tak berkesudahan dan bernyanyi-nyanyi. Yang ambisinya sungguh indah
Bibir merekalah, yang disentuh api
Akan menceritakan tentang jiwa yang berselimutkan kidung.
Dan menimbun dari cabang cabang mata air
Hasrat-Hasrat yang berjatuhan menimpa tubuh mereka seperti bebungaan
Apa yang berharga itu tak pernah melupakan
Lezatnya darah yang diambil dari mata air abadi
Yang menembus batu-batuan di dunia dalam bumi kita.Jangan pernah menyangkal kenikmatannya dalam cahaya pagi
Ataupun permintaannya akan cintanya yang mendesak pada petang hari
Jangan pernah membiarkan Lalu Lintas mencekik jiwa yang berkembang
Dengan bunyi bunyian dan asap.Dekat salju, dekat matahari, di ladang yang paling tinggi
Lihatlah bagaimana nama-nama itu dijamu oleh rumput yang bergoyang
Dan oleh aliran awan putih, dan bisikan bisikan angin di langit yang mendengarkan.Nama nama orang yang dalam hidup mereka berjuang bagi kehidupan
yang mengenakan inti api dalam hati mereka
Karena lahir dari matahari, mereka sejurus menempuh perjalanan menuju matahari itu.
Dan meninggalkan udara yang menggelora
yang ditandai oleh kehormatan mereka