Teman?
-♡
"Ibu, aku boleh bermain di luar?" kepalamu menoleh ke arah anak dengan surai kuning itu.
"Apa mainanmu kurang banyak?" pertanyaanmu mendapat gelengan, kamu lantas memiringkan kepala, apa mau anak ini.
"Aku… ingin punya teman, jadi… aku mau ijin keluar." lihat, dia meremas sedikit bonekanya karena merasa takut denganmu. Di sekelilingnya ada banyak sekali jenis mainan, mulai dari mobil-mobilan, boneka, puzzle bergambar, dan barang mainan berwarna lainnya.
Kamu menutup laptop, biarlah nanti pekerjaanmu bisa di selesaikan. Kamu mendekat lalu duduk di karpet empuk bersama Chifuyu.
"Bagaimana kalau kita pergi ke taman yang ada di pinggir kota?"
.
.
.
"Wahh…" mulut kecilnya menganga, menatap seluruh isi taman sambil mengenggam tanganmu.
"Pergilah, pilih orang yang mana ingin Chifuyu temani." kamu melepas genggaman dan beralih ke belakang lalu mendorong pelan anak itu.
"Tapi, ibu... " Chifuyu kecil menoleh ke belakang, menatap ragu dan takut padamu.
"Ibu akan tetap di sini, jangan khawatir." kamu meyakini anak itu, sedikit tersenyum agar ia merasa baikan.
Tak lama anak itu tersenyum mengangguk lalu mulai berjalan pergi darimu. Ia sempat menoleh, lalu melambaikan tangan sambil tersenyum lebar saaat pandangan kalian bertemu.
Setelah punggung anak itu menghilang bergabung dengan anak-anak lainnya, kamu melirik kekiri dan kekanan mencari tempat duduk yang pas sambil menunggunya kembali.
Aha!
Ada bangku taman yang berada tepat di bawah pohon dan terlindung dari sinar matahari, kamu segera bergegas cepat kesana agar tidak di hinggapi manusia lainnya.
Setelah duduk tanganmu mengeluarkan sebuah ponsel, kamu berniat menghabiskan waktu sambil menonton video random yang ada di yt.
Sementara kamu sedang bersantai di bawah pohon yang rindang, mari beralih pada Chifuyu anak kita yang sedang mencari teman.
Kepala kecilnya menunduk, sungguh Chifuyu tak menyangka jika ia sependek ini di antara anak-anak sebaya lainnya.
Chifuyu mulai merasa kelelahan, ia sebenarnya berniat ingin bergabung dengan suatu kelompok atau anak-anak yang sedang bermain, tetapi ia malu untuk bertemu sapa dengan orang baru.
Anak itu kemudian pergi ke sebuah ayunan, ia duduk dan bermain sendirian disana. Kepalanya yang semula menunduk mendongak, menatap anak-anak yang beragam sedang bermain bersama, berpasangan atau berkelompok sedangkan ia bermain sendirian.
Chifuyu kembali menunduk, hatinya sedih belum mendapatkan seorang teman. Apa ibu akan marah padaku jika aku tak memiliki teman? Tidak-tidak, aku tidak mau ibu marah.
"Hey kamu!" seruan kencang tersebut membuat Chifuyu yang termenung tersentak kaget, ia menatap takut-takut pada seseorang yang berada di depannya.
Sesosok figur seorang anak laki-laki dengan taring yang sangat terlihat karena dia tersenyum lebar menatap penuh semangat pada Chifuyu. Rambutnya hitam legam, dengan manik matanya yang tampak menyala.
"Kamu kok sendirian disini? Dimana temanmu?" anak lelaki itu berjongkok, Chifuyu menunduk takut.
Surai kuningnya bergerak, mengeleng memberi jawaban pada pertanyaan anak dengan taring itu.
"Hoo… kamu sepertinya anak baru, pantas aku merasa asing saat kita bertemu." anak itu berdiri, dia kemudian menjulurkan tangannya ke hadapan Chifuyu.
"Ayo! Mau bermain bersama?"
Baji Keisuke namanya, anak yang menyandang sebagai teman baru itu sedang berjalan sambil di ikuti oleh Chifuyu yang memegang ujung bajunya karena takut tersesat.
"Kazutora!" Baji melambai pada seseorang, Chifuyu yang penasaran lantas memunculkan kepalanya dari badan kecil Baji dan mendapati seorang anak laki-laki dengan surai hitam menatap mereka Baji.
"Apa?"
"Ishh, jan ketus gitu donk! Aku bawa teman baru nih!" Baji dengan sengaja menyengol lengan Chifuyu hingga anak itu hampir jatuh.
Mereka saling tatap-tatapan, Kazutora menatap dengan sorot mata dendam dan benci sedangkan Chifuyu hanya merasa bingung dengan tatapan itu.
Ada apa dengan tatapan itu?
Seakan-akan ada imajiner petir di antara keduanya, Baji kemudian merangkul Kazu dan Chifuyu sambil tertawa.
"Heyy, jangan seperti itu. Chifuyu perkenalkan dia Kazutora dan Kazutora dia itu Chifuyu, teman baru kita. Jadi jangan berkelahi ya!"
Tak pedulikan ucapan Baji, keduanya tetap melemparkan tatapan benci dan bingung satu sama lain.
Akankah mereka bisa berteman baik?
-♡
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑰𝒃𝒖 | 𝑪𝒉𝒊𝒇𝒖𝒚𝒖
Short StoryComplete Kᴀʀᴇɴᴀ тᴀκ мᴀu мᴇмᴘuɴʏᴀι ᴘᴀsᴀɴԍᴀɴ, κᴀмu мᴇмιʟιн uɴтuκ мᴇɴԍᴀᴅoᴘsι sᴇoʀᴀɴԍ ᴀɴᴀκ ʟᴀκι-ʟᴀκι ᴅᴀʀι ᴘᴀɴтι ᴀsuнᴀɴ. Dᴀɴ ιɴιʟᴀн κᴇsᴇнᴀʀιᴀɴмu, мᴇʀᴀwᴀт sᴇoʀᴀɴԍ ᴀɴᴀκ ʏᴀɴԍ κᴀмu ʙᴇʀι ɴᴀмᴀ Cнιғuʏu. Warning! Ooc Tidak mengikuti alur aslinya ©Kᴇɴ Wᴀκuι ©...