04/05

325 45 13
                                    

Sakit

-♡

Hari ini kamu merasa ada yang tidak beres pada Chifuyu. Anak itu mengeluarkan gelagat yang aneh dan ia selalu berada di dekat pendingin ruangan. 

Anak itu kenapa lagi? 

"Chifuyu, apa… ada yang salah?" kamu mendekati anak itu yang sedang menggerakkan mainannya sebagai kipas. 

Tanganmu menempel di dahinya, dan benar saja suhu tubuhnya sangat panas. 

"Astaga! Kenapa tidak bilang pada ibu?!" kamu segera memeluknya, lalu mengendong anak itu. 

Kamu dengan tergesa-gesa membawanya naik ke mobil dan pergi ke rumah sakit, Chifuyu mengambil salah satu tanganmu yang tidak berpegang pada kemudi lalu menempelkannya ke pipi.

"Tangan ibu dingin…" kamu menatap iba anak itu. 

Setelah sampai, kamu segera memanggil dokter dan cepat untuk melayani Chifuyu. 

"Tapi, anda harus mengantri-"

"Oh Nyonya [Name]! Ada apa dengan anak anda? Ayo ikut saya ke ruang pengobatan." kamu mengabaikan tatapan kaget dari seorang perawat yang sepertinya menentangmu. 

Kesehatan Chifuyu lebih penting sekarang.

.

.

.

"Dia hanya terkena demam, dengan perantara meminum obat ini dan beristirahat, anak anda akan sembuh dalam waktu yang cepat." dokter tadi sedang menulis sesuatu di kertas kecil lalu memberikan beserta obat kepada kamu yang terdiam. 

Dokter itu pun berdiri dan melewatimu, tetapi sesaat dia menepuk pelan pundakmu sebelum kembali berjalan pergi, dan kamu hanya diam menanggapi. 

"Jangan terlalu tertekan, [Name]."

"...Ibu…" kamu segera berdiri dan berjalan cepat ke tempat tidur Chifuyu, belum sempat Chifuyu membuka mulutnya hendak ingin mengatakan sesuatu kamu sudah lebih dulu memeluknya erat, sangat erat sampai anak itu merasa sesak. 

"I-ibu sesak!" Chifuyu menepuk-nepuk punggung mu dengan tangan kecilnya, setelah itu barulah kamu melepas pelukannya. 

Kamu duduk di kursi yang sudah di sediakan, sorot matamu penuh kekhawatiran. Chifuyu memandangmu lamat, matanya yang lucu itu terus memperhatikan intens dirimu. 

Kruyukkk~

Pssh 

Wajah mungilnya memerah sambil memegang perut agar suara dari sana berhenti, kamu pun mengangkat anak itu lalu mengendongnya. 

""U-uwahh!" Chifuyu tampak kaget dengan pergerakan yang tiba-tiba. 

Tak memperdulikan Chifuyu yang masih kaget, kamu berjalan keluar untuk membawanya pulang kerumah. 

"Nona tunggu! Administrasinya?" perawat yang sebelumnya sempat menahan kamu untuk membawa Chifuyu ke dokter berteriak panik saat kamu keluar dengan Chifuyu berada di gendongan. 

Langkah besarmu terhenti, kamu berbalik sambil menurunkan kacamata hitam yang tadi bertengger di hidungmu. Mata [eye colour] mu memandang dingin pada perawat perempuan dengan lipstik kemerahan itu. 

"Minta saja pada [Name] Yeza, dia pemilik rumah sakit ini." setelah itu kamu pergi meninggalkan orang-orang disana yang tampak mematung mendengar nama tersebut.

"[Name] Yeza? Si wanita karir itu?!"

"Bukankah wanita itu cukup terkenal? Banyak sekali orang-orang yang ingin bekerja sama dengannya. Benar-benar hebat."

"Apa jangan-jangan wanita yang menggendong anak kecil tadi merupakan keluarganya [Name] Yeza? Wa-wah, ini pasti akan sangat menguntungkan kita jika kita dekat dengan keluarga kaya itu."

Beberapa orang tampak menatap mu seperti sebuah berlian yang muncul secara tiba-tiba, Chifuyu melihat tatapan itu dan ia merasa takut. 

"Ibu…"

"Hm?" kalian sudah berada dalam mobil, kamu duduk di kursi belakang bersama Chifuyu. Mobilmu sudah di bawa pulang oleh salah satu anak buah yang kamu suruh, jadi kamu menggunakan mobil dan menyuruh satu anak buah milikmu untuk menyetir. 

"Orang-orang tadi disana… melihati ibu terus…" kamu mengusap pelan surainya, lalu membawa anak itu kedalam dekapanmu. 

"Tidak papa, ibu akan menjauhkan Chifuyu dari orang-orang seperti itu." kamu mengecup pucuk kepala anak itu sekali lalu kembali menepuk-nepuk punggung kecilnya agar bisa terlelap lagi.
.
.
.

Seorang perawat rumah sakit sedang berjalan di lorong panjang, tujuannya hanya satu yakni ke ruang paling atas. Biasanya pemilik rumah sakit ini berada disana, entah untuk melakukan apa dan dia tak peduli. 

Sesekali perawat wanita itu sengaja memperlihatkan lekuk tubuhnya pada beberapa penjaga yang memakai pakaian serba hitam, apalagi dia mengenakan baju perawat yang kekecilan dan itu di sengaja. 

Setelah sampai di ruang paling ujung, perawat itu mengetuk pintu dia mengatakan jika ingin bertemu dengan pemilik rumah sakit, dan para penjaga pun membuka pintu. 

Ah, rasanya seperti menjadi ratu, batin perawat itu. 

"Aku sudah menunggu lama, nyatanya anda menyempatkan diri untuk menjadi jalang ya?" badan eloknya membeku, matanya memancarkan sorot ketakutan lalu merungsut jatuh terduduk. Kertas pembayaran di tangannya telah terkoyak karena di gunakan untuk melampiaskan ketakutannya. 

Kaki jenjang itu melangkah pelan, berhenti tepat di depan perawat lalu mengambil kertas yang sudah robek itu. 

"Hmm~ padahal aku sudah membayar ini dengan dokter, tapi anda ingin mengambil kesempatan didalam kesempitan ya?" matamu menatap dingin kearah manusia yang sedang terduduk di lantai itu. 

Dengan cepat kedua tangannya memegang kakimu sambil menunduk. 

"M-maaf aku tidak tahu! J-jika anda adalah Nyonya [Name]!"

Buagh

Kakimu yang satunya menendang dengan keras hingga cengramannya terlepas, perawat wanita itu merintih memegang pergelangan tangannya yang memerah. Air matanya sudah berlinang, dan dia kemudian bersujud dengan tubuh bergetar. 

Sial! Sial! SIAL! Aku tidak tahu kalau nona tadi adalah pemilik rumah sakit ini! Kalau aku memohon belas kasih aku akan selamat bukan? Nona di depanku ini pasti akan mengasihiku-

Saat kepala perawat itu mendongak, badannya langsung bergetar hebat. Pandangan kalian bertemu, dengan manikmu yang terlihat menyala dengan seringai kecil. 

"Kurung dia."

"Baik!" Setelah itu dua orang penjaga menyeret tubuh elok itu, kamu menatap jendela dan tak menghiraukan jeritan wanita itu. 

Pikiranmu hanya melayang pada anakmu. 

Sekarang anak itu sedang apa? 

Apa dia makan dengan baik dirumah?

-

 𝑰𝒃𝒖 | 𝑪𝒉𝒊𝒇𝒖𝒚𝒖 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang