Perhatian

1 2 0
                                    

Sore ini, seluruh santri pondok pesantren taufiqurrahmah sedang melaksanakan Ro'an seperti biasa setiap hari kamis sore.

"Ya allah, nikmat manakah yang kau dustakan."ucap aira seraya melihat gus azzam yang lewat dihalaman putra.

Ya, jarak antara pondok putri dengan pondok putra itu hanya 1 langkah atau lebih tepatnya berdampingan satu sama lain.

"Ya allah ganteng banget sih calon aku."

"Masya allah, ini nih alasan aku mau Ro'an dibawah bisa liat gus azzam."

"Gus ijin sebut namamu disepertiga malam ya."

Banyak santri putri yang memuji ketampanan gus azzam, kecuali Ning Arin dia hanya melihat sebentar, itu juga karena mendengar celotehan anak-anak putri dan segera melanjutkan aktivitasnya yang sedang menyapu tadi.

"Ning kamu gak tertarik apa sama ketampanan gus azzam?"tanya aira seraya menyenggol lengan Ning Arin.

"Biasa aja."jawab Ning Arin singkat.

"Ya allah Ning bisa-bisa nya kamu ngomong 'biasa aja' sama ketampanan gus azzam yang masya allah."kesal aira karena mendengar jawaban itu.

"Ganteng ya ganteng, aku juga tau, tapi kan gak harus berlebihan kaya gitu lah."ujar Ning Arin dan aira hanya mencebik.

Ro'an sore sudah selasai, santri putri melaksanakan kegiatan kegiatan selanjutnya yaitu tadarus qur'an sebelum adzan maghrib di aula.

Meskipun jarak antara santri putra dan putri itu bersebelahan, tetapi setiap kegiatan itu dilakukan masing-masing di aula putra maupun putri, kecuali kalau ada acara seperti khitobahan akbar yang diadakan dua bulan sekali.

Allahu akbar allahu akbar

"Shodaqallahil 'adzim."ucap seluruh santri putri untuk mendengarkan adzan.

Setelah adzan selesai, mereka langsung sholat berjama'ah di aula, selanjutnya kegiatan mereka adalah makan malam.

"Ning ayo ke dapur, perut aku udah keroncongan nih."ucap aira seraya mengusap perutnya itu.

"Biasa nya juga sendiri."jawa Ning Arin malas seraya melanjutkan tidur nya.

"Ning plisss, ya ya, kali ini aja."mohon aira pada Ning Arin seraya menggoyang-goyangkan tangan Ning Arin.

Melihat aira sudah seperti itu, Ning Arin hanya mencebik seraya berdiri dan bersiap-siap untuk memanggil makan.

Setelah berada didapur, santri putri yang mengantri untuk mendapatkan nasi jatah makan mereka sudah sangat panjang termasuk Ning Arin dan aira.

"Tuh kan, Ning sih lama, jadi kita paling akhir deh antriannya."kesal aira seraya menyilangkan tangan nya didada nya.

"Ck, segini juga aku udah mau nganter, masih aja disalahin."jawab Ning Arin sebal.

"Tapi kan itu juga buat makan sama Ning."ucap aira tak mau kalah.

"Iya iya maaf deh,hm."jawab Ning Arin seraya tersenyum yang hanya dibales aira dengan senyuman.

Setelah lama menunggu antrian, akhirnya tiba giliran Ning Arin dan aira untuk mendapatkan jatah mereka.

"Wah maaf Ning, nasi sama lauknya abis, itu ada cuma lagi dimasak lagi, mau nunggu?"tanya mba sinta selaku ketua asrama.

"Yahh, gimana dong ning?"jawab aira sebal.

"Yaudah kita tunggu aja disini, gak lama kan ya mba?"ucap Ning Arin pada mba sinta.

"Ga ko ning, duduk aja dulu disini nanti mba kasih tau kalo udah mateng."balas mba sinta seraya menunjukkan tempat untuk mereka duduk sambil menunggu.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."jawab Ning Arin dan aira seraya bangkit dan menunduk karena ternyata gus azzam lah yang ada dihadapan mereka.

"Lagi pada ngapain disini."tanya gus azzam pada kedua nya.

"Ini gus kita lagi nunggu nasi, karna tadi nasi keabisan nasi jadi kita nunggu nasi yang kedua."jawab Ning Arin karena aira masih melongo dibuat nya.

"Oh pake nasi ndalem aja biar cepet, mba nasi nya masih lama gak?"tanya gus azzam pada mba sinta.

"Lumayan gus."jawab mba sinta seraya menunduk.

"Masih lama katanya, pake nasi ndalem aja biar cepet, bentar lagi juga isya nanti kan kalian mau dirosah."ujar gus azzam.

Karena sebentar lagi isya mereka menerima tawaran gus azzam dengan hati tak enak, setelah berterima kasih sama gus azzam mereka langsung naik dan memakan makanan nya.

Setelah menjalankan jama'ah sholat isya, santri putra dan santri putri bersiap-siap untuk masuk dirosah. Ya, dirosah santri putra dan putri disatukan menjadi beberapa kelas.

Malam ini kelas ulya tsani 3 atau juga kelas Ning Arin dan aira adalah pelajaran nahwu yang memang gurunya gus azzam, maka dari itu tadi Ning Arin dan aira hampir aja telat karena nunggu aira yang memakai kerudung lama.

Tak lama kemudian gus azzam pun masuk ke kelas itu seraya duduk sambil mengucapkan salam, seperti biasa sebelum pelajaran dimulai mereka baca do'a dan guru yang mengajarkannya tawasul.

"Sekarang siapa yang menjelaskan kedepan?"tanya gus azzam pada murid santri dan putra yang dibatasi satir.

"Saya gus."ucap Ning Arin seraya mengangkat tangan nya.

"Oh kamu, ya sudah maju, siapa moderator nya?"tanya gus azzam pada Ning Arin.

"Saya gus."ucap aira seraya mengangkat tangan nya.

"Ya sudah silahkan kedepan."ujar gus azzam pada kedua nya.

Setelah mereka maju kedepan dan aira pembukaan, Ning Arin pun menjelaskan Bab yang minggu kemaren di ma'nain dengan lancar.

Setelah Ning Arin selesai menjelaskan, seperti biasa membuka sesi tanya-jawab.

"Ning saya mau nanya, apa fa'ill bisa mendahului fi'il?"tanya agus seraya mengangkat tangannya.

"Dalam alfiyah dijelaskan bahwa fa'il tidak bisa mendahului fi'il, seperti contoh قَامَ زَيْدٌ diganti menjadi زَيْدٌ غُلَامـهُ قَاءِمٌ dengan menjadikan tarkibnya sebagai fa'il,akan tetapi yang sesuai tarkibnya adalah mubtada'khabar dan fi'il setelahnya merafa'kan dhamir yang tersimpan taqdirnya : زيد قام أي هو dan ini adalah madzhabnya ulama' bashrah.
Sedangkan ulama' kufah membolehkan mendahulukan fa'il secara keseluruhan (dalam keadaan apapun)."jawab Ning Arin dengan lancar tanpa ragu.

Setelah Ning Arin menjelaskan, guz azzam yang dari tadi hanya memperhatikan di belakang mereka seraya berjalan untuk duduk kembali pada tempatnya.

"Bagus Ning, silahkan kalian berdua duduk."ucap gus azzam.

Setelah aira memberi salam penutup, mereka pun langsung duduk di tempat mereka dan mendengarkan penjelasan gus azzam yang sangat detail itu.

Pukul 23:16 WIB

Akhirnya kelas pun dibubarkan karna sudah tiba waktu pulang untuk mereka beristirahat, Ning Arin dan aira pun menuju kamar nya berganti baju dan langsung tidur diranjang nya begitu pun dengan aira.

*

*

*

*

*

*

Maaf ya semua kalau ada salah kata yang tidak sesuai mohon dimaklumi⊙﹏⊙ karena aku juga sedang belajar untuk menjadi lebih baik lagi.

Semoga kalian puas ya, masa cerita ini:)
Oh iya, jangan lupa tinggalkan jejak kalian juga ya di setiap paragraf:)

Sekian, terima vote:*


Pilihan TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang