SCP Foundation

Pertemuan (2)

Srek...
Srek...
Srek...

Suara itu semakin lama semakin mendekat, membuat Win mengambil tombak yang memang sengaja ia taruh di sisi nya.

Tak lama mulai terlihat siluet sesuatu yang membuat Win sedikit ketakutan karena meraka sedang lemah saat ini.

Dengan gegabah akhirnya Win melayangkan tombak yang tadi ia pegang ke arah semak-semak itu dan

"Aduh"

Terdengar suara seseorang yang mengaduh kesakitan membuat Win dan Gulf memandang satu sama lain.

"Bukannya di kawasan ini hanya ada kita berdua saja Win?" Tanya Gulf menoleh ke arah Win dan Win hanya menggelengkan kepalanya pertanda bahwa ia pun tidak tahu

Tiba-tiba kucing yang ada di dekapan Gulf meloncat dan berlari ke arah semak-semak itu membuat Gulf dan Win sontak mengejar kucing itu

Dan terlihat seseorang tengah mengelus kucing yang tadi bersama Gulf dan Win, membuat Gulf dan Win sontak terkejut.

"Kau siapa?" Tanya Win dan Gulf bersama

Dan seseorang itu kemudian mendongkakan kepalanya ke arah suara berasal kemudian ia tersenyum membuat Win dan Gulf saling menoleh satu sama lain.

"Kau!" Teriak Win pada orang itu.

Orang itu perlahan berdiri sambil tetap mengelus kucing tadi. Orang itu langsung berjalan melewati Win dan Gulf yang tengah menatap keheranan ke arahnya.

Melihat orang itu pergi ke arah tempat Win dan Gulf bermalam, mereka sontak mengikuti orang itu.

"Jadi kalian orang asing itu" Ucap orang itu saat mereka tiba di api unggun yang Win dan Gulf buat.

"Orang asing?" Gumam Gulf namun tetap terdengar oleh orang itu.

"Iya, tidak mungkin bukan jika warga desa memiliki pistol keluaran terbaru itu" Balas orang itu lagi.

"Tunggu, sebelum itu" Ucap Win menginstruksi.

"Bagaimana kau bisa ada disini juga tuan famous?" Tanya Win pada orang itu.

Orang itu hanya tersenyum hingga ia menyipitkan matanya, mungkin jika yang melihat itu adalah penggemarnya mungkin mereka akan berteriak kesenangan, berbeda dengan Win dan Gulf yang justru merasa jika senyuman itu sedikit menakutkan.

"Ada apa dengan senyuman mu itu?" Tanya Gulf risih.

Orang itu langsung sedikit menggulung lengannya dan menunjukkan sebuah tanda yang membuat Gulf dan Win menahan nafas.

"It-itu kan" Ucap Win tergagap.

"Ya dugaan kalian benar" Balas orang itu.

"Tidak mungkin kan, kau" Ucap Win tidak mempercayai apa yang ia lihat.

Orang itu maju ke arah Win dengan perlahan dengan kucing yang masih ada di dekapannya.

"Sayangnya, itu kebenarannya manis" Balas orang itu dengan smrik nya.

Kerena wajah mereka terlalu dekat, itu membuat Win sedikit gugup. Melihat Win tak nyaman Gulf langsung menarik orang itu dari hadapan Win.

"Sudah cukup, acara menggoda nya" Ucap Gulf.

"Si-siapa yang tergoda" Balas Win terbata.

Tak lama terdengar suara semak-semak yang di injak, membuat ketiganya langsung waspada.

"Waspada semua"

"Kita tidak tahu apa yang ada di depan" Ucap Gulf menginstruksi.

Mereka membuat pertahanan masing-masing. Mereka saling memunggungi satu sama lain dengan tombak yang ada di tangan masing-masing.